Breaking News

Truk Fuso Pengangkut Keramba, Tak Terparkir Lagi di Halaman Polres Loteng

 


Loteng, (postkotantb.com) - Setelah Polsek Praya Timur Lombok Tengah (Loteng) 1 April lalu berhasil menciduk dan mengamankan satu buah truk Fuso warna hijau tua, pengangkut Aquatec atau keramba apung bantuan dari Kementerian Kelautan Republik Indonesia.

Dimana, konon Aquatec atau keramba terapung bantuan pemerintah pusat melalui kementerian kelautan tersebut, akan di perjual beli ke luar daerah, yakni di Surabaya. Tertangkapnya pelaku dan truk fuso tersebut, malam itu langsung di amankan dan pihak Polsek Praya Timur, langsung menyerahkan ke Polres Loteng.

Setelah dua malam terparkir di halaman reskrim polres Loteng, sudah satu pekan truk fuso tersebut tidak lagi terparkir.

Atas hal tersebut Kasat Reskrim Polres Loteng IPTU Rizki Redo Pratama mengatakan, truk fuso tersebut di pinjam pakai oleh sopirnya. Sebab saat penangkapan, di dalam truk fuso tersebut ada jagung yang akan diantarkan ke pembelinya di Surabaya. Guna menghindari kerusakan dan kerugian, sehingga pihaknya mengijinkan sopir untuk mengantarkannya.

"Kita hargai pemilik jagung itu sehingga kita berikan keringanan kepada sopir truk fuso untuk mengantarkan jagung tersebut," Katanya di halaman polres Loteng, Selasa (12/4).

Diberikan keringanan, sopir truk fuso tersebut diberikan catatan harus kembali setelah barang tersebut di serahkan. Namun sampai saat ini belum juga kembali.

Ditanya kapan kira kira truk fuso tersebut diamankan lagi, sebab sudah satu pekan tidak terlihat di halaman polres, kasat reskrim Polres Loteng mengaku, InsyaAllah dalam waktu dekat ini, sopir truk fuso tersebut kita akan suruh untuk segera diantarkan. "InsyaAllah, kita akan segerakan Barang Bukti itu dikembalikan," Janjinya.

Ditanya masalah berapa saksi yang sudah di panggil, ia mengaku, sampai saat ini saksi yang sudah di panggil diantaranya dinas Perikanan dan Kelautan Lombok Timur. Dalam hal ini pak kadis mengutus kabid Budidaya, dimana kabid budidaya sudah di minta, mendata berapa jumlah penerima bantuan kelompok nelayan dan mengecek kelompok nelayan mana yang melakukan jual beli bantuan tersebut.

"Untuk mengungkap kasus ini, kami sudah minta dinas Kelautan lotim untuk mendata ulang, kelompok mana yang melakukan praktik jual beli bantuan," Ungkapnya.

Selanjutnya, Lalu Jufriandi selaku pemilik keramba terapung yang diamankan, konon akan dia jual ke Surabaya dan sudah kita jadwalkan pemanggilan, namun tidak datang, termasuk satu saksi dari nelayan juga tidak hadir.

"Yang jelas kasus ini jadi atensi kami untuk kita bongkar, sebab barang ini bantuan pemerintah untuk dimanfaatkan bukan untuk di jual," Tegasnya. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close