Breaking News

Sistim Pelayanan Tidak Optimal, Diduga Sebagai Penyebab Kerja Tim di PKM Kuta Tersumbat

 


Loteng, (postkotantb.com) - Kisruh terkait Pelayanan Tenaga Kesehatan (Nakes), seperti Bidan dalam Proses Partus atau Persalinan, yang sempat menghebohkan Jagat raya di puskesmas Kuta Kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng).

Itu menurutnya disebabkan kerja Tim di Puskesmas setempat tersumbat, tersumbatnya kerja Tim tersebut, sehingga membuat pelayanan di Puskesmas tersebut tidak lancar.

Di samping kerja Tim tersumbat, di Puskesmas Kuta juga, sepertinya Penerapan Salam, Senyum dan Sapa (3S), tidak maksimal.

Demikian di katakan tokoh aktivis Senior Loteng sekaligus tokoh selatan Lalu Junhairi yang biasa di sapa Mamiq Jhon, kepada postkotantb.com, Jum'at (6/5).

Kenapa pihaknya mengatakan  demikian, sebab jika ke dua persoalan yang disebutkan tersebut jalan, pihaknya yakin, sekecil apapun persoalan pasti akan terselesaikan dan tak semua masalah itu lahir gegara hal yang besar, pasti dari hal terkecil.

Atas hal itu, patut dipertanyakan bagaimana sih Pembinaan dan Kerja Tiem di puskesmas kuta ini. "Hal utama yang harus kita kaji akar persoalannya adalah, bagaimana sih pembinaan dan kerja tim di Puskesmas Kuta ini, kok bisa hal sepele terjadi," Tanyanya.

Kurangnya penanaman 3S, bisa jadi, ini penyebab keluarga pasien tidak nyaman, sehingga hal ini pula, harus dipahami oleh suami dan keluarga.

 "Kejadian ini harus jadi pelajaran kepada kapus Kuta, agar segera melakukan pembenahan di internal puskesmas," Pintanya.

Diakuinya, jika membaca kronologis asal muasal persoalan itu muncul, sangat masuk akal jika suaminya Pasien ini agak emosi, sebab di detik-detik Partus/persalinan Istri atau Keluarganya yang saat itu sangat menegangkan.

Saat itu, petugas atau nakes yang piket saat itu harus memberikan penjelasan, mulai dari bagaimana proses tahap demi tahap orang bersalin atau partus seperti bukaan pertama, ke dua, ke tiga dan ke Empat dan seterusnya.

Ditambah lagi saat menjelaskan, nakes harus mengedepankan 3S, biar melahirkan kenyamanan kepada keluarga ataupun suami pasien.

"Kemungkian pada saat bukaan Pertama dan Kedua terlihat pihak Bidan/Nakes santai, cuwek sehingga suami pasien atau keluarganya salah menilai  karena tidak ada Komunikasi atau penjelasan sehingga terjadi kesalahpahaman, sehingga memantik perhatian dan merasa tidak di urus. dan parahnya lagi ketika kondisi genting petugas tidak menerapkan 3S, jika ini benar, ia wajar saja suami dan keluarga pasien gerah, saya saja yang digitukan akan marah," cetusnya.

Disisi lain, atas kejadian ini pula Kapus dan kordinator bidan di puskesmas, Jangan lagi melepas petugas yang statusnya masih honorer, dan paling tidak setiap ada masalah genting, ada senior yang sudah disiapkan untuk minta petunjuk penanganan.

Selain itu, mereka para Honorer, secara Psikis ini bukan robot yang harus terus di peras keringatnya untuk kerja untuk di manfaatkan tenaganya. Mereka juga  manusia biasa yang tentu berpikir tentang kebutuhan hidup dari hasil kerjanya dan mereka juga punya segala keterbatasan tenaga dan pikiran.

"Atas semua kejadian ini, yang patut kita salahkan adalah Kapus dengan korbid nya dan tidak menjastis antara oknum Bidan Honorer yang menangani Pertus/persalinan dan tidak Juga Menjastis Suami pasien dan keluarganya.

Bagaimana dalam Pembinaan dan Kerja Tiem di Puskesmas itu yang perlu kita pertanyakan, lebih lebih ketika ada pihak dari beberapa lembaga dengan niat baik melakukan mediasi tapi justru ada keterlibatan pihak luar yang saya dengar sampai melakukan intimidasi bahkan sampai bawa sajam," bebernya.

Oleh sebab itu pihaknya menyarankan, kalau bisa Kepala dinas kesehatan, ketua IBI Loteng dan DPRD Loteng duduk bersama dan melakukan pembenahan secara umum, terkait sistem pelayanan kesehatan di Loteng agar lebih baik.

"Semoga kejadian di puskesmas Kuta, sebagai pembuka pintu kalau pelayanan di seluruh puskesmas se Loteng untuk di evaluasi, sebab saya yakin bobroknya pelayanan dan pelayanan di masing-masing puskesmas, mereka para ASN hanya mengandalkan para honorer," tegasnya.

Sementara itu kepala puskesmas Kuta Kecamatan Pujut Loteng Zainal Abidin dalam Whatsapp nya mengaku, Gih, matur tampiasih sebelumnya atas sumbang saran dan masukan yang berimbang dan niki adalah menjadi harapan kita bersama agar kedepannya pelayanan kesehatan secara keseluruhan di Lombok Tengah lebih komprehendsif, dan untuk jawaban tiang, tiang masih berkonsultasi dulu sama atasan. Ucapnta (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close