Lombok Barat (postkotantb.com)- Pemda Lombok Barat mulai melakukan penataan kawasan wisata Gili Gede Kecamatan Sekotong. Tahap awal penataan kawasan ini, akan dibuka jalan sepanjang 5,5 kilometer yang menjadi poros di pulau itu. Rencananya pembukaan akses jalan ini akan mulai dikerjakan Pemkab, Rabu (21/8) mendatang.
Rencana tersebut dibahas pada rapat teknis persiapan pengerjaan pembukaan jalan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lobar. Pertemuan yang menghadirkan Anggota DPRD Lobar asal Sekotong H Abu Bakar Abdullah dan H Abdul Majid, untuk ikut memberikan kontribusi dalam menyatukan pendapat. Termasuk kepala dusun dan Kepala Desa setempat.
Kepala Dinas PU - PR Lombok Barat Ir. I Made Arthadana, membenarkan adanya rapat membahas rencana misi pembangunan jalan di Gili Gede Sekotong, Senin (19/8) kemarin.
“Rapat teknis itu untuk mendiskusikan langkah lebih lanjut ke tahapan pelaksanaan penataan Gili Gede dilapangan,” ungkapnya.
Dikatakannya, pihaknya sedang menentukan rencana awal pengerjaan infrastruktur untuk badan jalan. Sesuai rencana, panjang pengerjaan pembangunan badan jalan mencapai 5,5 kilometer dengan lebar 6 meter. Fisiknya nanti terdiri dari jalan poros yang membelah gili itu. Kemudian jalan yang melingkari pulau itu.
“Jalan lingkar itu sudah terbangun sekitar 3-4 km, itu yang kita lanjutkan kurang lebih 15 Km,” sambungnya.
Diakuinya, segala tahapan sosialisasi sudah dilakukan pihaknya termasuk mengundang para investor. Sebab ditahun 2020, kedepan pihaknya akan melanjutkan pengembangan badan jalan yang dikerjakan tahun ini untuk menjadi jalan permanen.
“Rencananya kita mau paving. Tapi bentuk jalan dulu karena itu kan gunung, kita bentuk dulu sakarang (jalan). Untuk talud jalan dan sebaginya kita rencanakan di 2020,” jelas abang kumis yang murah senyum ini.
Lebih lanjut terangnya, pembentukan badan jalan inipun hanya mengandalkan swakelola. Pihaknya hanya mengeluarkan biaya BBM termasuk alat berat untuk membentuk badan jalan. Beberapa warga maupun investor yang lahannya terkena pembentukan badan jalan itupun sudah mau melepasnya secara sukarela untuk ikut berkontribusi.
“Ada juga yang sampai sekarang orangnya (investor) belum ketemu. Ini kita sambil jalan sambil konsultasi,” ucapnya.
Sedangkan pengembangan jalan di 2020, pihak sedang menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan. Sebab kemungkinan pengerjaanya akan dikontrakan dengan pihak ketiga.
“Sedang kita hitung sekarang. Kalau sudah berbentuk badan jalannya, kita usulkan dianggaran 2020,” imbuhnya.
Iapun memastikan, pengembangan kawasan itu sesuai dengan master plan yang dibuat pihaknya. Tentunya berkoordinasi dengan seluruh OPD terkait terutama Dinas pariwisata.
"Tugas PU membangun jalan. Yaitu jalan akses, poros, lingkar dan jalan penghubung,” pungkasnya. (Eka)
0 Komentar