Lombok Barat (postkotantb.com)-
Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam penanganan penularan
Covid-19, hal ini diprediksi akan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi,
sehingga berpotensi menimbulkan kegaduhan yang mengganggu stabilitas keamanan di
Kabupaten Lombok Barat.
Dari pertimbangan
tersebut, jajaran Polres Lombok Barat mengantisipasi kemungkinan yang akan
terjadi dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah dan TNI, untuk
memberlakukan sistem pengamanan kota (Sispamkota). Terlebih lagi dengan adanya
wacana Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di Kabupaten Lobar.
“Beberapa waktu lalu Pak Bupati diundang Pak
Gubernur untuk membahas rencana peningkatan status menjadi PSBB,” ungkap
Kapolres Lombok Barat AKBP. Bagus S. Wibowo dalam kegiatan Simulasi Sispamkota
dengan Pola Tactical Floor Game (TFG) di Aula Patriatama Polres Lobar, Selasa (5/5).
Bagus S. Wibowo
menjelaskan, tujuan dari Sispamkota adalah agar situasi Kamtibnas di Lombok
Barat tetap kondusif pasca berlakunya kebijakan pemerintah dalam penanganan
covid-19. Selain itu, kegiatan ini juga
dimaksudkan dalam rangka pengamanan dalam situasi kontijensi. Kontijensi ini, kata
kapolres, merupakan situasi atau keadaan yang membutuhkan penanganan khusus dan melibatkan semua pihak, baik dari
pemerintah daerah, TNI dan Polri.
Saat simulasi, Ia mengasumsikan
akan adanya protes masyarakat Lembar, Gerung dan Kediri, prihal bantuan
sembako yang dianggap tidak tepat sasaran. Mereka melakukan aksi protes di
Kantor Bupati Lombok Barat dan pihak pengamanan bisa mereda situasi.
Masyarakat, Lanjit Kapolres, kemudian bergerak ke Gerung dan melakukan
penjarahan toko di sepanjang jalan Gerung.
Dirinya memerintahkan pasukan yang telah bersiaga di
Giri Menang Squre untuk mengamankan situasi itu. Setelah massa bisa
dikendalikan, kemudian massa pun bergeser ke Lembar. Pasukan yang disiapkan
adalah unsur dari Polres, TNI dan OPD terkait.
Dengan adanya
simulasi ini, Bagus S. Wibowo berharap seluruh unsur yang dilibatkan dalam
Sispamkota untuk mengetahui dan memahami wilayah penugasan dan kekuatan yang
akan dilibatkan dalam mengantisipasi.
Sementara itu,
Bupati Lombar H. Fauzan Khalid yang turut hadir dalam kegiatan simulasi tersebut mengatakan,
kegiatan simulasi menunjukkan kesiapan
dari Kepolisian, TNI maupun pemerintah dengan OPD-nya dalam menghadapi
kemungkinan yang bisa terjadi.
“kegiatan ini menambah keyakinan kami semua untuk tetap
siap menghadapi segala hal yang mungkin akan terjadi di Pemerintahan Kabupaten
Lombok Barat, dan mudah-mudahn ini tidak akan terjadi,” harap bupati.
Dalam kesempatan
itu, bupati juga menjelaskan terkait wacana penerapan PSBB. Ia mengatakan
secara khusus gubernur menawarkan Lobar dan Mataram untuk menerapkan PSBB, ia
pun memberikan tanggapan prihal terebut.
“Pertama kalau kita mau efektif harus pendekatannya
kepulauan, tidak bisa parsial, misalnya jika Lobar dan Mataram saja yang
menerapkan PSBB dan kabupaten lain
tidak, ini kami rasa tidak akan efektif, sedangkan kita ini dalam satu
kawasan," ujar bupati.
Selanjutnya, kata bupati, PSBB ini harus ada kajian
menyangkut kesiapan Sumber daya, utamanya Sumber daya keuangan yang ada di
Kabupaten/Kota,” tegasnya.
Simulasi tersebut
juga dihadiri juga oleh Ketua DPRD Lobar Hj. Nurhidayah, Dandim 1606 Kolonel
Czi Efrijon Kroll dan jajaran, serta beberapa OPD terkait. (Eka)
Social Footer