Lombok Utara (postkotantb.com)-
Bupati Lombok Utara, Dr H Najmul Akhyar mengatakan, rencana pembukaan 3 Gili
sudah didiskusikan bersama pemerintah provinsi dan stakeholder terkait. "Kita harus
berani melakukan pembukaan destinasi wisata, namun dengan melakukan prosedur
penanganan covid yang ketat," katanya, Rabu (3/6).
Najmul
mengungkapkan, sejak pandemi terjadi penutupan kawasan tiga gili dilakukan
pemerintah daerah sama sekali tidak memberi izin masuk untuk pekerja maupun
pengunjung atau wisatawan. Hal ini menyebabkan kondisi lingkungan dan properti
pariwisata tidak terawat, usaha mati, dan mata pencaharian di bidang pariwisata
pun ikut tenggelam.
Untuk itu Pemda
KLU terus melakukan kegiatan gencar agar mendorong kawasan 3 Gili nol kasus
Covid-19 dan tetap berada di zona hijau.
"Sehingga
dapat menjadi tagline tersendiri bahwa 3 Gili ini adalah zona hijau, sehingga
diharapkan mendapatkan kesan baik bagi wisatawan yang berencana untuk datang ke
3 Gili," katanya.
Menurutnya, Pemda
KLU akan menggabungkan ide dari pemerintah desa yang ingin tetap menjadikan 3
Gili sebagai zona hijau dan dari pihak pengusaha pariwisata memandang dari segi
perekonomian. Sehingga
pembukaan kawasan 3 Gili juga secara bertahap dengan melakukan prosedur
penanganan covid yang ketat.
"Dengan
penerapan New Normal ini, pengunjung yang akan memasuki kawasan 3 Gili harus melakukan
rapid test," tukasnya.
Direktur
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Ditjen PRL - KKP, Andi Rusandi
mengatakan, saat ini memang pariwisata dihadapkan pilihan yang sangat sulit,
antara perekonomian dan kemanan kesehatan, namun harapannya kondisi di NTB
dapat menjadi lebih baik karena sudah bisa memasuki rencana pelaksanaan New
Normal.
"Bali dan
NTB adalah ikon internasional di mata dunia dari Indonesia, sehingga kami
mengingatkan penerapan protokol Covid-19 dikawal sampai detail di tingkat
teknis pelaksanaan lapangan," katanya.
Ia berharap
konsep-konsep yang sudah didapatkan dari berbagai sumber, termasuk melalui
virtual meeting tersebut dapat menjadi matriks dan menjadi masukan dalam
pelaksanaan penerapan New Normal untuk kawasan Gili Matra.
"Sehingga
dapat dijadikan design secara spesifik untuk pelaksanaan teknis di lapangan.
Harapannya penanggung jawab pelaksanan New Normal dapat menjadikan SOP menjadi
lebih detail sampai kepada pelaksanaan teknis di lapangan," tukasnya.(Eka)
Social Footer