Ribuan Simpatisan Pendukung Paslon Zul-Rohmi Menghadiri Kampanye Zul-Rohmi Di Sumbawa |
Mataram (postkotantb.com)- Sementara untuk Pulau Sumbawa
elektabilitas pasangan Zul-Rohmi tak tertandingi. Untuk Kabupaten Sumbawa Barat
Zul-Rohmi 25,80%, Suhaili Amin 3,20%, Ahyar-Mori 1,70%, Ali-Sakti 1,30% dan
tidak menjawab 68,00%. Kabupaten Sumbawa, Zul-Rohmi 45,10%, Suhaili-Amin 5,30%,
Ahyar-Mori dan Ali-Sakti sama-sama 2,70%, tidak menjawab 44,20%. Kabupaten
Dompu Zul-Rohmi 22,20%, tiga pasangan calon lainnya masing-masing 7,40% dan
tidak menjawab 55,60 %. Kabupaten Bima, Zul-Rohmi 27,30%, Ahyar Mori 5,00%,
Ali-Sakti 2,50% dan Suhaili-Amin 1,70% serta tidak menjawab 63,60%. Kota Bima
Zul-Rohmi 22,20%, Ahyar-Mori 16,70%, Suhaili Amin dan Ali Sakti sama-sama
2,80%, tidak menjawab 55,60%.
Secara umum dari survey ini dapat dilihat, setiap Cagub menang di basisnya
masing-masing. Tapi Zul-Rohmi berpeluang menyalip paslon lain di Pulau Lombok
karena saat ini TGB belum turun dan gerakan NW Pancor belum begitu masif.
Di bagian
lain surveynya, OMI meliris hasil survey pemilih dilihat dari umur, suku,
pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin. Untuk Umur, rata-rata pemilih
masing-masing calon tersebar di pemilih muda 17-30 tahun dan 31-45 tahun,
terkecuali pemilih Ali Sakti yaitu 31,72% pada umur 46-65 tahun. Sedangkan
pemilih yang banyak memilih opsi tidak menjawab rata-rata umur 17-45 tahun.
Artinya potensi untuk menarik minat pemilih umur 17-45 tahun masih besar.
Kemudian Suku, ini menjadi salah satu daya tarik pemilih.
Berdasarkan
survei, Suhaili, Rohmi dan Ali BD merebut pemilih dari Suku Sasak. Sedangkan
H.M Amin, SH., M.Si (Suku Samawa) tidak terlalu banyak pemilihnya dibandingkan
Dr. H. Zulkieflimansyah di Kabupaten Sumbawa yang juga dari Suku Samawa. Begitu
juga dengan H. Mori Hanafi yang pemilihnya di Suku Mbojo hanya 12,85%,
sedangkan Dr. H. Zulkieflimansyah mencapai 24,54%. Salah satu alasannya karena
suku Mbojo dengan Samawa berada dalam satu Pulau dan responden beranggapan
masih satu rumpun suku.
Terlebih
jika dikaitkan dengan sejarah kerajaan di Sumbawa dengan Bima serta Dompu,
sehingga keterwakilan Suku Mbojo sama dengan Suku Samawa.
Selanjutnya dilihat dari latar belakang pendidikan ini tidak terlalu signifikan
berpengaruh. Persebaran pemilih dengan latar belakang pendidikan merata di
seluruh kandidat atau tidak ada yang terlalu menonjol. Zul Rohmi dan Ahyar Mori
rata-rata pemilihnya dari kalangan tamatan SMA/MA dan D4/S1. Sedangkan Suhaili
Amin dan Ali Sakti rata-rata tamatan SD, SMP dan SMA.
Untuk profesi, dari hasil survei yang dilaksanakan ini, mayoritas pemilih
berprofesi sebagai Petani, wiraswasta dan ibu rumah tangga.
Sedangkan
pemilih seluruh calon merata dari berbagai profesi tersebut. Terakhir, dari
jenis kelamin pemilih dalam survei ini juga merata. Pemilih Suhaili Amin, Ahyar
Mori dan Ali Sakti rata-rata laki-laki. Sedangkan pemilih Zul Rohmi mayoritas
perempuan. Ini membuktikan bahwa keterwakilan Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi D, M.Pd
menarik perhatian kaum perempuan dalam Pilkada NTB 2018 ini.
Dimintai
tanggapannya, Selasa (27/2), Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc dari Cagub
Zul—Rohmi, mengatakan dilihat dari metodologinya, jumlah responden, dan
validitasnya, hasil survey tersebut cukup obyektif. Karena bagaimanapun Ia
selaku calon di lapangan bisa merasakan seperti apa respon masyarakat di setiap
kabupaten/kota yang dikunjungi. Hasil survey ini juga tidak terkesan
mengada-ada. Ini juga menunjukkan bahwa persaingan sangat terbuka bagi semua
calon dengan peluang yang cukup besar. “Tinggal bagaimana di sisa waktu ini
setiap calon mengoptimalkan peluang yang ada untuk meraih kemenangan,” ujar
Doktor Zul sapaan calon kelahiran Sumbawa ini.
Doktor Zul tetap berharap masyarakat dihidangkan demokrasi yang fair dan sehat
karena hampir semua kandidat ini adalah sahabat.
Terkadang yang
memperuncing keadaan dan membuat gaduh, adalah tim sukses. “Semoga dengan
politik dan demokrasi yang sehat inilah hadiah kita buat demokrasi di
Indonesia,” pungkasnya. (Eka)
0 Komentar