Breaking News

Dirjen Perikanan Budidaya, Launching Kampung Ikan Nila di Loteng

 


Wabup; Cerdas, Diskanlut Mampu Membaca Kebutuhan Ikan di Loteng

 
Loteng, (postkotantb.com)- Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Lombok Tengah (Loteng), cukup cerdas mengambil momen kemajuan Loteng saat ini.

Kemajuan tersebut tentunya berimbas terhadap tingginya kebutuhan, sadang pangan dan papan, termasuk kebutuhan ikan nila.

Mensiasati melonjaknya kebutuhan ikan nila tersebut, Diskanlut Loteng telah menunjuk Desa Teratak, Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Loteng, sebagai pusat  kampung budi daya ikan nila

Sabtu (27/3), Dirjen Perikanan Budidaya Dr. Tb.Hyeru Rahayu, A.Pi.., M.Si, langsung meresmikan sekaligus melaunching Desa Teratak dan Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Loteng, sebagai pusat  kampung budi daya ikan nila.

Kedatangan dirjen didampingi oleh Direktur Pakan dan Obat Ikan Ir. Ujang Komarudin, M.Si, Direktur Perbenihan  KKP RI dan Kepala Balai Budidaya Laut Sekotong. Hadir Wakil Bupati Loteng, Kepala Diskanlut, Camat Batukliang Utara beserta Kepala Desa Aik Berik dan Teratak.
 
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Loteng M. Kamrin mengatakan, melihat potensi Loteng ke depan, terutama persoalan kebutuhan ikan nila, di perlukan persiapan matang dan harus disiapkan dari sekarang.

Oleh karena itu, pihaknya telah menjadikan Desa Teratak dan Desa Aik Bukak, sebagai pusat Penyuplai ikan. "Setelah melakukan kajian, Dua desa ini sangat tepat dijadikan lokasi pusat kampung ikan nila," Katanya.
 
Dikatakan, Kampung Perikanan Budidaya adalah suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan atau komoditas lokal dengan mensinergikan berbagai potensi untuk mendorong perkembangan usaha pembudayaan ikan yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Menjaga kelestarian sumber daya ikan, serta digerakkan oleh masyarakat, sehingga mampu menjamin produksi yang kontinu dan terjadwal.

Adapun tujuan dibentuknya Kampung Perikanan Budidaya adalah, pertama
mengembangkan komoditas unggulan dan atau komoditas lokal endemik untuk mencegah kepunahan.
 
Dua, mewujudkan kegiatan usaha perikanan budidaya yang terhubung mulai dari sarana prasarana produksi budidaya, sarana prasarana pasca panen, pengembangan skala usaha para pelaku Usaha, dan pasar. Ke tiga
meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya.

Selanjutnya ke empat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Pembudi Daya Ikan dan yang terakhir adalah  meningkatkan partisipasi masyakarat lokal.

"Semoga apa yang menjadi tujuan launching Kampung ikan nila ini, tepat sasaran," Harapnya.
 
Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Bupati Loteng DR. HM. Nursiah, S.Sos, M.Si menyampaikan rasa terima kasih dan bersyukur atas perhatian, dukungan dan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Gagasan ini tentunya berkaitan dengan Program Kampung Budidaya yang sesuai dengan karateristik wilayah dan sejalan dengan visi misi Loteng.

Sesuai pendekatan pembangunan  yang berdasarkan Zona wilayah, yaitu zona kawasan Aik Meneng sangat tepat ketika sebagai kawasan pengembang. Budidaya Air Tawar yang memiliki potensi sumber air yang luar biasa.

Memiliki komoditas unggulan yang dapat mendukung ketahanan pangan dan bernilai ekonomi tinggi, baik dari segi aspek sosial.

Dikatakan, dikawasan ini sebenarnya sudah terbentuk kelompok Pembudidaya Ikan sebanyak 36 Kelompok dengan luas areal budidaya sekitar 48 Hektar. Dengan jumlah pelaku pembudidaya sebanyak 360 orang dengan  tingkat produksi rata-rata 45-50 ton atau hektar pertahun.
 
Dalam arahannya Dirjen Perikanan budidaya Dr. Tb.HYeru Rahayu, A.Pi.., M.Si mengaku, demi kesuksesan perencanaan program yang dilaksanakan saat ini.

Ada tiga hal yang harus dipenuhi, pertama terpenuhinya kebutuhan benih ikan di dimana proyeksi kemampuan
dari BBI dan UPR yang ada di Loteng hanya 6 juta ekor sehingga terdapat kekurangan benih yang harus didatangkan dari luar daerah. Masih Tingginya Harga Pakan Dan Sistem Pemasaran yang belum Optimal.
 
Terkait dengan permasalahan di atas pihaknya berharap, untuk pemenuhan kebutuhan benih di daerah maka perlu optimalisasi fungsi BBI dengan cara peremajaan Induk-induk ikan unggul dan untuk peningkatan kualitas induk.

"Kami dari kementerian akan  mensuport kebutuhan induk di daerah dengan memfasilitasi kerjasama dengan UPT-UPT Perikanan yang ada di daerah," Ungkapnya.

Seperti di Balai Besar Budidaya Mandi Angin di Kalimantan Selatan, itu adalah Balai Besar Budidaya Air Tawar yang wilayah kerjanya mendampingi NTB termasuk Loteng.
 
Ke depan lanjutnya, diharapkan secara bertahap pembudidaya bisa membuat pakan mandiri, dalam hal ini pihaknya berjanji akan memberikan satu paket Mesin Pencetak Pakan dengan kapasitas produksi 90 kg/jam.
 
Dalam Pemasaran Pihaknya juga berharap, pembudidaya yang ada di Loteng, tidak hanya Berorientasi pada pasar lokal, tetapi bisa menghasilkan ikan-ikan Fillet yang bias diekspor ke luar negeri.

Untuk memperluas wawasan pengembangan ikan, pihaknya berharap untuk bisa melakukan studi banding ke Wilayah Boyolali yang sudah terbentuk Kampung Lele yang nilainya transaksinya mencapai 1,2 Triliun rp pertahun.
 
Dengan lahirnya ide menjadikan Desa Teratak, Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Loteng, sebagai pusat  kampung budi daya ikan nila, pihaknya menyampaikan apresiasi dan terima kasih.

"Alhamdulillah atas support dan perhatian yang diberikan kepada Loteng. InsyaAllah kami akan terus membantu hingga tujuan dan niat ini tercapai," Janjinya.

Ia menambahkan, atas beberapa potensi yang dimiliki Loteng, Kedepan pihaknya optimis mampu bersaing di tingkat nasional.
 
Pantauan Postkotantb.com, Dirjen memberikan Bantuan sarana dan prasarana secara simbolis yang diserahkan kepada Wabup Loteng, yang didampingi oleh Kepala Diskanlut. Sekaligus melaksanakan launching dengan membuka tirai papan Plang Penetapan Kampung Perikanan Budidaya Loteng. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close