Lombok Timur (postkotantb.com)- Camp Bebas Riba (CBR) NTB yang bermarkas di kawasan Selong, Lombok Timur sejak hari pertama Ramadhan tidak henti-hentinya mengajak masyarakat di wilayah Selong untuk meninggalkan Riba. Ajakan tersebut diselipkan pada kegiatan sebar ta'jil gratis yang digelar berpindah-pindah di ruas-ruas jalan utama di kota Selong.
Irawan Sakti, ketua CBR NTB yang ditemui dalam kegiatan tersebut, Selasa (14/5), pesan untuk meninggalkan Riba sambil berbagi ta'jil adalah momen yang tepat karena trend Riba biasanya meningkat pada bulan Ramadhan terutama menjelang Idul Fitri.
"Biasanya yang ditawarkan pinjaman ringan cicilan dengan cepat pencairan, kredit kendaraan dengan imbalan cash back dan yang paling banyak adalah penukaran uang dengan imbalan tertentu," ujarnya.
Dalam penukaran uang biasanya beralasan kelebihan itu sebagai upah karena dia telah menukarkan uang di bank. Dia harus ngantri, harus bawa modal, dan sebagainya jadi layak dapat upah. Jelas ini alasan yag tidak benar. Karena yang terjadi bukan mempekerjakan orang untuk menukar uang di bank, tapi yang terjadi adalah transaksi uang dengan uang bukan upah penukaran uang.
"Upah itu ukurannya volume kerja, bukan nominal uang yang ditukar," tegas mantan karyawan salah satu Bank BUMN tersebut.
CBR NTB berpesan kepada masyarakat NTB untuk menyempurnakan ibadah puasa dengan zakat, tidak sebaliknya menutup ibadah yang imbalannya berlipat-lipat ini dengan amalan yang dibenci oleh Allah. (Dharma)
0 Komentar