Breaking News

Pemprov NTB Ekspor Perdana Manggis Dan Kopi Robusta ke China Dan Korsel

Kepala Dinas Perdagangan Hj. Putu Selly Andayani bersama Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram drh. Airnaung memecahkan kendi sebagai simbol launchinhlg ekspor kopi dan manggis ke China dan Korea Selatan
Mataram (postkotantb.com)- Pemprov NTB bekerjasama dengan Kementerian Pertaninan dan PT Bintang Agro Santosa Serta PT Berkah Alam Kopi melaksanakan ekspor perdana Kopi dan buah Manggis ke dua negara. 

Adapun untuk kopi ini di ekspor ke China dengan jumlah 10 ton dengan nilai ekspor 508 juta rupiah. Sementara Manggis melalui Surabaya di ekspor sebanyak 1120 ton dengan nilai 1 Milyar rupiah. 

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram drh. Arinaung, M.Si menjelaskan Salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani adalah Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian. 

Sesuai pedoman ekspor manggis ke China jelas Arinaung dimulai dari registrasi kebun manggis oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB untuk menjamin kebun manggis sudah menerapkan Good Agriculture Procedur (GAP), Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Integrated Pest Management (IPM) secara berkesinambungan. 

Ekspor manggis ke China, harus melalui pengemasan di rumah kemas yang telah diregistrasi oleh Otoritas Kompeten Ketahanan Pangan Daerah (OKKPD) Dinas Ketahanan Pangan, untuk menjamin manggis yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi, bebas pestisida, cemaran biologis, kimia dan logam berat. 

Sementara untuk menyatakan bahwa komoditas manggis berasal dari Lombok, Dinas Perdagangan Provinsi NTB menerbitkan Surat Keterangan Asal (SKA), yaitu surat keterangan yang membuktikan bahwa komoditas tersebut berasal, dihasilkan atau diolah serta memenuhi ketentuan asal komoditas. Begitupula dengan komoditas kopi, walaupun diekspor melalui Surabaya harus dilengkapi dengan SKA yang menyatakan bahwa kopi tersebut berasal dari Lombok.

"UPT Karantina Pertanian dalam hal ini Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram, mempunyai peran dan tanggungjawab melakukan sertifikasi karantina untuk menjamin manggis yang diekspor bebas dari OPT/OPTK ; Melakukan pengawasan terhadap penerapan pemenuhan persyaratan ekspor buah manggis ke China.  Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram juga melaksanakan sertifikasi untuk komoditas kopi," jelas drh. Arinaung. 

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Hj. Putu Selly Andayani mengatakan ke depan berupaya agar ekspor NTB langsung dari NTB, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian NTB. 

"Dengan terlaksananya ekspor komoditas pertanian, maka harga akan naik, petani akan meningkatkan produksi, pendapatan petani meningkat, dengan demikian kesejahteraan petani NTB akan meningkat," ujar Selly. 

Sementara Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah mengatakan Pemprov NTB menekankan adanya produk olahan sehingga tidak hanya mengirim bahan baku. Sektor industrialisasi kedepan akan mengelola hasil komoditi yang ada di NTB sehingga memiliki nilai tambah. 

"Ekspor penting tetapi melalui industrialisasi produk produk yang ada di NTB akan di olah sehingga mempunyai nilai tambah," pungkas gubernur.(RZ) 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close