Breaking News

Mengenal Lebih Dekat Sosok Rahmadi Wirantanus Alumni Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya (Habis)

 

Dr TGH. Zaenul Majdi Salut Putra Lombok Bersinar di Luar Daerah, Trik Recordnya Harus di Pedomani

Berawal dari buruh somel kayu di Kaltim, Rahmadi Wirantanus Alumnus Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya, sukses bangun Ponpes PTQ Al Hurro dan kini sudah memiliki cabang di tiga Kecamatan di Kaltim dan sekarang jadi panutan masyarakat setempat.

SAPARUDDIN

LOMBOK TENGAH




DISOROTI Kesuksesan sang buruh somel kayu, yang mampu mendirikan Ponpes Pendidikan Taman Al Quran (PTQ) di Kabupaten Kukar Provinsi Kalimantan Timur, atas nama Rahmadi Wirantanus asal Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah.

Diam diam, ternyata telah memantik perhatian mantan Gubernur NTB Dua periode TGB Dr. H. Zainul Majdi MA. Dalam videonya mengucapkan selamat kepada para wisudawan wisudawati PTQ Al Hurro, semoga ananda yang diwisuda, ilmunya bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat banyak.

Selanjutnya, kepada pimpinan PTQ Hurro ananda Rahmadi Wirantanus yang sekaligus putra Lombok NTB, pihaknya sampaikan salut atas perjuangannya di tanah rantauan, sukses membangun Ponpes PTQ Al Hurro, yang saat ini sudah memiliki tiga cabang di tiga Kecamatan di Kabupaten Kukar Provinsi Kalimantan Timur.

Semoga, kesuksesan ini bisa menjadi potret bagi yang lain, untuk bisa meniru  dan mampu menjadi sosok pejuang agama dan bangsa, dalam mencerdaskan para generasi penerus yang qurrani.

Sementara itu dalam tulisan sebelumnya, Rahmadi Wirantanus adalah seorang perantau buruh kasar (Somel kayu red), datang ke Provinsi Kalimantan Timur, letaknya di Desa Senoni Kecamatan Sebulu Kukar, menyelesaikan studi di Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya Loteng.

Dengan modal hasil buruh, ia bertekad bekerja sambil kuliah di Universitas Kutai Kartanegara dan menyelesaikan Studi S1nya dan melanjutkan S2 di UIN Antasari Banjarmasin.

Dengan ilmu yang dimilikinya, sambil jadi Pendidik di beberapa Sekolah ternama, di daulat juga sebagai pendakwah keliling sampai ke pelosok desa terpencil.
Selain itu, terkadang alumni Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya Loteng ini, mengisi banyak kajian kajian keIslaman ala anak Muda kekinian di beberapa Komunitas termasuk Komunitas Pengusaha muda Kalimantan Timur.

Di samping itu juga tetap menerima Tugas keagamaan baik sebagai bilal, Khotib maupun Imam di berbagai masjid besar di Kabupaten Kukar, dengan ilmu yang dimilikinya, lambat laun masyarakat setempat jadi tertarik, sehingga masyarakat setempat memberikan sebidang tanah untuk dibangunkan Pesantren yang diberikan nama Pesantren Tahfizh Alhurro.

Sebelum mendirikan PTQ Al Hurro ia juga lebih dulu mendirikan beberapa pesantren bersama sahabatnya yang kini ia hanya fokus mengembangkan PTQ Al Hurro dari jenjang TPQ, Paud, LTQ, TK, SD, SMP dan SMA.

Untuk yang mondok ini kali perdana mewisuda Santri Tahfizh. Sementara Santri TPQ, LTQ dan TK Masuk 3 Tahun ini.

Setiap santri yang tamat, rata rata sudah menghafal Al Qur'an, Usia TK minimal 1 Juz, SD minimal 5 juz, SMP minimal 15 Juz dan SMA 30 Juz dan santri sudah di ajarkan ilmu alat untuk pembelajaran kitab kuning.

Baik Pemerintah Kabupaten Kukar Maupun Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur, sangat support terhadap anak anak muda yg banyak dedikasi berkontribusi terhadap daerah, sehingga Rahmadi Pun tidak luput dari bantuan pemerintah setempat dalam percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan.

Masyarakat juga tidak kalah dalam mensuport pesantren Al Hurro, mereka bahu membahu dalam berpartisifasi donasi infaq pembangunan gedung kelas yang sedang berlangsung saat ini di lokasi sentral Al Hurro di tengah kota dengan luas tanah yg di hibbahkan oleh warga mangkurawang kukar -+ 1 Ha. Kemudian tidak sampai di situ, melalui yayasan Rahmadi Al Hurro Center juga menerima Hibah Tanah 4.5 Ha di kecamatan Anggana sebagai Cabang PTQ Al Hurro yg saat ini sedang di garap. Selain itu, di Kecamatan loa Kulu menerimakan Waqaf Tanah 1 Ha yg telah di bangun 6 Lokal Gedung untuk cabang disana yg sudah di Buka jenjang TK dan MTs. Kepercayaan masyarakat Terhadap hasil didikan PTQ Al Hurro sebagai Nilai tawar sendiri di tengah masyarakat Kaltim.  

"Alhamdulillah tahun ini kita tidak bisa menerima semua santri yang ingin masuk ke PTQ Al Hurro karena Sudah terpenuhinya Quota dan karena keterbatasan Sarana yg tersedia saat ini. Persebaran Asal Santri dari berbagai kabupaten/Kota dan kecamatan di Kaltim mulai dari Balikpapan, Kota Samarinda, Kubar,  beberapa kecamatan di Kab. Kukar yg jarak tempuhnya tidak ada yg dekat kayak di lombok," Jelas Rahmadi kelahiran Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur Loteng ini.

Selanjutnya biar ada nilai lebih Ponpes yang didirikannya, kolaborasi antara ilmu agama dan umum tetap diutamakan, dan bahkan masing masing jenjang pendidikan, yang tamat harus hafal Al Qur'an minimal 15 Juz dari jenjang SD-SMP, khusus untuk jenjang SMA, di wajibkan hatam 30 juz dan ada bekal bisa baca kitab kuning.

"Dengan metode ini, alhamdulillah Ponpes yang di bangun berkembang pesat dan bahkan setiap tahun dari beberapa Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, selalu ada santri dan bahkan tahun ini masing masing lembaga, kita batasi jumlah pendaftar, mengingat tenaga dan sarana dan prasara yang dimiliki terbatas," Bebernya.

Tingginya animo masyarakat, yang menginginkan anak anaknya ahli di bidang agama dan mahir ilmu umum, tahun lalu pihaknya sudah membuka penerimaan santri di masing-masing cabang yakni di Kecamatan loa kulu Jonggon C sudah ada 130 Santri Belajar Mengaji dan menghafal Al Qur'an, dan tahun ini membuka cabang lagi di Kecamatan Loa Janan di atas tanah 4.5 Hektar hibah masyarakat yg di mulai dari membuka Rumah Al Qur'an.

"Amanah masyarakat, insyaallah akan kami jalankan, apalagi ini masalah agama, pahalanya mengalir sampai kita matipun pahalanya tetap untuk kita," Terangnya. (Habis). Zaenul Majdi Salut Putra Lombok Bersinar di Luar Daerah, Trik Recordnya Harus di Pedomani

Berawal dari buruh somel kayu di Kaltim, Rahmadi Wirantanus Alumnus Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya, sukses bangun Ponpes PTQ Al Hurro dan kini sudah memiliki cabang di tiga Kecamatan di Kaltim dan sekarang jadi panutan masyarakat setempat.

SAPARUDDIN

LOMBOK TENGAH

DISOROTI Kesuksesan sang buruh somel kayu, yang mampu mendirikan Ponpes Pendidikan Taman Al Quran (PTQ) di Kabupaten Kukar Provinsi Kalimantan Timur, atas nama Rahmadi Wirantanus asal Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah.

Diam diam, ternyata telah memantik perhatian mantan Gubernur NTB Dua periode TGB Dr. H. Zainul Majdi MA. Dalam videonya mengucapkan selamat kepada para wisudawan wisudawati PTQ Al Hurro, semoga ananda yang diwisuda, ilmunya bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat banyak.

Selanjutnya, kepada pimpinan PTQ Hurro ananda Rahmadi Wirantanus yang sekaligus putra Lombok NTB, pihaknya sampaikan salut atas perjuangannya di tanah rantauan, sukses membangun Ponpes PTQ Al Hurro, yang saat ini sudah memiliki tiga cabang di tiga Kecamatan di Kabupaten Kukar Provinsi Kalimantan Timur.

Semoga, kesuksesan ini bisa menjadi potret bagi yang lain, untuk bisa meniru  dan mampu menjadi sosok pejuang agama dan bangsa, dalam mencerdaskan para generasi penerus yang qurrani.

Sementara itu dalam tulisan sebelumnya, Rahmadi Wirantanus adalah seorang perantau buruh kasar (Somel kayu red), datang ke Provinsi Kalimantan Timur, letaknya di Desa Senoni Kecamatan Sebulu Kukar, menyelesaikan studi di Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya Loteng.

Dengan modal hasil buruh, ia bertekad bekerja sambil kuliah di Universitas Kutai Kartanegara dan menyelesaikan Studi S1nya dan melanjutkan S2 di UIN Antasari Banjarmasin.

Dengan ilmu yang dimilikinya, sambil jadi Pendidik di beberapa Sekolah ternama, di daulat juga sebagai pendakwah keliling sampai ke pelosok desa terpencil.
Selain itu, terkadang alumni Ponpes Darul Muhibbin NW Mispalah Praya Loteng ini, mengisi banyak kajian kajian keIslaman ala anak Muda kekinian di beberapa Komunitas termasuk Komunitas Pengusaha muda Kalimantan Timur.

Di samping itu juga tetap menerima Tugas keagamaan baik sebagai bilal, Khotib maupun Imam di berbagai masjid besar di Kabupaten Kukar, dengan ilmu yang dimilikinya, lambat laun masyarakat setempat jadi tertarik, sehingga masyarakat setempat memberikan sebidang tanah untuk dibangunkan Pesantren yang diberikan nama Pesantren Tahfizh Alhurro.

Sebelum mendirikan PTQ Al Hurro ia juga lebih dulu mendirikan beberapa pesantren bersama sahabatnya yang kini ia hanya fokus mengembangkan PTQ Al Hurro dari jenjang TPQ, Paud, LTQ, TK, SD, SMP dan SMA.

Untuk yang mondok ini kali perdana mewisuda Santri Tahfizh. Sementara Santri TPQ, LTQ dan TK Masuk 3 Tahun ini.

Setiap santri yang tamat, rata rata sudah menghafal Al Qur'an, Usia TK minimal 1 Juz, SD minimal 5 juz, SMP minimal 15 Juz dan SMA 30 Juz dan santri sudah di ajarkan ilmu alat untuk pembelajaran kitab kuning.

Baik Pemerintah Kabupaten Kukar Maupun Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur, sangat support terhadap anak anak muda yg banyak dedikasi berkontribusi terhadap daerah, sehingga Rahmadi Pun tidak luput dari bantuan pemerintah setempat dalam percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan.

Masyarakat juga tidak kalah dalam mensuport pesantren Al Hurro, mereka bahu membahu dalam berpartisifasi donasi infaq pembangunan gedung kelas yang sedang berlangsung saat ini di lokasi sentral Al Hurro di tengah kota dengan luas tanah yg di hibbahkan oleh warga mangkurawang kukar -+ 1 Ha. Kemudian tidak sampai di situ, melalui yayasan Rahmadi Al Hurro Center juga menerima Hibah Tanah 4.5 Ha di kecamatan Anggana sebagai Cabang PTQ Al Hurro yg saat ini sedang di garap. Selain itu, di Kecamatan loa Kulu menerimakan Waqaf Tanah 1 Ha yg telah di bangun 6 Lokal Gedung untuk cabang disana yg sudah di Buka jenjang TK dan MTs. Kepercayaan masyarakat Terhadap hasil didikan PTQ Al Hurro sebagai Nilai tawar sendiri di tengah masyarakat Kaltim.  

"Alhamdulillah tahun ini kita tidak bisa menerima semua santri yang ingin masuk ke PTQ Al Hurro karena Sudah terpenuhinya Quota dan karena keterbatasan Sarana yg tersedia saat ini. Persebaran Asal Santri dari berbagai kabupaten/Kota dan kecamatan di Kaltim mulai dari Balikpapan, Kota Samarinda, Kubar,  beberapa kecamatan di Kab. Kukar yg jarak tempuhnya tidak ada yg dekat kayak di lombok," Jelas Rahmadi kelahiran Desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur Loteng ini.

Selanjutnya biar ada nilai lebih Ponpes yang didirikannya, kolaborasi antara ilmu agama dan umum tetap diutamakan, dan bahkan masing masing jenjang pendidikan, yang tamat harus hafal Al Qur'an minimal 15 Juz dari jenjang SD-SMP, khusus untuk jenjang SMA, di wajibkan hatam 30 juz dan ada bekal bisa baca kitab kuning.

"Dengan metode ini, alhamdulillah Ponpes yang di bangun berkembang pesat dan bahkan setiap tahun dari beberapa Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, selalu ada santri dan bahkan tahun ini masing masing lembaga, kita batasi jumlah pendaftar, mengingat tenaga dan sarana dan prasara yang dimiliki terbatas," Bebernya.

Tingginya animo masyarakat, yang menginginkan anak anaknya ahli di bidang agama dan mahir ilmu umum, tahun lalu pihaknya sudah membuka penerimaan santri di masing-masing cabang yakni di Kecamatan loa kulu Jonggon C sudah ada 130 Santri Belajar Mengaji dan menghafal Al Qur'an, dan tahun ini membuka cabang lagi di Kecamatan Loa Janan di atas tanah 4.5 Hektar hibah masyarakat yg di mulai dari membuka Rumah Al Qur'an.

"Amanah masyarakat, insyaallah akan kami jalankan, apalagi ini masalah agama, pahalanya mengalir sampai kita matipun pahalanya tetap untuk kita," Terangnya. (Habis)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close