LOTENG, (postkotantb.com) - Lombok Tengah (Loteng), saat ini sedang jadi sorotan dunia, sehingga hal tersebut jadi magnet baru dan menarik simpati organisasi terbesar di Indonesia.
Ahad (5/12), di Kuta Mandalika Kecamatan Pujut Loteng, ribuan kader NU dari berbagai Kabupaten Kota se NTB dan sejumlah Provinsi menggelar acara Silaturahmi Daerah (Silatda) dan Apel Penggerak Kader NU se NTB.
Bupati Loteng sekaligus Ketua PCNU Kabupaten Loteng HL. Pathul Bahri bertindak sebagai Komandan Upacara. Sedangkan inspektur upacara KH. Mun'im DZ asal Jombang Jawa Timur. Hadir juga kader penggerak NU dari 18 Provinsi se Indonesia.
Pimpinan Ponpes Qomarul Huda Bagi TGH.L.Turmuzi Badarudin, TGH.Maarif Makmun Diranse dan para ulama NU se NTB.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan kegiatan istigotsah dan doa bersama agar negara ini diberikan keselamatan dari ancaman Covid 19 dan agar pembangunan di Loteng khususnya dan NTB pada umumnya berjalan lancar dan semakin pesat, serta agar pelaksanaan event event dunia di Loteng seperti MottGP, WSBK dan lainnya berjalan aman dan lancar sehingga masyarakat Loteng semakin makmur dan sejahtera.
Usai baca amal amalan dan doa, Komandan Upacara HL. Pathul Bahrimenyampaikan laporan ke pada inspektur upacara tentang kesiapan peserta apel.
"Lapor Silatda dan Apel Penggerak Kader NU siap dilaksanakan, laporan selesai" katanya dengan tegap.
Yang menarik saat apel, hujan deras turun namun tak satupun peserta apel yang berhamburan mencari tempat berteduh. Mereka tetap bertahan meskipun pakaian mulai basah. Beruntung hujan tidak berlangsung lama.
Lalu apa alasan Instruktur Pusat Pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) memilih Loteng sebagai lokasi Silatda dan Apel Penggerak Kader NU ?
Menurut DR. KH. Adnan Anwar Instruktur Pusat PKPNU mengatakan kegiatan Silatda dan Apel Penggerak Kader NU dilakukan di Kabupaten Loteng dengan alasan karena Loteng saat ini menjadi perhatian dunia dengan KEK nya dan Sirkuit Mandalika nya.
"Kita memilih lokasi kegiatan di Loteng karena Sirkuit kelas dunia ada di Loteng, banyak alasan strategis, secara geo politik Loteng jadi pusat perhatian dunia,
Dengan harapan dengan jadi pusat perhatian maka kebangkitan NU dimulai dari tempat yang menjadi perhatian dunia terlebih lagi Bupati nya adalah tokoh NU" kata Staf Khusus Presiden Gusdur itu.
Dia menyakini Loteng akan menjadi kiblat perhatian dunia dan Daerah ini trah ulama. Dalam konteks perubahan, NU harus menjadi fa'il (aktor) dengan berbaris, apel dan jadi kekuatan negara. Sebagai aktor kebangkitan, maka kader NU harus menjunjung tinggi harkat martabat NU.
Loteng selama ini dianggap sebagai kota budaya Islam maka predikat itu jangan sampai terkikis oleh perubahan kota seluruh Indonesia.
Jangan sampai menghilangkan kultur faham ahli sunah Wal jamaah (aswaja), oleh peradaban global yang nanti akan masuk secara cepat.
Ada satu yang mengganjal di negara ini adalah komplik antar negara yang mengarah ke perang dunia ketiga, dan NU ingin respon itu dengan menjaga stabilitas keamanan sehingga tak dikotori oleh nafsu Angkara.
"Kita tak ingin ada perlombaan senjata, akan bahayakan keutuhan negara. Saat ini kita sangat aman dan sudah jadi kiblat peradaban dunia, maka harus dijaga" jelasnya.
Dia menilai, Loteng telah menjadi daerah king of player maka harus dijaga dengan berdoa istigosah melakukan pengamanan pagar secara spiritual sebab Loteng akan menjadi kekuatan kedua NU setelah Jawa Timur.
Sementara itu Ketua PCNU yang juga Bupati Loteng HL. Pathul Bahri menegaskan, sebagai pelayan masyarakat dirinya menyampaikan aspresiasi setinggi tingginya khususnya kepada koordinator instruktur PKPNU pusat dan peserta apel dan Silatda dari 18 provinsi yang dihadiri juga oleh belasan kiyai.
Mudah mudahan kegiatan ini berdampak tegak lurus kepada organisasi yang ada di Nusantara terlebih lagi ke Tastura.
Sebagai pelayan dirinya juga menapresiasi dan berterimakasih kepada panitia yang bekerja siang malam sehingga kegiatan ini berjalan dengan sukses.
"Selaku Ketua PCNU dan juga atas nama Bupati Loteng, saya menyampaikan terimakasih atas kepercayaan dari para kiyai PKPNU pusat yang telah memilih Loteng sebagai lokasi kegiatan dan berharap dimasa yang akan datang akan ada kegiatan seperti ini tingkat nasional" ujarnya.
Pada kesempatan itu Ketua PCNU Loteng itu menerima cindera mata dari PKPNU pusat dan juga buku menerima buku perintis pesawat N 219 rancangan Prof. Dr. Atik Bintoro dari LAPAN bekerja sama dengan PT.Dirgantara Indonesia.
Prof Atik sendiri siap menerima dan mengajarkan para Santri Santri NU soal kedirgantaraan dan perakitan pesawat untuk menambah wawasan pengetahuan.
"Kalau ada yang tertarik belajar silahkan, saya siap ajarkan, kami tanggung tempat dan biaya makan minum" ungkap Tenaga Ahli Utama dan Kepala Pusat Pengembangan Teknologi Pesawat LAPAN itu.(AP)
0 Komentar