Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani Menyampaikan Sambutan Pada Acara Forkopimda NTB, Selasa Malam (23/6). |
Mataram (postkotantb.com)- Rapat evaluasi penanganan
pandemi Covid-19 oleh Forkopimda NTB kali ini dilaksanakan di kediaman Kapolda
NTB, Selasa malam, 23 Juni 2020. Dalam rapat tersebut, seluruh anggota
Forkopimda hadir untuk membahas sejauh mana penanganan yang telah dilakukan.
Gubernur
NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi
Djalillah mengatakan, bahwa banyak hal yang dapat teratasi dalam beberapa kali
pertemuan silaturahmi seperti yang dilakukan sekarang ini.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini menyampaikan, bahwa ia mengingat sebuah buku yang terkenal di Harvard berjudul ‘Leadership
Without Easy Answers’ yang pernah dibacanya. Ia mengatakan bahwa dalam buku
tersebut tersirat pesan bahwasanya banyak masalah pemerintahan yang
terselesaikan di tempat yang tidak terlalu formal.
"Dari hasil kesimpulan mewawancarai berbagai
pemimpin-pemimpin top yang ada di dunia, ternyata banyak permasalahan serius
kita berbangsa dan bernegara itu tidak selesai di rapat-rapat formal tapi
selesai di meja-meja santai seperti malam ini," terang Gubernur
menyampaikan kesimpulan dari buku tersebut.
Bang Zul, berkata bahwa suasana rapat evaluasi yang
dibangun seperti ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan. Hal ini juga
menumbuhkan kerjasama yang baik antar instansi di NTB, dan tentunya kerjasama
yang baik tersebut dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan dengan baik
pula.
"Saya yakin kalau setiap minggu kita bertemu
dalam suasana yang informal, santai, dan penuh rasa kekeluargaan, maka akan ada
cahaya di ujung terowongan di NTB ini," serunya.
“Terimakasih pak Kapolda telah menjadi tuan rumah yang
baik dalam pertemuan ini, mudah-mudahan dengan kepiawaian beliau, akan
menghasilkan sinergi yang luar biasa bagi NTB tercinta ini," imbuhnya.
Danlanal Mataram Kolonel
Laut (P) Suratun pada kesempatan silaturahmi tersebut menyampaikan, terimakasih
kepada seluruh pimpinan dan masyarakat NTB karena telah diterima dengan baik.
Selain itu, ia menyampaikan komitmennya untuk ikut serta mendukung
program-program pemerintah provinsi NTB.
"Kami siap untuk mendukung semua program, semua
kegiatan yg dilaksanakan oleh Pemda, selain tugas pokok kami juga memiliki
tugas untuk mendukung program pembangunan," ucapnya.
Sesuai dengan permintaan Gubernur pada rapat
sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani mempresentasikan
rancangan menuju NTB Sebagai Pusat Industri Busana Muslim.
Achris mengungkapkan bahwa ada beberapa kendala yang
dihadapi oleh NTB terkait industri busana muslim yaitu kualitas kain sebagai
bahan, kapasitas dan kontinuitas produksi yang belum dapat konsisten, serta
biaya produksi yang relatif tinggi dikarenakan masih dikelola secara
tradisional. Hal itu mengakibatkan harga produk siap pakai sangat tinggi
dibandingkan produk lainynya.
Untuk mengatasi hal tersebut, BI membuat beberapa
terobosan yaitu, pengembangan bahan baku tekstil, menyiapkan SDM yang fokus
terhadap busana fuslim, industrialisasi bidang busana muslim, distribusi hingga
promosi untuk produk busaha lokal.
"Kita punya program paling utama dari hulu hingga
hilir, mulai klaster tenun, fashion production inkubator, fashion designer,
model, para wirausaha, distribusi dan komersialisasi, hingga pengembangan brand
lokal NTB," terangnya.
Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani
menyampaikan perkembangan kondisi sosial politik di NTB yang dipengaruhi oleh wacana RUU HIP terkait hal tersebut.
Danrem
mengatakan, bahwa sampai saat ini situasi
wilayah NTB kondusif, sebagai informasi beberapa hari lalu kami menerima
kunjungan Ketua MUI NTB diskusi rencana menyampaikan sikap terkait penolakan
RUU HIP dan meminta MUI NTB untuk tetap bersama sama menjaga keamanan kondusifitas serta waspadai
jangan sampai ada kelompok yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan situasi
serta ucapan terimakasih kepada MUI atas kepercayaan kepada Kami TNI -
Polri di NTB.
Selain MUI, Danrem juga melakukan komunikasi dengan
para perwakilan mahasiswa menjelaskan bahwa
pembahasan RUU HIP telah ditunda
dan Kami sampaikan TNI Polri Bersama segenap komponen masyarakat tetap setia
menjaga Pancasila sebagai dasar negara,falsafah dan pedoman hidup bangsa
indonesia.
Selain itu
Danrem juga menyampaikan, bahwa saat ini masih berada dalam. Situasi pandemi untuk
itu mari kita bersama fokus untuk mengawal penanganan pandemi Covid agar kita
di NTB segera terbebas dari Pandemi serta bersama memulihkan sektor sektor lain
yang menjadi dampak pandemi Covid.
Kepala BNNP NTB, Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra
yang menjadi penutup diskusi menyampaikan bahwa BNNP di masa pandemi ini tetap
melaksanakan operasi pemberantasan narkotika. Bahkan BNNP melakukan inovasi
pemberantasan narkotika melalui media sosial di masa pandemi ini dengan
mengadakan lomba video konten tentang sosialisasi bebas dari narkoba. (Eka)
Social Footer