Breaking News

Pemprov NTB Raih Laju IPM Terbaik Ketiga Se Indonesia


Mataram (postkotantb.com)- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali menorehkan prestasi yang membanggakan Yaitu mengukir prestasi dengan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia ke urutan 29 dari 34 Provinsi se-Indonesia. Bahkan laju IPM NTB ini, merupakan terbaik ketiga se-Indonesia.

Pencapaian ini merupakan hasil ikhtiar yang tidak kenal lelah Gubernur dan Wakil Gubernur NTB beserta seluruh jajaran pemerintah provinsi NTB serta dukungan yang besar dari masyarakat untuk memajukan daerah.

Untuk capaian yang tidak mudah tersebut, Gubernur dan Wakil Gubernur sejak dilantik untuk memimpin NTB, telah menginisiasi sejumlah terobosan mengangkat NTB menjadi daerah yang mampu bersaing dengan daerah lain. Salah satunya, memetakan potensi unggulan yang dimiliki daerah tersebut.

Setelah itu, mulai dikembangkan pula komoditas unggulan daerah, yang dikenal dengan istilah PIJAR (Sapi, Jagung dan Rumput Laut). Bahkan, NTB dijadikan sebagai Bumi Sejuta Sapi (BSS), yang saat ini nilainya sampai menembus di atas tiga triliun dengan jumlah populasi sapi di atas satu juta. Tidak hanya sapi, Jagung dan rumput lautpun telah banyak di ekspor ke luar negeri.

Untuk sektor pendidikan, diinisiasi gerakan 3 A, yaitu Angka Kematian Ibu Nol (AKINO), Angka Buta Aksara Nol (ABSANO), Angka Drop Out Nol (ADONO). Selain itu, yang paling monumental adalah komitmen mengalokasikan 20% dana APBD untuk pendidikan. Bahkan, NTB merupakan daerah pertama di Indonesia yang melakukan terobosan tersebut. Melalui anggaran itu, beberapa upaya pembenahan dan peningkatan infrastruktur pendidikan yang berimbas pada peningkatan usia harapan sekolah serta peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) dilakukan.

Untuk meningkatkan kesejahteraan serta menurunkan angka kemiskinan dan angka pengangguran, dikembangkan program pariswisata halal. terobosan ini menuai hasil yang membanggakan, yaitu angka kunjungan wisata yang di awal kepemimpinan hanya sekitar 500 ribu wisatawan, kini menembus angka tiga juta setengah. Tidak hanya itu, dengan potensi wisata yang besar, pemerintah pusat menjadikan NTB sebagai 10 Bali baru untuk pengembangan pariwisata berkelas dunia. Yaitu, menetapkan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Melalui pengembangan kawasan ini, sekitar 50.000 tenaga kerja lokal akan terserap yang berpengaruh pada menurunnya angka pengangguran.

Saat ini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan lebih cepat dibandingkan nasional, yaitu mencapai angka 3,32 persen.

Melalui terobosan tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) NTB kemarin mengumumkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB tahun 2017, naik satu peringkat menjadi posisi 29 dari posisi 30 di tahun sebelumnya. Yang lebih membanggakan lagi, laju IPM NTB tahun ini menjadi yang terbaik ketiga dari seluruh provinsi di Indonesia.

Kepala BPS NTB Endang Tri Wahyuningsih memaparkan tahun 2017, IPM NTB tumbuh 1,17 persen dan mencapai angka 66, 58. Capaian itu merupakan tercepat ke 3 se-Indonesia. Rata-rata pertumbuhan IPB NTB per tahun dalam dalam kurun 2010-2017 sebesar 1,22 persen.

Kenaikan IPM itu tercermin dalam beberapa indikator yakni angka harapan hidup 2017 mencapai 65,55 tahun. Naik jika dibandingkan 2016 sebesar 65,48 tahun.Harapan Lama Sekolah (HLS) naik dari 13,16 tahun menjadi 13,46 tahun di 2017.

Demikian juga dengan rata-rata lama sekolah naik dari 6,79 tahun menjadi 6,90 tahun di 2017. Sementara pengeluaran perkapita pertahun di 2017 mencapai Rp. 9,877 juta. Naik dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp 9,575 juta.

Membaiknya IPM NTB itu disebabkan banyak faktor seperti indikator AHH membaik karena pelayanan kesehatan semakin baik. Demikian juga dengan angka HLS dan rata-rata lama sekolah membaik karena pelayanan pendidikan semakin baik artinya perbaikan pelayanan. dasar selama ini mulai menunjukkan hasil. (RZ)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close