![]() |
PENGUKUHAN: Ketua Pengurus DPP Aski bersama Sekda NTB mengukuhkan pengurus DPD Aski NTB, Sabtu (6/11). |
POSTKOTANTB, Mataram- setelah sebelumnya terpilih, H. Suryadi Jaya Purnama dikukuhkan sebagai Ketua DPD Asosiasi Kopi Indonesia (Aski) NTB, Periode 2021-2026. SJP, sapaan akrabnya, bersama para pengurus lainnya, dikukuhkan Gubernur NTB, diwakili Sekda NTB.
Pengukuhan berlangsung di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Sabtu (6/11) sore.Turut Hadir dalam acara tersebut, sejumlah OPD lingkup Pemprov NTB, Ketua DPRD NTB, Kadin NTB, Direktur RSU Provinsi NTB, Ketua Pengurus DPP Aski dan DPC Aski kabupaten kota, Forkopimda, Para Pelaku UMKM Kopi, Apkli NTB dan sejumlah Organisasi lainnya.
Dalam sambutannya SJP menuturkan, saat ini, terdapat dua persoalan yang kini tengah dihadapi oleh pemerintah. Yakni, Potensi Diintegrasi Bangsa dan Kesenjangan Kesejahteraan Masyarakat. Maka demikian dia mengajak seluruh pengurus DPD Aski NTB akan berpartisipasi secara kolektif, bersama Pemerintah Provinsi NTB, dalam rangka membantu menuntaskan masalah tersebut.
"Aski NTB hadir untuk membantu pemerintah menyelesaikan dua masalah ini. Karena kopi itu menyatukan kita. Dengan kopi semua masalah bisa selesai. Tanpa melihat golongan agama suku dan ras," ungkapnya optimis.
Diakui dia, Aski NTB ke depan, memiliki target membangun perekonomian masyarakat di NTB, khususnya para anggota, melalui peningkatan kwalitas dan kwantitas kopi, dari hulu, tempatnya para petani kopi, hingga hilir.
Di sisi lain, dikatakan bahwa para anggota dalam susunan organisasi asosiasi ini, berasal dari profesi yang berbeda-beda. Karenanya, SJP mengingatkan para anggota agar tidak membawa kepentingan profesi dan pribadi ke internal organisasi.
"Dengan bergabung dengan asosiasi ini mudah-mudahan kita bisa berjalan bersama dan bahagia bersama," harapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Aski, I Ketut Putrayasa mengatakan, momentum pengukuhan menjadi gerbang awal dalam melakukan langkah besar. Terlebih sistem kolaborasi yang dibangun bersama pemerintah daerah, banyak hal yang akan berubah dan berkembang.
"Kami merasakan ada semangat yang berkobar. Tidak terlalu berlebihan kalau harapan kami dengan adanya ASKI NTB bisa menyatukan dan mensejahterakan anggotanya secara khusus serta harus bisa berkolaborasi dengan semua lembaga baik pemerintah maupun swasta, baik petani kopi maupun penjual kopinya, " tuturnya.
Sekda NTB, H. Lalu Gita Aryadi, menilai, sensasi kopi merupakan life style baru yang merambah hampir seluruh kalangan, terutama kelompok milenial. Kendati demikian, branding Kopi di NTB belum kuat dan tidak termasuk di dalam landscape nasional. "Ini menjadi tugas kita baik pemerintah maupun Aski NTB," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemprov NTB, melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distambun) serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), tidak memperbanyak bibit jagung. Karena aktivitas pertanian jagung telah merusak kawasan hutan lindung. Sehingga ke depan, NTB akan beralih ke bibit kopi.
"Dengan ditanamnya bibit kopi oleh para petani, secara tidak langsung akan menghijaukan hutan dan memaksimalkan program HHBK," imbuhnya.
Jika asumsi 500 Coffe Shop dapat menjual 20 cangkir (Cup) perhari dengan harga Rp. 5.000, maka total peredaran uang di NTB perbulannya dengan mencapai Rp. 50 juta perbulan dan Rp. 1, 5 miliar pertahun. Selain itu, dengan banyaknya coffe shop yang tumbuh, maka akan menyerap banyak tenaga kerja.
Karenanya, Sekda NTB mengajak Aski NTB berserta seluruh pihak untuk bersinergi dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi di NTB. Terlebih dengan even WSBK 2021 dan MotoGP 2022.
"Even di NTB inu dapat dijadikan pasar strategis untuk mengenalkan kopi khas NTB secara meluas. Kopi akan menjadi cindera mata kita. Dengan adanya DPD Aski NTB, mari kita bangkit. Sehingga NTB bisa menjadi kiblat nasional dan internasional dalam perkopian," katanya. (RIN)
0 Komentar