Breaking News

Kampung Kateng Akan Jadi Desa Wisata Ekslusif Sarang Walet

Sabtu (31/10), produksifitas sarang walet dengan jumlah yang besar menginspirasi Lalu Buntaran untuk menjadikan Desa Kateng sebagai Desa Wisata Ekslusif sarang walet.


Lombok Tengah (postkotantb.com)- Sukses dengan puluhan unit rumah walet di Provinsi NTB, Adeng Walet group, kini fokus agar Desa Kateng di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), dapat ditetapkan pemerintah sebagai Destinasi Wisata kuliner ekslusif sarang walet.


Owner Adeng Walet Group, Lalu Buntaran dikediamannya, Sabtu (31/11), mengatakan, Gubernur NTB  telah menargetkan 99 Desa wisata dari 20 desa wisata yang lahir di NTB.  Dari target tersebut, pihaknya berupaya agar potensi sarang walet di Desa ini dapat dimanfaatkan melalui program desa wisata.


"Daerah NTB sudah mengenal Kampung Kateng sebagai pusatnya sarang walet. Didukung Agrowisata seperti pertanian melon, semangka dan bawang, Kateng akan menarik kedatangan ribuan wisatawan lokal dan mancanegara,"kata Buntaran.


Selain itu, Desa ini menyimpan daya tarik lain. Diantaranya, sejumlah embung serta Sumur Bor di wilayah Mertak untuk sektor pertanian. Kemudian didukung pula oleh keberadaan Lombok Internasional Airport (LIA) dan KEK Mandalika.


Kedepannya, Apabila Kampung tersebut resmi sebagai desa wisata, akan membuka seluas-luasnya  lapangan kerja dan memotivasi SDM untuk lebih memproduksi aneka kuliner lain, tentunya berbahan dasar sarang walet berpadu rempah dan buah-buahan.


"Nanti akan muncul trobosan berupa aneka kuliner olahan serba organik dan berbahan dasar sarang walet yang melengkapi bubur walet dan Coffe Cold Brow,"cetusnya.


Saat ini, terdapat 100 unit rumah burung walet. 78 unit diantaranya tetap memproduksi sarang walet, sedangkan lainnya tengah dalam persiapan. Lokasinya tersebar di beberapa wilayah di NTB. Yakni di kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Sumbawa, Dompu dan Bima, tepatnya di Kecamatan Sape. Dengan jumlah demikian, dia pastikan setiap permintaan pasar terpenuhi.



Salah satu rumah burung walet yang dipersiapkan Owner Adeng Walet Group, Lalu Buntaran menyambut penetapan Desa Kateng sebagai Desa Wisata Ekslusif Sarang Walet.

Sebaliknya, jelas Buntaran, koordinasi aktif dengan pemerintah Provinsi NTB intens dilakukan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pertemuan bersama kementerian terkait di Jakarta, agar desa tersebut segera memperoleh penetapan.


"Meski awal sejarah walet itu dari negara Cina, saya fokus bagaimana Kateng terkenal sebagai pusat sarang walet dan di kenal dunia,"tandasnya.


Kemajuan bisnis sarang walet milik  Buntaran, telah memberi kontribusi bagi desa tersebut. Dengan adanya bisnis ini, beberapa warga di dusun lain termotivasi untuk membudidaya sarang itu. Karenanya, pemerintah desa setempat memberikan apresiasi serta dukungan atas ikhtiar menjadikan desa itu, sebagai Desa Wisata.


Kepala Desa Kateng, Lalu Syarifuddin, S. HI, mengaku, SDA di desa ini memiliki potensi yang tak kalah saing dengan destinasi wisata di daerah Loteng. Dengan ide dan gagasan Owner Adeng Walet Group, dia optimis, desa tersebut kian alami perkembangan. selain itu, sarang walet menurut dia mampu menggenjot potensi lain di sektor kepariwisataan.


"Sarang walet milik Buntaran sangat menonjol. Kulinernya pun sering mendatangkan tamu pejabat, pengusaha dan kalangan elit lainnya bertandang ke desa kami,"ungkapnya.


Kedepannya, pemerintah desa setempat akan menyisihkan 30 persen dari Dana Desa dan dikhususkan untuk pemberdayaan SDA di bidang peternakan sarang walet. Diharapkan dia, support anggaran ini mampu menggenjot kesiapan masyarakat setempat demi menyambut kemajuan kepariwisataan Loteng.


"Bahkan kami akan mencoba menyisihkan sebagian ADD agar terpenuhi kebutuhan pemberdayaan masyarakat kami,"tutupnya.(rin)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close