![]() |
TARGET: CV. Dure Padu Menargetkan 15 hari. Padahal, deadline waktu masih lama, yakni jatuh pada 14 Agustus 2021. |
Hampir di setiap Lokasi pelaksanaan proyek Disperkim NTB yang dikerjakan oleh tiga kontraktor pelaksana nyaris tuntas, tanpa adanya kendala yang serius dan dikerjakan pun kurang dari batas waktu kontrak (deadline,red). Yakni 14 Agustus 2021.
Salah satunya, paket proyek pemasangan Batu Sikat dan Paving Block di Kelurahan Majeluk, Kota Mataram yang dikerjakan CV. Dure Padu selaku rekanan kotraktor. Pekerjaannya terbagi di lima titik lokasi, dengan volume sesuai ketentuan dan pavin blok dengan mutu K 200. Namun, rekanan tersebut, berkomitmen mampu menyelesaikan proyek ini dengan target 15 hari.
"Rekanan sengaja ngebut pekerjaan dengan sistem kerja borongan. Sehingga, seluruh pekerjaan lekas tuntas," ungkap Konsultan, Farizal Azhari, mewakili Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), saat memonitoring pekerjaan, Senin (19/7).
Kemudian pekerjaan di jalan Batu Asahan, Kelurahan Kekalik, Kota Ampenan yang dilaksanakan oleh CV. Asri Tenang. Paket proyek pemasangan Batu sikat dan Paving Block, telah tuntas 100 persen.
![]() |
TUNTAS: paket proyek yang dikerjakan CV. Asri Tenang telah diselesaikan 100 persen. |
"Untuk tenaga saja, rekanan mengeluarkan biaya sendiri. Itu di luar kontrak. Padahal, penambahan ini akan berdampak terhadap drainase lingkungan. Tapi karena permintaan masyarakat setempat, pihak rekanan menyanggupinya," imbuhnya.
Terakhir, pengerjaan paket proyek di Lingkungan Asahan, Kekalik, Kota Mataram. Rizal menyebut, paket di kelurahan ini dikerjakan di tiga titik. "Warga dilingkungan sini sangat antusias. Banyak yang berebut giliran minta duluan dikerjakan," ungkapnya.
![]() |
ANTUSIASME: proyek Disperkim NTB yang berlokasi di Lingkungan Asahan, mendapatkan antusiasme dari warga setempat. |
Kepala Disperkim NTB, Jamaluddin, S. Sos, MT., menyampaikan apresiasi terhadap para rekanan kontraktor yang berkenan, menambah volume pekerjaan, sesuai dengan permintaan masyarakat. Pasalnya, pembayaran kontrak proyek telah disesuaikan dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Sehingga, jika terdapat penambahan volume fisik, tidak menjadi tanggung jawab Disperkim NTB.
Sebaliknya, bagi permintaan yang belum terpenuhi, kata Jamaluddin, masyarakat dapat mengajukan kembali ke pemerintah.
"Kami berterimakasih terhadap kontraktor, yang mau memenuhi permintaan masyarakat untuk menambah volume. Apa yang dilakukan akan menjadi amal dan tentu mendapatkan ganjaran pahala," ujarnya.
Dikonfirmasi dikediamannya, Wakil Ketua I DPRD NTB, Drs. H. Muzihir, mengaku, hingga saat ini, masih banyak aspirasi masyarakat yang belum terakomodir oleh dewan. Khususnya yang berada di daerah pemilihan. "Secara keseluruhan, kondisi jalan di wilayah Kota Mataram sudah baik. Tapi memang, di sebagian titik, dibutuhkan adanya perbaikan atau peningkatan," ungkapnya.
Di sisi lain, ketika turun ke masyarakat, pihaknya menerima banyak usulan yang berbeda-beda. Diantaranya pengadaan terop, pembangunan Mushala dan Masjid. Selain itu, refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid 19, menjadi salah satu kendala terealisasinya pengajuan untuk jalan lingkungan. Karenanya, dia mengimbau agar masyarakat bersabar.
"Insha Allah usulan yang belum terakomodir pasti akan kami ajukan," pungkasnya.(RIN)
0 Komentar