Breaking News

Anjloknya Harga Bawang, DPD RI Gelar Rapat Dengan Bulog NTB Dan DKP

Baiq Diyah Pimpin Rapat Bahas Stok Beras Dan Anjloknya Harga Bawang
Mataram (postkotantb.com)- Menindak lanjuti pertemuam dengan Menteri Pertanian beberapa waktu lalu yang berkaitan dengan stok beras, anjloknya harga bawang, Toko Tani Indonesia dan sejumlah persoalan lainnya, DPD RI gelar rapat dengan Divre Bulog NTB, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten Bima dan BPTP di kantor DPD RI, Airlangga Mataram, Senin (1/10).

Anggota DPD RI asal NTb Baiq Diyah Ratu Ganefi mempertanyakan stok beras dalam beberapa bulan kedepan serta anjloknya harga bawang di Bima. Baiq Diyah berharap sejumlah persoalan tersebut dapat di selesaikan. Pihaknya pun ucap Baiq Diyah akan membawa persoalan tersebut dalam rapat lanjutan dengan Kementerian Pertanian.

"Jadi ada beberapa persoalan yang mengemuka yang kita bahas dalam rapat ini, seperti stok beras, harga bawang dan persoalan lainnya, hasil rapat ini nantinya akan kita bawa dalam rapat lanjutan dengan menteri pertanian," paparnya. 

Kepala Bidang Operasional dan Pelayanan Publik Divre Bulog NTB, Burhanudin Azhari menyatakan, secara prinsip pihaknya siap menampung bawang milik petani Bima dengan catatan adanya LC atau instruksi pembelian dari pusat. Sampai hari ini menurutnya belum ada instruksi dari pusat untuk membeli bawang milik petani. 

Sementara terkait dengan stok beras, Burhanudin menyatakan, stok beras yang ada di gudang Dolog mencukupi hingga sebelas bulan ke depan. 

"Alhamdulilah stok beras kita cukup bertahan hingga sebelas atau dua belas depan kedepan, jadi kita tidak usah kawatir akan kekurangan beras," ujarnya. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima Heru Priyanto menyatakan persoalan anjloknya harga bawang di Bima bukan pertama kali terjadi. Harga bawang sendiri menurut Heru fluktuatif. Pada tahun lalu harga bawang berada dalam harga jual yang bagus sementara pada tahun ini mengalami penurunan. Namun kondisi tersebut bukan hal baru. Beberapa kali harga bawang di Bima juga mengalami penurunan. Penurunan harga bawang menurut Heru karena stok bawang di pasaran melebihi permintaan. 

"kondisi anjloknya harga bawang ini bukan kejadian baru, harga bawang fluktuatif tergantung stok di pasar, bila jumlaj barang di pasar melebihi permintaan maka harga bawang bisa turun drastis tetapi sebaliknya harga bawang bisa naik bila stok barang terbatas," jelasnya. 

Baiq Diyah sendiri menyatakan persoalan pertanian di NTB cukup komplek. Khusus untuk bawang Ketua Iwapi NTB ini meminta daerah untuk lebih kreatif dengan membuat produk olahan.(RZ) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close