Wakil Bupati Lombok tengah, HL. Pathul Bahri Bersama Pengurus FKSPN NTB Ruslan, S. Sos. Dipendopo 2 kamis, (15/11) |
Lombok Tengah (Post Kota
NTB)- proses pengerjaan pembangunan dua jalur yang
menghubungkan Kota Praya - Biao segera tuntas, " adapun keterlambatan yang
terjadi selama proses pengerjaannya murni karena masalah teknis, kendala
pertama adalah terkait pembebasan lahan di asrama TNI, dalam hal ini pemkab
Loteng sudah berupaya serius untuk segera menuntaskan hal tersebut, demikian
dikatakan oleh PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) pada Balai Wilayah IX NTB
Muhasim.ST kepada koran ini Jumat (16/11).
Dikatakan Hasim, terlambatnya hibah yang diberikan oleh
Pemkab Loteng kepada TNI sehingga terpaksa berkerja secara berpindah-pindah,
bahkan alat berat dari pihak kontraktor banyak yang nganggur. “Ini tentu
berimbas pada pengerjaan, akibat lambatnya proses pembebasan lahan dan proses
peradilan,” ungkap Muhasim.
Dilanjutkannya, apabila sudah terjadi kesepakatan antara
Pemda Loteng dengan asrama TNI otomatis pihak kontraktor harus mengerjakan
jalan tersebut, atau dengan opsi kedua dana yang ada dilahan tersebut akan
dialihkan ke item yang lain diproyek yang sama. Pasalnya kalau dipaksakan, yang
menjadi pertimbangan adalah kondisi alam yang tidak memungkinkan karena
intensitas hujan seperti saat ini dihawatirkan tidak akan maksimal dikerjakan
oleh kontraktor.
Muhasim menekankan, bahwa yang terjadi selama ini terkesan
pengerjaan ruas jalan Praya-Biao dua jalur tersebut murni disebabkan oleh
masalah teknis yaitu pertama, lambatnya pembebasan lahan oleh Pemda Loteng.
Kedua, pihak PLN terlambat memindahkan tiang listrik yang ada di tengah jalan.
“kalau merujuk ke waktu normal tidak ada kendala yang berati dilapangan,
rekanan selalu siaga dan bekerja secara kontinu meski bekerja secara lompat
lompat karena masih ada tanah yang belum tuntas dibebaskan oleh pemkab Loteng,
bahkan alat berat yang disiapkan oleh kontraktor jam operasionalnya sangat
minim,” cetus Muhasim.
Terpisah, Ketua Lembaga Federasi Kesatuan Serikat Pekerja
Nasional (FKSPN) Ruslan.S.Sos.I ikut membantu pihak pemda dalam menyikapi
persoalan yang terjadi di lapangan.
Dikatakan Ruslan, dimana penyelesaian proyek tersebut
tidak terlalu panjang, sebab kesepakatan hibah tersebut tidak terlalu rumit,
hanya saja pihak PUPR Loteng dinilai kurang serius dalam menyikapi hal
tersebut. “Mekanisme penyelesaiannya sangat sederhana, akan tetapi permasalahan
ini tidak ditanggapi serius oleh dinas terkait,” ujar Ruslan.
Saat ini, kata Ruslan, pihak Dandim mendesak pemkab
Loteng agar segera menuntaskan proses tukar guling atau hibah tersebut. Sebab
menurut penjelasan darin pihak Dandim , sesungguhnya pihak Asrama TNI tinggal
menunggu hasil hibah atau tukar guling saja ditempat yang baru. Sedangkan
dilain pihak, pemda sudah menyiapkan tanah atau hibah hanya saja terkendala
waktu. “ Setelah mendengar penjelasan yang komperehensif dari pihak Dandim dan
keterangan dari pemda loteng, sebenarnya persoalan ini terjadi karena kesalahan
non teknis saja antara pihak Asrama TNI dan Pemda Loteng,” ungkap Ruslan.
terpisah, Wakil Bupati Loteng HL.Pathul Bahri
memastikan bahwa pembebasan asrama TNI itu akan dilaksanakan melalui proses
hibah, setelah itu pihaknya akan memanggil kontraktor untuk diajak diskusi akan
seperti apa langkah selanjutnya. “mengingat waktu sangat mepet,”ungkap Wabup
kepada media ini. (Eka)
0 Komentar