Breaking News

Kalah Telak di NTB saat Pilpres, Tak Surutkan Presiden Majukan NTB

 

Rahmat Hidayat: Jokowi contoh pimpinan yang bijak bukan pendendam


Loteng, (postkotantb.com) - Pembangunan di NTB khususnya di Lombok Tengah (Loteng) bagian selatan, letaknya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Desa Kuta Kecamatan Pujut Loteng.

Jadi bukti nyata kalau bapak Presiden Joko Widodo tipe pemimpin yang tak pendendam. Pasalnya berkaca mata pada Pilpres sebelumnya, presiden Joko Widodo memperoleh suara buncit di NTB, namun tidak menyurutkan keinginannya membangun di NTB.

Hal tersebut harus diapresiasi dan ucapan terima kasih yang tulus dari masyarakat NTB, atas keberpihakannya membangun pembangunan KEK Mandalika jadi terwujud dan menjadi magnet bagi Indonesia dan NTB di mata dunia.

“Dari Mandalika, Presiden menyejahterakan masyarakat Bumi Gora,” kata Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pulau Lombok, H. Rachmat Hidayat menyampaikan apresiasinya kemarin.

“Akan menjadi kufur nikmat bagi kami masyarakat NTB jika tidak bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mewujudkan pembangunan Mandalika,” sambung tokoh kharismatik NTB ini.

Rachmat menegaskan, seluruh masyarakat NTB tahu, bagaimana lebih dari tiga dekade, pembagunan kawasan Mandalika selalu jalan di tempat. Baru ketika Presiden Jokowi mulai memimpin Indonesia pada 2014, komitmen pembangunan Mandalika benar-benar diwujudkan.

“Sedari awal Presiden Jokowi telah menegaskan, bahwa Mandalika akan menjadi prioritas untuk ditangani pemerintah pusat. Presiden bahkan mengumumkan ke publik dengan haqqulyakin, bahwa Mandalika akan menjadi mercusuar bagi Indonesia,” ujarnya.

Komitmen Kepala Negara tersebut, lanjut politisi senior PDI Perjuangan itu, diikuti dengan menggelontorkan anggaran APBN yang tak terbilang jumlahnya. Lebih dari Rp4 Triliun anggaran telah dikucurkan untuk membangun infrastruktur penunjang Mandalika. Baik infrastruktur di dalam kawasan, maupun infrastruktur yang menopang aksessibilitas dari dan menuju kawasan Mandalika. Belum lagi kontribusi pembangunan berbagai fasilitas yang digelontorkan berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), karena penugasan yang diberikan Presiden secara langsung maupun melalui Menteri BUMN.

“Presiden Jokowi juga berkali-kali datang sendiri untuk mengecek langsung progress pembangunan Mandalika. Presiden bahkan bermalam di sana. Memberikan direktif secara langsung kepada para menteri dan jajarannya, agar menuntaskan berbagai persoalan secara cepat berdasarkan temuan lapangan. Tanpa keberpihakan pembangunan dari Presiden Jokowi, mustahil Mandalika bisa seperti sekarang,” ucap Rachmat.

Pekan-pekan ini, nyaris seluruh mata di dunia memang sedang tertuju kepada Mandalika. Keberadaan bintang-bintang MotoGP – ajang balap motor nomor wahid di dunia – yang sedang menjalani tes pramusim secara resmi semenjak Jumat (11/2), telah mengantarkan Mandalika sebagai destinasi pariwisata ke panggung dunia yang terhormat.

Bagi masyarakat NTB, apa yang tersaji di Mandalika kini, adalah berkah yang sungguh luar biasa. Hal yang bagi sebagian kita di NTB, bahkan memimpikannya dahulu pun tidak sanggup.

“Mungkin kita akan dianggap sebagai orang yang paling tidak waras, jika dahulu kita menyebut bahwa Lombok akan menjadi tuan rumah MotoGP. Keberpihakan Presiden Jokowi telah mengangkat marwah seluruh kita,” imbuhnya

Karena itu kata Rachmat, sungguh menjadi hal yang sangat menyesatkan publik, manakala kini muncul tokoh di NTB yang berupaya secara sistematis menggiring opini khalayak, bahwa pembangunan Mandalika adalah andil besar dirinya dan kelompoknya. Sebuah hal yang sangat tak elok.

“Jika pun ada pihak yang berhak mengklaim pembangunan Mandalika tersebut, maka Presiden Jokowi adalah satu-satunya yang memiliki hak, berkat kontribusi dan seluruh keberpihakannya sehingga Mandalika berada pada posisi seperti sekarang,”

Sementara itu, sependapat dengan Bapak H Rahmat Hidayat, TGH Maarif Makmun Diranse yang mewakili para alim ulama menegaskan, sungguh masyarakat Lombok Tengah, dan juga masyarakat Bumi Gora akan kufur nikmat manakala tidak mensyukuri perhatian yang telah diberikan Presiden Jokowi.

Sementara itu YGH Maarif mengemukakan, para alim ulama di Pulau Seribu Masjid tahu persis, bahwa Presiden Jokowi tidak menerima dukungan signifikan dari masyarakat NTB dalam dua kali penyelenggaraan Pilpres. Namun, hal tersebut rupanya tidak pernah mengecilkan perhatian Presiden kepada NTB.

Karena itu, kata TGH Maarif, apa yang ditunjukkan Presiden dalam perhatiannya untuk NTB, menunjukkan Kepala Negara menjalankan betul apa yang disabdakan Nabi Muhammad SAW, bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Nilai lebih untuk Presiden Jokowi, karena memperlakukan begitu baik masyarakat NTB, padahal di satu sisi, dukungan dalam kontestasi politik tidak berasal dari masyarakat NTB.

“Jazakumullah khairan kami sampaikan kepada Bapak Presiden Joko Widodo,” kata TGH Maarif

Senada dikatakan Bupati Loteng HL. Pathul Bahri, dibangunnya Sirkuit Mandalika atas inisiasi pemerintah pusat telah banyak memberikan dampak positif terhadap kehidupan ekonomi masyarakat di sini, kata Pathul Bahri.

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden yang begitu besar perhatiannya kepada masyarakat daerah ini," sebab Loteng tidak akan jadi seperti ini jika tanpa ada dukungan dari Presiden," katanya
"Tanpa dukungan Presiden, Wapres, dan para menteri serta semua pihak, Loteng tidak akan dikenal dunia seperti sekarang, terima kasih Pak Jokowi," sambung ketua DPW Gerindra NTB ini.

Pemerintah Daerah dan masyarakat Loteng Lanjut Miq Hul, tentu tidak akan pernah lupa dengan sejarah perjuangan masyarakat Loteng khususnya pemimpin pemimpin daerah sebelumnya terutama anggota DPR RI termasuk mantan Bupati Loteng HM. Suhaili FT sehingga Loteng dijadikan kawasan super prioritas.

“Tanpa jasa para pendahulu kita maka tidak akan bisa terwujud apa yang menjadi harapan kita semua, terimakasih kepada kanda HM. Suhaili Bupati Loteng sebelumnya atas jasanya dan jerih payahnya yang begitu besar sehingga KEK ini bisa terwujud,” ungkapnya.

Sementara itu, mantan Bupati Loteng, HM. Suhaili FT menilai peran Presiden RI Joko Widodo sangat vital, bahkan perhatian Presiden RI seolah olah melebihi perhatian kepada daerah lain. Namun meskipun demikian Suhaili sempat menangis dengan hasil Pilpres lalu dimana perolehan suaranya sangat minim. Walaupun demikian Presiden tak pernah melupakan Loteng.

 “Saya sedih dan kecewa saat melihat perolehan suara beliau, namun apa mau dikata, itulah politik, namun yang pasti berkat pak Jokowi KEK ini bisa terbangun dan efeknya sudah kita rasakan sekarang. Perhatian Bapak Presiden sungguh luar biasa. Ini membuktikan ketulusan beliau memimpin bangsa,” kata Suhaili.


Sementara itu, Ketua DPRD Loteng M Tauhid menegaskan ucapan terima kasih yang sama untuk Presiden Jokowi. Apa yang dilakukan pemimpin Indonesia ini telah menjadikan mimpi masyarakat Loteng menjadi nyata. “Dream comes true,” katanya.

Keberadaan Mandalika sungguh kata Tauhid telah memberi sumbangsih besar untuk pembangunan Loteng. Dia memberi contoh. Dengan keberadaan Mandalika, Pendapatan Asli Daerah Loteng kini melonjak.

Jika sebelumnya hanya berkutat pada Rp 219 miliar. Maka mulai tahun depan, Pemkab Loteng bisa menargetkan PAD menjadi Rp 315 miliar dengan penambahan yang didapat dari keberadaan Mandalika. Ucap Tauhid

Tidak ketinggalan pula tokoh pemuda Loteng Bahaidin Ahmad memberi komentar sangat sependapat dengan apa yang disampaikan tokoh - tokoh tersebut. Sungguh jasa Pak Presiden Joko Widodo sangat besar bagi pembangunan dan kemajuan masyarakat Loteng.

"Luar biasa, tidak tahu lagi apa yang kami harus ucapkan kecuali rasa syukur kepada Allah SWT dan terimakasih yang sebesarnya pada Bapak Presiden, kini Loteng sangat maju dan menjadi perhatian dunia," Imbuhnya. (AP)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close