Loteng, (postkotantb.com)- Presiden Ammar Sasambo Ading Walet, HL. Ading Buntaran mengaku, apa yang dikatakan Bapak Bupati Lombok Tengah (Loteng) HL. Pathul Bahri, terkait pernyataannya, yang menyebutkan pihak Ammar Sasambo Ading Walet, tidak bersedia menyediakan tanah, lokasi pembangunan IKM, itu keliru.
"Saya rasa pernyataan bapak Bupati keliru, kami keluarga besar Ammar Sasambo Ading Walet, sudah menyiapkan lahan sesuai kebutuhan lokasi pembangunan IKM. Jadi saya rasa pernyataan beliau keliru," Tegasnya, Selasa (29/3).
Kenapa pihaknya mengatakan keliru, sebab semasa Bapeda masih di jabat HL. Satria Atmawinata (Mamiq Ewin), pernah datang ke markas Ammar Sasambo Ading Walet bersama Kepala dinas Koperasi dan UKM Ihsan. Selanjutnya kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Loteng yang saat itu masih di jabat H. Saman, termasuk kepala dinas sekarang, juga sudah datang menawarkan untuk di siapkan lahan.
Dan itu sudah di penuhi, asalkan di bangun di area kampung walet di Desa Kateng Kecamatan Praya Barat, atau lokasi Kampung walet. "Kami sudah menyatakan kesediaan nya menghibahkan lahan sesuai kebutuhan atau persyaratan tempat dibangunnya IKM, tapi sekarang kok aneh, malah dibangun di luar Kampung walet," Tanyanya.
Bukan hanya itu saja, yang paling menganehkan, lokasi IKM yang akan dibangun malah, di luar Kecamatan Praya Barat, sangat jauh menyimpang dari keinginan bappenas RI.
"Ok, jika dibangun di luar Kampung Walet, mungkin tidak terlalu heran, namun ini malah di luar Kecamatan," Sambungnya.
Tidak sampainya kesediaanya keluarga besar Ammar Sasambo Ading Walet untuk menghibahkan lahan, apakah pihak Bapeda, dinas Koperasi dan UKM serta dinas Industri dan perdagangan, tidak disampaikan, sehingga terjadi perubahan dan di bangun di luar hajatan bappenas.
"Sepertinya ada yang tidak beres, dan kami keluarga besar Ammar Sasambo Ading Walet, tidak terima IKM dibangun di luar kecamatan," Geramnya.
Ditambahkan, kenapa pihaknya menolak, sebab sudah jauh dari hajatan dan tujuan bapenas. Dan pihaknya khawatir pembangunan tersebut bakal sia sia. Sebab pihaknya jelas tidak akan mengirimkan hasil olahan sarang burung walet, untuk di pasarkan di IKM, yang jauh dari Kampung walet.
"Silahkan saja membangun, tapi kami tidak akan mengirimkan hasil olahan ke sana dan kami akan bersurat ke bapenas," Ancamnya.
Ditambahkan, kenapa pihaknya mengatakan pembangunan tersebut bakal akan sia-sia, mari belajar dari beberapa kesalahan sebelumnya. Salah satu contoh pasar seni modern yang ada di Desa Sengkerang Kecamatan Praya Timur.
Dimana, semestinya pasar tersebut harus dibangun di pusat kerajinan ketak, seperti Desa Beleka Kecamatan Praya Timur dan saat ini bangunan pasar tersebut, bisa dikatakan tidak berfungsi.
Sebab sudah jadi namun tidak ada satupun hasil kerajinan dipasarkan ditempat itu, dan ini sangat ia khawatirkan, hal serupa terjadi.
"Saya tidak menyalahkan hal itu, hanya saja saya mengajak berfikir belajar dari yang sudah ada. Sebab sangat disayangkan pembangunan yang menelan anggaran miliaran tidak difungsikan," Tutupnya.
Sementara itu informasi yang berhasil diinput Postkotantb.com dalam surat persetujuan disebutkan
Kepada : 510/ S0 /Perindag Yth. Bapak Menteri PPN/BAPPENAS : Penting Up. Deputi Bidang Pengembangan Usaha 1. di: Permohonan Perubahan lokasi AKART
Revitalisasi Sentra DAK Fisik Bidang IKM T.A. 2022
Sehubungan dengan adanya acara Desk sosialisasi dan pengusulan DAK Fisik Bidang IKM Tahun 2022 tanggal 7 s/d 9 Juni 2021 di Bandung, bahwa Kabupaten Lombok Tengah mengusulkan alokasi Revitalisasi Sentra IKM sebesar Rp. 15. 000.000.000,.(Lima belas milyar rupiah).
Berkaitan dengan hal tersebut, kami mengajukan permohonan perubahan lokasi yang semula ditetapkan adalah kecamatan Pujut menjadi kecamatan Praya Barat,
dengan beberapa pertimbangan :
1. Sarang burung walet adalah salah satu komoditi yang berorientasi ekspor dengan potensi volume produksi yang sangat besar di Kabupaten Lombok Tengah khususnya di Desa Kateng, Kecamatan Praya Barat
2. Sarang burung walet dapat diolah menjadi berbagai jenis produk olahan makanan seperti aneka minuman, aneka produk pangan, produk kosmetik, menjadi bahan dalam pembuatan obat dan lain sebagainya.
3. Berbagai produk olahan dari sarang burung walet tersebut dapat menjadi salah satu produk olahan khas dari Nusa Tenggara Barat yang akan diperkenalkan pada event internasional seperti Event MotoGP
4. Kegiatan pencucian sarang burung walet dan pengolahan sarang burung walet dapat menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar sehingga secara langsung akan bermanfaat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. (Ap)
0 Komentar