Sarwon Memantapkan Langkah Menuju Gedung Legislatif Udayana |
Mataram
(postkotantb.com)- Sosok kelahiran Donggo Bima 45 tahun yang lalu ini bukanlah
sosok asing bagi pewarta di Nusa Tenggara Barat. Sarwon nama lengkap laki-laki
berperawakan mungil ini bukanlah orang baru di dunia kuli tinta. Dia termasuk
salah satu wartawan senior yang malang melintang di dunia jurnalis NTB.
Tercatat
Om Won sapaan akrabnya pernah berkecimpung di beberapa media bahkan ia termasuk
"orang lama" di Lombok Post. Ia mengawali karir jurnalis di media
terbesar di NTB saat koran ini bernama Suara Nusa sebelum di akusisi oleh Jawa
Pos Group.
Om
Won mengabdikan diri di media tersebut selama 22 tahun. Waktu yang cukup lama
untuk menempa diri menjadi salah satau pewarta handal. Usai memberikan
sumbangsihnya kepada Lombok Post Om Won pun memutuskan hengkang dan
meninggalkan zona nyaman yang selama ini di dapatinya.
Terakhir
Ia menjabat posisi Redaktur Pelaksana (Redpel) dimana dalam struktur organisasi
jabatan ini cukup prestise karena sebagai kapten dari seluruh awak redaksi.
Setelah lepas dari media Jawa Pos Group tersebut Ia memulai mendirikan beberapa
media online dan cetak yang di kelola bersama beberapa sahabatnya.
Beberapa
rekam jejaknya tercatat di beberapa media yang pernah di besutnya sebut saja
Tabloid Investigatif HISTORI, media online Gomong.com, Konkretnews.com,
Sarwon.com, dan pada akhir 2016 lalu mendirikan dan memimpin media online
Lakeynews.com.
Namun
kini ia merasa perlakuan terhadap media khususnya media "kecil" tidak
adil. Kerap berbagai hambatan di terima baik oleh pewarta maupun awak media
yang bernaung di media kecil di pandang sebelah mata. Fakta tersebut mendorong
dirinya harus memperjuangkan martabat media untuk di kembalikan marwahnya
sebagai penyambung lidah rakyat. Terlebih organisasi pers merupakan salah satu
dari empat pilar negara.
Berangkat
dari perlakuan diskriminasi media tersebut Sarwon bertekad harus masuk dalam
sistim dan berbuat banyak untuk memajukan insan pers. Untuk masuk dalam sistem
tersebut ia memutuskan untuk bertarung menuju kursi legislatif di Udayana.
Sarwon
memantapkan diri maju pada pemilu legislatif tahun 2019 melalui Partai Hanura
dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI (Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu) untuk
DPRD NTB.
"Insya
Allah, saya sudah siap dan tidak ada keraguan lagi. Persiapan sudah
matang," kata Sarwon dengan nada tegas saat bersilaturahmi di kediaman
Muhammad Arif, warga Desa Madaprama, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Jum’at
(16/03).
Selama
menjadi wartawan suka dan duka perjuangan cukup dirasakannya. Hanya saja tidak
sedikit aspirasi dari masyarakat Dompu dan Bima yang pernah diangkat di media,
lamban direspon dan ditindaklanjuti. Terutama pembangunan baik fisik maupun non
fisik yang ranah anggarannya dari provinsi maupun pusat.
“Respon
dan tindak lanjut atas aspirasi masyarakat Bima dan Dompu dari periode ke
periode, selain relatif lamban juga tidak sedikit yang belum tertangani. Itulah
yang memotivasi saya untuk maju. Jika Allah SWT menakdirkan terpilih, Insya
Allah saya akan mendobrak untuk Dompu-Bima," tegasnya.
Optimisme
menuju gedung legislatifpun membuncah berkat dukungan penuh dari berbagai
pihak. Dengan moto "Karawi Sama, Sana Sama" (bekerja/berjuang
bersama-sama untuk mencapai kesejahteraan bersama), Sarwon optimis harapan
besar itu akan mudah dicapai.
Sarwon
mengaku, dorongan agar dirinya maju sebagai Caleg NTB mewakili Dapil
Bima-Dompu, sesungguhnya muncul sejak sebelum Pemilu 2009. Kemudian muncul lagi
menjelang Pemilu 2014. Dan, dorongan itu datang lagi menjelang Pemilu 2019.
"Kalau
pada Pemilu 2009, saya belum berpikir apa-apa. Pemilu 2014, masih banyak yang
perlu saya tata dan benahi. Nah sekarang (untuk Pemilu 2019), saya sudah
siap," tandas Om Won.
"Saya
maju, tidak sedang mengejar jabatan. Posisi sebagai wakil rakyat harus dicapai
karena itu wadah yang langsung untuk memperjuangkan dan mewujudkan impian
bersama," sambung pria yang dikenal memiliki pergaulan luas dan mudah
diterima berbagai lapisan itu.
Menurutnya,
di Provinsi NTB ada 10 kabupaten/kota, dari Lembar, Lombok Barat, sampai Sape,
Bima. Namun dana-dana untuk media dari provinsi, sepertinya mayoritas
digelontorkan ke media-media yang berpusat di ibukota provinsi.
"Media-media
yang ada di Dompu maupun di Bima minim mendapat sentuhan dana provinsi. Begitu
juga media-media yang baru berkembang, sebenarnya harus dimotivasi dan didorong
agar lebih maju, dengan mengalokasikan anggaran secara merata, adil dan
proporsional,” katanya.
Sarwon
kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Dompu, Ketua
Dewan Pakar Partai Hanura Kabupaten Dompu dan Koordinasi divisi analisa dan
survei Bappilu Partai Hanura Kabupaten Dompu. Selain itu Ia juga menjabat
sebagai Wakil ketua dan ketua bidang humas dan IT lembaga adat masyarakat
Donggo (Lamdo) Dompu serta Sekretaris Yayan Rai Aina Ngantu (RAN)
Foundation.(RZ)
0 Komentar