Breaking News

LTSP Tidak Terganggu Rasionalisasi Anggaran

Kegiatan Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) pada Disnakertran Loteng
Lombok Tengah (Post Kota NTB)Semenjak diresmikan oleh Deputi Penempatan Tenaga Kerja BNP2TKI RI Teguh Indro Cahyono pada 27 September 2017 lalu, pelayanan di Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP-P2TKI) Kabupaten Lombok Tengah beroperasi dengan lancar.
Padahal, belakangan sempat mencuat informasi bahwa LTSP tersebut tidak akan beroperasi dari awal tahun semenjak dana untuk fasilitas internet dirasionalisasi oleh kalangan DPRD Lombok Tengah sekitar Rp. 200 juta.
Pantauan Post Kot NTB, bahkan setiap harinya oleh pelayanan LTSP Lombok Tengah mampu menyelesaikan berbagai administrasi yang dilakukan oleh masyarakat mencapai 40 sampai 50 orang.
Bahkan oleh Disnakertrans sendiri dalam kurun waktu tiga minggu sudah memberikan rekomendasi pembuatan paspor mencapai 1.825 rekomendasi.
“Pelayanan kepada masyarakat tetap kita laksanakan dengan maksimal,” kata Hardi Suprarapto selaku operator LTSP.
Disampaikanya, adanya LTSP tersebut membuat masyarakat terbantu. Masyarakat bisa langsung datang untuk mengurus berbagai hal yang nantinya dijadikan sebagai syarat untuk menjadi TKI atau TKW.
Dalam mengoperasikan LTSP tersebut, dibutuhkan anggaran hingga mencapai Rp. 28.000.000 tiap bulan untuk fasilitas internet dan lainya.
“Kita sebenarnya berharap tidak ada pemangkasan anggaran, karena kalau dipangkas takutnya pelayanan selanjutnya tidak bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Setidaknya ada enam pelayanan yang tersedia di LTSP, seperti pelayanan kependudukan yang dilakukan oleh Dukcapil berupa layanan pengurusan akta kelahiran dan KTP serta Kartu Keluarga (KK).
Sementara dari Disnakertrans meliputi layanan pengurus ID TKI dan rekomendasi paspor, rekomendasi kantor cabang PPTKIS serta layanan pengurus SIR atau SPR.
“Di LTSP juga sudah tersedia dari kepolisian untuk pelayanan SKCK maupun layanan penanganan TKI bermasalah, dari Imigrasi serta layanan penempatan dari BP3TKI bersama asuransi ketenagakerjaan. Semua sudah bekerja secara maksimal dan masyarakat juga lebih merasa nyaman dengan pelayanan satu pintu yang sudah tersedia,” jelasnya.
Disampaikan juga, oleh LTSP sebenarnya bisa memberikan pelayanan hingga ratusan orang. Hanya saja karena terkendala dengan alat yang kurang sehingga dalam sehari hanya bisa melayani 50 orang saja hingga tuntas.
“Setiap hari semakin ramai dan kami berharap tidak mendapat informasi jika ada masyarakat kita yang bermasalah saat bekerja di luar negeri,” harapnya.
Sementara itu Ketua Unit Administrasi Imigrasi menjelaskan, hingga saat ini setidaknya ada 332 paspor yang sudah dikeluarkan oleh pihak imigrasi setelah LTSP tersebut diresmikan.
“Jumlahnya bisa dibilang fantastis jika dibanding sebelum ada LTSP ini. Masalahnya kita terkendala kurangnya alat untuk scan sehingga paspor yang bisa kita cetak juga hanya 50-an sehari,” jelasnya.
Namun, dengan melihat banyaknya  masyarakat yang mendatangi LTSP itu maka kedepan pihak imigrasi juga berusaha untuk bagaimana meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Terutama untuk mencegah percaloan yang kian marak terjadi.
“Bahkan sudah diberangkatkan juga masayrakat sebanyak 153 orang dan mereka para tenaga kerja kita. Sebelum diberangkatkan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu,” pungkasnya. (Erwin)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close