![]() |
Pimpinan Cabamg Bank BNI Praya IGPN Suryawan |
Lombok Tengah (Postkotantb.com)- Sejumlah masyarakat penerima bantuan Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) Lombok Tengah (Loteng), dari kementerian koperasi, yang di salurkan melalui bank BNI, mulai merasabtidak nyanama dan hawatir. Pasalnya ATM yang sudah diberikan sebelumnya, sudah tidak bisa terpakai lagi alias sudah terblokir.
Alih alih untuk membuka pembelokiran ATM tersebut, harus menggunakan jasa calo, jika ingin ATM tersebut aktif.
Kepala BNI cabang Praya Lombok Tengah (Loteng) IGPN Suryawan menjelaskan, terjadinya pembelokiran ATM, itu bukan wewenang bank BNI cabang Praya. Akan tetapi itu langsung di blokir pemerintah pusat.
"Pembelokiran ATM itu bukan ranah dan tanggung jawab kami, sebab itu ranah pusat," katanya tegas di ruang kerjanya, kepada awak media Jum'at (23/04))
Kenapa ada pembelokiran kartu ATM, sebab pemerintah pusat telah melakukan penyempurnaan terhadap sejumlah penerima.
Bagi yang terblokir, pihaknya telah menempatkan petugas khusus pengaktifan kembali ATM yang terblokir, dengan membawa sejumlah persyaratan. Diantaranya membawa buku rekening, KTP, kartu ATM dan surat pernyataan tanggung jawab mutlak.
"Kita sudah tempatkan petugas khusus untuk mendata dan mengaktifkan kembali ATM yang terblokir dan tidak ada istilah percaloan, dan dalam jangka dua jam sudah bisa diaktifkan kembali,"ujarnya.
Diakuinya, pihaknya juga sempat mendapatkan pesan kalau ATM yang terblokir jika ingin cepat aktif harus melalui calo, dan dalam tulisan ini pihaknya menjawab.
Tidak ada calo dan pemegang ATM bantuan UMKM jangan percaya jika ada yang berjanji di luar petugas lapangan yang sudah disiapkan. "Jika ada petugas diluar karyawan yang sudah ditunjuk, kami tak bertanggung jawab," ulangnya.
Ia menambahkan, untuk penerima UMKM yang ditangani oleh BNI cabang Praya, sebanyak 26 ribu se Loteng. Dan itu harus habis sampai bulan Juni. (AP)
0 Komentar