Insert: Gili Trawangan Lombok Utara |
Lombok Utara (postkotantb.com)- Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) merencanakan
membuka kembali obyek wisata Tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air) Juni
mendatang. Rencana dibukanya obyek wisata yang terkenal di dunia itu setelah
Pemkab bersama Pemerintah Provinsi NTB dan sejumlah pengusaha setempat
menyepakati standar operasional prosedur (SOP) Covid-19 yang ketat.
Dalam rapat terbatas yang digelar Sabtu (23/5), Bupati
Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar mengajak Kades Tiga Gili maupun pengusaha
kedepan tidak saling menyalahkan. Ia juga berharap di gili itu tidak ada kasus.
“Kita ikhtiarkan bersama. Dengan pemeriksaan yang baik
semoga kita terhindar dari apa yang sama-sama di khawatirkan, tinggal bagaimana
mengatur teknisnya mengacu protokol
kesehatan," katanya.
“Pilihan-pilihan pemeriksaan itu apakah dilakukan dimana
mereka berasal atau pemeriksaan dilakukan di daerah tujuan yang nantinya
hasilnya menjadi rujukan masuk ke Tiga Gili,” cetusnya.
Alternatif kedua, menurutnya, menempatkan petugas di
pintu masuk pelabuhan Bangsal Pemenang. Atau dengan langkah ketiga yakni
menjadikan dua puskesmas di Nipah dan Pemenang sebagai tempat pemeriksaan
sebelum wisatawan bersangkutan ke Tiga Gili.
"Segala yang menjadi kekurangean seperti rapid tes
nanti dengan gubernur akan disampaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata
Indonesia ( GIPI) NTB, Awanadi Aswinabawa, mengatakan, rencana dibukanya Tiga
Gili harus diperketat dengan penyiagaan petugas baik kepolisian maupun TNI.
Langkah awal yang harus dilakukan yakni sosialisasi
mengkampanyekan bahwasanya Tiga Gili sudah dibuka kembali. Selain itu bagaimana
caranya meyakinkan wisatawan bahwa Tiga Gili sudah bisa dikunjungi.
“Memberikan kepercayaan kepada dunia luar bahwa Tiga
Gili sudah normal kembali menjadi tugas masing-masing nantinya baik itu Badan
Promosi Pariwisata (BPPD) dan pelaku wisata,”.jelasnya.
Gubernur NTB, H. Zulkiflimansyah, menjelaskan rencana
Tiga Gili menjadi bagian upaya membangun kembali sektor priwisata.
“Tinggal teknisnya saja yang harus diperhatikan sesuai
dengan SOP yang berlaku seperti melakukan pengecekan untuk wisatawan yang ingin
masuk ke Tiga Gili,” katanya.
Menurutnya, jika wisatawan harus melakukan cek kesehatan
di negara masing-masing akan ribet. Artinya, pengecekan kesehatan bagi wisatwan
itu bisa dilakukan di daerah sebagai bentuk bahwa negara ada dan terasa.
“Sekarang itu kita hanya menyiapkan perangkatnya saja
sesuai standar kesehatan kita. Menyiapkan tenaga maupun alatnya,” terangnya
seraya berharap semua pihak tidak terlalu paranoid dengan kondisi saat ini
seoalah-olah akan kiamat. Sekiranya ada ditemukan kasus secepat mungkin ditangani
sehingga tidak berdampak.
“Kades jangan terlalu paranoid dengan situasi saat ini
agar kita terbiasa. Jikalau sekiranya ada ditemukan maka secepatnya ditangani,”
pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Utara,
Vidi Ekakusuma, mengemukakan tahapan-tahapan awal rencana pembukaan Tiga Gili
dilakukan melalui pembersihan dengan ditandai masuknya para pekerja terlebih
dahulu. Kemudian dibuka untuk wisatawan dan syarat wisatawan yang bisa masuk
sesuai SOP. Selanjutnya dari sisi pengusaha dengan mengatur jumlah
kamar yang boleh dibuka. Misalnya 50 persen kamar saja dibuka ditahap awal
nanti.
“Teknisnya Itu semua diatur, tahap awal ini dilakukan
pembersihan terlebih dahulu,” katanya.
“Direncanakan akan kita buka awal bulan Juni mendatang
dan yang akan dibuka itu tiga obyek wisata seperti Tiga Gili, TNGR dan wisata
Sekotong Lobar. Kenapa hanya tiga itu saja karena aksesnya dinilai terpantau
dan kemungkinan untuk karantina masih bisa,” tandasnya.(Eka)
Social Footer