LOTENG, (postkotantb.com) - Pengembangan Education Management Information System (EMIS) oleh Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah (Loteng), di pusatkan di Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Kelurahan Prapen Kecamatan Praya Loteng. Selasa (23/11) kemarin.
Pengembangan Emis tahap stabilisasi mengusung nama EMIS 4.0, sistem ini sudah mulai digulirkan untuk digunakan para operator dalam proses pemutakhiran data pendidikan agama dan keagamaan
Pantauan postkotantb.com, Monitoring dan Evaluasi Penampingan Pendataan Emis Semester Ganjil 2021, dibimbing langsung oleh Tim EMIS Kemenag Provinsi NTB.
Peserta yang jumlahnya ratusan mewakili Pondok Salafiyah, TPQ, dan Diniyah Takmiliah disambut Sohibul bait, TGH. M. Sobri Azhari dan TGH.Habib Ziadi. Sedangkan Rombongan Kanwil Kemenag NTB dipimpin H. Hariadi Iskandar, MA. Hadir pula kepala Kemenag Loteng, H. Zamroni Aziz, MH dan H. Hasanuddin, MM.
TGH. Hasanuddin, MM selaku pembawa acara menyampaikan EMIS 4.0 sudah mulai dirilis pada April 2021 untuk pemutakhiran data. Sejumlah provinsi sudah hampir menyelesaikan proses pemutakhiran datanya. Jawa Tengah misalnya, sudah 97,7% proses perbaikan datanya di EMIS 4.0. Jawa Timur juga sudah mencapai 80%. "Data Lembaga Kelembagaan di Loteng yaitu 2018 TPQ, 301 Ponpes yang sudah NSPP, 32 PPs, dan 496 Diniyah Takmiliah belum semua tertib mengisi data emis. Masih kurang 30%." ungkap Kasi Pontren Kemenag Loteng ini.
Kepala Bidang Pakis Kanwil Kemenag NTB, H. Hariadi Iskandar menyebutkan EMIS 4.0 ini merupakan suatu sistem pendataan pendidikan yang dikelola oleh Kementerian Agama, di mana saat ini tengah melakukan revitalisasi dan pengembangan untuk menghadirkan sistem yang lebih baik dan lebih andal dengan didukung oleh teknologi yang lebih mutakhir serta beberapa terobosan baru.
"Update data emis sangat diperlukan. Sebab segala bentuk bantuan pusat itu berbasis emis. Jangan disepelekan oleh operator dan pimpinan semua," terangnya.
"Di sisi lain juga Kami dorong ponpes tuk memajukan koperasi dan usaha lain untuk kemandirian tidak selamanya kita mengandalkan bantuan. Kita perlu ikhtiar menjadi mandiri. Saya beri info kalau BSI siap menfasilitasi ponpes berupa pinjaman lunak untuk punya pertashop sebagai usaha. Siapkan tanah 3 are saja di lahan strategis ponpes." Sambungnya panjang.
Sementara itu Kanmenag Loteng H. Zamroni Aziz menyampaikan, mengurus Pesantren ini bukan main berkahnya. Bapak ibu jangan patah semangat. Rezeki kita sudah ada yang atur. "Allah tidak tidur, siapapun hambanya yang berjuang dalam menyiarkan agama melalui apapun, pasti Allah akan bukakan jalan. Oleh karenanya para pimpinan ponpes harus oftimis apa yang sedang kita perjuangkan saat ini akan jadi kenyataan," katanya dengan nada joki joki penyemangat.
Lembaga keagamaan di Loteng pada khususnya harus terus berbenah. Sehingga nantinya bisa bersaing dengan globalisasi saat ini, lebihnya lagi Loteng saat ini tengah jadi sorotan dunia luar, sehingga keberadaan ponpes di Loteng harus mampu menakar arus globalisasi saat ini.
"Sekarang zaman eksis dan narsis. Sedikit-sedikit upload dan posting. Jadi lembaga keagamaan harus melek teknologi kalau mau dikenal orang. Ini demi syiar bukan pamer-pamer tidak faedah. Perkembangan teknologi ini perlu dimanfaatkan maksimal demi kemaslahatan Ponpes dan lembaga kita." terang pria asal Bonder ini. "Apalagi Loteng saat ini sedang jadi incaran dunia setelah sukses pelaksanaan WSBK di KEK Mandalika, oleh karenanya keberadaan Ponpes harus mampu sebagai garda terdepan menakar kemajuan globalisasi saat ini," tutup ketua GP Ansor NTB. (AP)
0 Komentar