Breaking News

SMPN 7 Kurang Diminti dan Selalu Kekurangan Murid, Kanmenag Loteng Ambil Alih

 


Kepala Bidang SMP pada kantor Dinas Pendidikan Loteng Drs.Lalu Rupawan Jhoni


Loteng, (postkotantb.com)- Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 yang berlokasi di gelondong Kelurahan Panji Sari Kecamatan Praya Lombok Tengah (Loteng), mati.

Pasalnya sejak berdiri tahun 2013 sampai saat ini tidak mengalami peningkatan, terutama jumlah siswanya dan malah sebaliknya kian mati dan tahun ini saja jumlah peserta didiknya hanya 18 orang mulai dari kelas VII hingga IX.

Kepala Bidang (Kabid) SMP pada dinas Pendidikan Loteng Drs Lalu Rupawan Jhoni di ruang kerjanya membenarkan kalau SMPN 7 Praya sudah dihibahkan ke Kementerian Agama (Kemenag) Loteng.

"Benar dik, kemarin sudah kita serahkan ke Kanmenag, dan konon gedung tersebut akan dijadikan sebagai gedung MTsN 6," katanya, Rabu (27/1/22).

Penyerahan gedung tersebut mengingat SMPN 7 Praya tidak mengalami kemajuan, sejak mulai didirikan tahun 2013 sampai sekarang. "Sekarang saja ada 18 siswanya, mulai dari kelas VII sampai IX," jelas Lalu Jhoni.

Penghibahan sekolah tersebut dilakukan disebabkan beberapa hal, pertama pemerintah daerah tidak mampu melanjutkan kelangsungan sarana prasarana, keberadaan pendidik dan kependidikan sudah tidak nyaman, sehingga hal ini berimbas terhadap jumlah peserta didik yang berminat masuk di sekolah yang ada di jantung kota Praya.

Dijelaskan, berbicara aturan standar satu Ruang Belajar harus diisi minimal 20 orang, namun ini berbalik, malah mulai kelas VII hingga IX, malah jumlahnya 18 orang tidak sampai memenuhi standar satu rombel.

Ditanya apakah ini tidak mengakibatkan Marwah pendidikan dibawah dinas pendidikan tidak kalah saing dengan pendidikan di bawah kemenag, mantan kepala SMPN Tumpak ini mengaku, persoalan penghibahan itu, tidak ada sangkut paut dengan kalah menang.

Sebab selama itu bertujuan mencerdaskan anak bangsa, itu tidak jadi masalah, sebab pemerintah hanya bertugas membangun tempat sarana dan prasarana pendidikan, sedangkan persoalan mencerdaskan anak bangsa, itu adalah tanggung jawa bersama, baik Kanmenag ataupun dinas pendidikan Loteng.

"Tujuan kita sama, mencerdaskan anak bangsa, jadi siapapun itu kita dukung dan dalam persoalan penghibahan ini, tidak ada istilahnya kalah Menang," tegasnya. (AP)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close