Breaking News

Wagub Gencar Sambangi Desa Demi Turunkan Stunting


Wagub NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah terus gencar memberikan pelatihan untuk mengurangi angka stunting dan gizi buruk
Lombok Tengah (postkotantb.com)- Pelatihan stunting, gizi buruk dan zero waste, terus gencar dilakukan oleh Pemerintahan Provinsi NTB. Hari ini, Selasa (12/11/2019) Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah berkeliling ke tiga desa, yakni Desa Mantang, Desa Sukaraja dan Desa Marong.

Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan edukasi utama kepada kader Posyandu dan tokoh masyarakat yang kemudian akan disampaikan kepada masyarakat yang ada di desa tersebut, karena isu kesehatan masih menjadi PR besar untuk NTB.

Penyebab stunting di NTB menurut Wagub tidak hanya berasal dari gizi ibu hamil. Lingkungan yang tidak bersih juga berpengaruh terhadap pertumbuhan stunting. Selain itu, maraknya pernikahan dini yang terjadi juga berpengaruh terhadap stunting.

"Jangan biarkan anak kita menikah dini. Selain berbahaya untuk rahim, belum matangnya cara berfikir mereka sehingga dapat berpengaruh terhadap rumah tangganya kalau ngambek sedikit minta cerai. Nanti anaknya dititip ke neneknya yang tidak mengerti masalah gizi, itu akan menyebabkan stunting," jelasnya

Revitalisasi Posyandu merupakan salah satu program yang diharapkan bisa menurunkan angka stunting yang ada di NTB. Sehingga digagaslah Posyandu keluarga yang bertujuan supaya Posyandu tidak hanya melayani ibu hamil dan balita, tetapi melayani dan mengedukasi mulai dari ibu hamil, balita, anak-anak, remaja, bahkan lansia.

Senada dengan yang disampaikan Wagub, Kadis Kesehatan Provinsi NTB Dr. Nurhandini Eka Dewi, SP.A berharap, Posyandu di Lombok Tengah perlu ditingkatkan lagi dari segi keaktifan pelayanan dan juga membuat Posyandu keluarga.

"Sebenarnya sudah ada bagian bagiannya balita dan lansia, tinggal sekarang setiap desa menggabungkan bagian bagian itu agar terbentuk Posyandu keluarga seutuhnya," ujarnya.

Posyandu keluarga juga bisa dikolaborasikan dengan program pemerintah yang lain, seperti zero waste, dengan syarat setiap desa memiliki bank sampah. Seperti ketika masyarakat ke Posyandu membawa sampah, kemudian dihubungkan ke bank sampah, Sehingga bisa menjadikan Posyandu keluarga lebih mandiri ke depannya untuk meningkatkan fasilitas yang dimiliki.

Wagub berharap program ini akan segera direalisasikan oleh pihak desa yang didukung oleh pihak dusun dan kader Posyandu di tiga lokasi tersebut.

"Harapan saya, enam lagi sudah ada Posyandu keluarga dan bank sampah di desa. Kalau ada di masing masing dusun lebih bagus lagi. Agar kita bisa sama sama membantu mewujudkan program pemerintah," ungkapnya 

Terakhir, Wagub juga tak bosan-bosannya mengingatkan kepada masyarakat bahwa sampah dapat menjadi berkhah. Apa bila bank sampah di desa-desa ini nantinya dapat terwujud, maka akan di sinergikan juga dengan bank sampah pegadaian yang nantinya tabungan tersebut berupa jatah haji. (RZ) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close