Breaking News

Konsistensi NADI, Tetap Ikhtiar meski di tengah Darurat Bencana

Calon Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dr. H. Najmul Akhyar,SH.,MH.

 Lombok Utara (postkotantb.com)- kondisi pilkada 2020 yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang di Kabupaten Lombok Utara (KLU), tidak membuat Calon Bupati (Cabup) KLU, H. Najmul Ahyar, kehilangan kisah perjuangannya saat kejadian Gempa Lombok yang menimpa KLU Tahun 2018 silam. Niat tulus dan ikhtiarnya mengedepankan kesejahteraan masyarakat, membuat dirinya tegar dan tetap menyadari bahwa jabatannya kala itu, sebagai pelayan masyarakat.


“Pada Prinsipnya, saya ini pelayan masyarakat. Dari malam sampai pagi bahkan sampai sore,  saya tetap di rumah sakit Dan ikut menggotong korban ke rumah sakit,”ujar Cabup KLU dikediamannya, Rabu (14/10).


Menurut data, jumlah korban gempa saat itu, mencapai 471. Kendati tengah berhadapan dengan kondisi yang begitu mencekam, Dia tidak henti-hentinya memastikan agar pihak rumah sakit legowo memberikan pelayanan optimal untuk membantu para korban agar terlayani. Di tengah kesibukannya memberi pelayanan, Cabup bernomor urut 2 ini, tidak lupa akan kewajibannya yang lain. Setiap harinya, ia menyambut dan melayani kedatangan para relawan serta pejabat, baik provinsi, pusat hingga yang berasal dari luar negeri.


Kedatangan para tamu tersebut, tidak lain untuk memenuhi hajat berbagi rasa dengan para korban bencana Lombok. Disela-disela kegiatannya itu, Najmul senantiasa menyempatkan diri turun lapangan untuk meninjau secara langsung, proses pendataan hingga memasuki ferifikasi data penerima Bantuan stimulan Rumah Tahan Gempa (RTG).


“Saya mendata rumah-rumah yang hancur dan rusak. Prosesnya kami mulai dari nol,”imbuhnya.


Berpedoman pada kalkulasi awal, lanjut Najmul, jumlah keseluruhan rumah baik rusak maupun hancur, lebih kurang 75.600 rumah. Namun setelah melalui proses Verifikasi, jumlah keseluruhanya menjadi sekitar 70.000 unit. Berlanjut ke upaya memperjuangkan bantuan stimulan RTG, ia dihadapkan dengan berbagai kendala dan syarat teknis.


Ditengah kondisi yang demikian, Cabup ini dihadapkan dengan dua tuntutan. Pertama, desakan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan kembali rumahnya, turut menjadi pertimbangan. Kedua, selaku pemerintah kabupaten, ia dituntut pemerintah pusat agar segera mencairkan bantuan tersebut.


"Ini yang menjadi bertimbangan, antara nurani dan aturan pemerintah,"bebernya.


Namun berkat ikhtiar yang tulus, pemerintah kabupaten itu, memperoleh hasil berupa anggaran yang sangat besar untuk pelaksanaan RTG. Tahap ke II saja, KLU memperoleh dana stimulan tersebut sebesar Rp. 983 miliar. Setelah terealisasi, Pemerintah KLU telah menuntaskan lebih dari 41.000 unit dan saat ini, pelaksaannya RTG yang telah rampung melebihi 50.000 unit. Kendati jumlah sekian, dijadikan sebagai prestasi oleh masyarakat, lanjut dia, sekitar 12.500 unit rumah masih dalam proses dan akan diselesaikan, segera mungkin


"Sisanya, sebagai utang kami kepada masyarakat KLU dan akan kami selesaikan,"lugasnya.


Kendala dihadapi.


Problematika sosial, turut menguji perjalanannya sebagai pemangku amanah. Di tengah upaya membangun rumah para korban, muncul tuntutan agar bantuan stimulan RTG, dialihkan dengan dana mentah.


Bahkan, masyarakat melakukan aksi demontrasi agar pemkab KLU, menuruti permintaan tersebut. Lagi-lagi, Najmul harus mengambil sikap. Pihaknya menolak. Sebab dikhawatirkan, apabila bantuan itu dialihkan, dana dihajatkan untuk membangun kembali rumah hunian, dimanfaatkan secara tidak tepat.


"Ramai masyarakat datang melakukan aksi. Saya tegas menolak permintaan itu,"bebernya.


Dicontohkan, jika Rp.15 juta dari Rp. 50 juta, dimanfaatkan hal lain, tentu jumlah uang akan berkurang. Otomatis, sisa dari pemakaian dana tersebut, tidak sesuai dengan perencanaan pelaksanaan RTG dan ihktiar membangun rumah layak untuk dihuni, tidak memenuhi target. Syukurnya, masyarakat lambat laun menyadarinya. Kebijakan pemerintah KLU, semata-mata, karena rasa sayang dan peduli, sehingga masyarakat sadar bahwa kebutuhan rumah itu penting.



Apresiatif: Ketua RT 1, Dusun Goa, Desa Bentek Kecamatan Gangga, Sahdi, Rabu (14/10) menunjukan RTG yang telah tuntas sembari menyampaikan terimakasih, karena Ikhtiar H. Najmul Akhyar, warga setempat telah memiliki tempat tinggalnya.

"Setelah menikmati rumah baru, mereka menyadari bahwa kebijakan kami, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggalnya mereka,"jelasnya.


Belum lagi isu yang beredar. Diakui dia, sempat beredar isu miring bahwa saat aktif menjabat, Najmul dikhabarkan tidak berkinerja, sewaktu memperjuangkan program Jaminan Hidup (Jadub) tahap II. Padahal saat itu, ia selaku pemerintah kabupaten, tengah berupaya agar masyarakat KLU dapat menikmat jaminan tersebut.


"Saya tegaskan, saya lebih memprioritaskan nurani sosial dibanding kepentingan politik."tegasnya.


Kata dia, perjuangannya sempat terkendala aturan lama. Sebelumnya, sebegai pemerintah, ia berpedoman pada aturan Menteri Sosial RI, pada  Pasal 11 berbunyi, Jaminan Hidup tidak dapat disalurkan sebelum melewati masa darurat bencana alam. Kendati patuh kepada aturan, ia tetap berikhtiar mengajukan permohonan dan usulan agar pihak Kementerian tersebut, berbijaksana, meski minimal, melakukan revisi dalam pasal itu agar bantuannya, segera terealisasi untuk masyarakat. Usulan itu disetujui. Kementrian akhirnya merevisi pasal 11 tersebut dan Jadup tahap II akhirnya akan segera terealisasi


"Bagaimanapun dan apapun caranya,dana itu harus segera dinikmati masyarakat, meki ditengah masa tanggap darurat."bebernya.


Tidak Terbebani


Menanggapi berbagai isu miring mengenai dirinya,menjelang momen pencoblosan, dijelaskan dia, pemikiran setiap indifidu sifatnya relatif. Sebaliknya, ia tidak menanggapi beredarnya isu-isu tersebut. Sebab, lanjut dia,  sebagian besar masyarakat KLU cerdas dalam memilah dan memilih informasi. Begitu pun soal isu yang mengklaim dirinya tidak berkinerja maksimal.


"Toh, masyarakat dapat membuktikan sendiri, yang berupaya dan yang menandatangi setiap program agar segera terealisasi itu kan Pemerintah Kabupaten,"singgungnya.


Saat ini pihaknya tengah fokus melanjutkan ikhtiar memenuhi harapan masyarakat KLU. ia menegaskan, tidak akan terbebani terhadap setiap isu yang menyudutkan dirinya.


"Terserahlah. Saya tidak mau ambil pusing. Kepentingan saya, bagaimanapun juga, Jadub tahap II harus segera teralisasi,"tandasnya.(rin/eka)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close