Breaking News

FKSPP Loteng, Tolak Patung Jokowi Terpampang di KEK Mandalika

 


Loteng (postkotantb.com)- Ketua Forum Komunikasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Tengah TGH. Hasan Basry mengaku, menolak keras patung bapak Presiden Joko Widodo yang akan dipampang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Desa Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengah.

"Kami atas nama FKSPP Lombok Tengah, menolak pembangunan patung bapak Presiden kita di KEK Mandalika," Katanya, Kamis (24/2).

Penolakan tersebut lanjutnya, disebabkan pertama Lombok terkenal dengan pulau seribu masjid, Lombok terkenal dengan seribu penghafal Al-Qur'an atau Huffaz.

 Selanjutnya, Lombok terkenal dengan seribu pondok pesantren, Lombok terkenal dengan seribu tuan guru. Dan Lombok terkenal dengan masyarakat yang agamis.

Selain itu, yang namanya patung biasanya itu disematkan atau dibuatkan kepada seseorang yang telah memiliki jasa, seperti para pahlawan, dan yang namanya pahlawan beliau itu sudah meninggal dunia.

Sedangkan bapak Presiden Joko Widodo atau yang memiliki patung yang akan di pasang. Sekarang masih hidup dan itu tidak pantas orang yang masih hidup patungnya dibuat.

"Yang jelas ini lucu, orang masih hidup kok dibuatkan patung. Gila namanya," Kesalnya.

Selain itu tambahnya, dalam hukum Islam, membuat patung itu ada yang berpendapat itu haram, sebab nanti orang yang membuat patung tersebut akan diminta oleh Allah untuk membuatkan nyawa atau rohnya, dan manusia jelas tidak akan mampu membuatkan nyawa atau roh.

Diakuinya, persoalan jasa Bapak Presiden di NTB khususnya di Lombok Tengah, semua orang mengakuinya. Namun bukan berarti harus menghalalkan semua cara, termasuk semena mena mau membuat patung, tanpa harus minta pendapat dari masyarakat atau tokoh tokoh NTB, sehingga ini tidak menjadi persoalan baru di NTB.

"Saat ini bapak joko Widodo adalah presiden kami dan berkewajiban untuk membangun, termasuk di NTB. Tapi mohon hormati kami, jika bapak ingin membuat patung untuk di pasang, mohon libatkan kami, minta pendapat kami dan mohon jangan jadikan adanya patung ini memecahkan kami di Lombok, " Katanya tegas.

Senada juga dikatakan ketua Dewan Pengurus Daerah NWDI Lombok Tengah TGH. Habib Ziadi mengaku, pihaknya atas nama ketua organisasi NWDI menilai, jika bapak Presiden tetap ngotot mau memasang patung. Ini sama artinya, negara ini sedang berada di kemunduran.

"Ulama kontemporer kita, Dr Yusuf Al Qaradhawi bahwa Membuat Patung pada zaman ini berarti kita sedang menampakkan kemunduran secara peradaban, yaitu bangsa Romawi dan Yunani kuno terkait dengan tradisi itu," Katanya. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close