Breaking News

Salah Desain, Rp 120 Miliar Anggaran Pasar Renteng Nyaris Tak Berfungsi

 


Kepala UPT Pasar Renteng Makmun



Loteng, (postkotantb.com)- Besarnya anggaran pembangunan Pasar Renteng Kecamatan Praya Lombok Tengah (Loteng), yang dianggarkan dari dana kementerian PUPR RI, senilai Rp 120 Miliar, tak sesuai desain, khususnya pembangunan los pasar disebelah timur seperti kuburan.

"Pembangunan yang menelan anggaran begitu besar ini, saya menilai salah desain terutama pembangunan pasar los di bagian timur, dan tak ayal kayak kuburan," kata Kepala UPT Pasar Renteng Makmun, saat dikonfirmasi kemarin.

Atas hal itu, pihaknya selaku kepala UPT pasar Renteng sangat prihatin, seah olah bangunan ini hanya menghabiskan anggaran besar, namun tak difungsikan.

Kenapa pihaknya menyebutkan salah desain lanjutnya, semestinya pembangunan Los Pasar Renteng itu di bangun dengan konsep pasar tradisional, sesuai keinginan para pedagang. Artinya konsep pembangunan sebelumnya, sudah dilakukan musyarawah atau dengar pendapat dari kalangan Pedagang, namun itu tak diindahkan, sehingga inilah yang terjadi, pasar Renteng kayak kuburan.

"Saya baru baru ini jadi kepala, namun saya sudah coba mengumpulkan para pedagang dan menanyakan terkait desain, ternyata para pedagang katanya salah desain tak sesuai dengan hasil jejak pendapat," ungkapnya.

Ia mencontohkan, untuk penjual semestinya dipisah dengan pedagang daging, dengan demikian pembeli tidak menumpuk hanya di satu Los saja.

“Kami nilai pembangunan los pasar penyebap pedagang di gedung timur sepi pengunjung,” sambungnya.

Atas hal itu, pihaknya akan mengupayakan pemisahan pedagang daging dengan pedagang ikan. Untuk pedagang ikan akan di tempatkan di Los gedung timur, sedangkan pedagang daging, di gedung barat.

Selain bangunan los, pembangunan kios pasar juga mengalami hal yang sama, sebab beberapa kios lain dibuka pintunya, maka akan menutup kios milik pedagang lain yang berada di sampingnya. Ini juga menjadi keluhan pemilik kios lainnya.

“Bukan hanya los pasar saja yang salah Desain, pintu kiosnya juga tidak sesuai,” ujarnya

Selain itu bangunan trotoar disebelah Utara sangat buruk, sebab belum genap setahun kondisinya sudah parah dan nyaris tak bisa dilalui. Namun pihaknya tidak bisa mengkritisi buruknya bangunan trotoar, disebabkan pasar ini masih dalam tahap pemeliharaan.

“Memang bangunan ini kan masih dalam masa pemeliharan selama setahun. Atas dasar itu kami berharap segera direspon dari pihak pengembang pasar,” harapnya.

Ditanya masalah beberapa bangunan difungsikan tidak sesuai dengan fungsinya, seperti bangunan tempat menyusui yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang. Makmun mengaku pihaknya sudah melakukan peneguran namun sampai hari ini belum dipindah pemilik barang.

“Kami sudah menghimbau, tetapi pedagang masih ngeyel tidak mengindahkan, jadi kami minta kepada Kabid Perdagangan (Raden Roro Sri Mulyaningsih) untuk turun lagi berikan pemahaman bahwa fasilitas umum itu tidak boleh digunakan di luar fungsinya," tutupnya.

Terpisah,Mantan kepala Dinas PUPR yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng HL. Firman Wijaya saat di konfirmasi melalui WhatsApp kepada media ini menegaskan, silahkan konfirmasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Loteng. "Silahkan Konfirmasi dinas Perdagangan dan Perindustrian dulu dik," pintanya singkat (AP)


0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close