Breaking News

Miris dan Memilukan: Masyarakat Pakirum Berharap Perhatian Pemda KSB Segera Membangun SDN Pakirum

 


Abdul Kadir.MT Tokoh Masyarakat dan sebagai salah satu wali murid.


Sumbawa Barat, (postkotantb.com) - Abdul Kadir MT selalu Kepala Lingkungan Pakirum Kelurahan Sampir sangat berharap Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat segera merealisasikan ijin operasional SDN Pakirum .Apalagi, banyaknya minat warga Pakirum agar memiliki SD Negeri, karena mayoritas masyarakat Pakirum adalah keluarga kurang mampu.

Abdul Kadir juga mengemukakan masyarakat Pakirum sangat berharap pemerintah segera merealisasikan Sekolah Dasar Negeri, pasalnyasekolah dasar yang ada saat ini berada di bawah naungan Yayasan An-Nahal SD-IT Pakirum sudah mengalami kekurangan guru, hal ini diakibatkan adanya 2 guru yang lolos PPPK, sehingga sekolah tersebut otomatis kekurangan guru yang mengakibatkan para wali murid yang menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut,semakin hawatir akan intensitas kegiatan  belajar mengajar, memikirkan kelangsungan pendidikan anak-anaknya, sementara para wali murid memikirkan anaknya jika dipindahkan ke sekolah Negeri milik pemerintah yang jaraknya mencapai 2-3 km dan semakin memakan waktu dan biaya.

" Bayangkan saja, kalau anak- anak dipindahkan ke sekolah lain yaitu di SDN Meraran dan SDN Taliwang, jarak tempuh menuju sekolah sangat jauh, hal ini akan berdampak kepada keselamatan siswa, untuk itu kami sangat berharap agar Dinas Pendidikan kabupaten Sumbawa Barat segera Membuka kelas baru untuk SDN Negeri Pakirum " pinta Abdul Kadir

Sementara Edi Chandra wali murid dari Riska Ananda Putri yang sekolah di SD-IT Pakirum tersebut mengungkapkan kegelisahannya, bahwa dengan berkurangnya guru yang mengajar pada sekolah tersebut, sangat menganggu pikiran akan masa depan pendidikan anaknya.

Betapa tidak sisa guru yang ada saat ini di sekolah tersebut hanya 3 orang dengan jumlah siswa 58 orang, terdiri dari jelas 2 dan kelas 5, sementara kita ketahui bersama bahwa pemerintah daerah tidak bisa mengintervensi pengadaan guru kepada sekolah swasta, maka secara otomatis kwalitas belajar anak- anak berkurang mutunya, " Saya selaku wali murid, sangat prihatin kalau tetap mempertahankan anak belajar pada sekolah tersebut, langkah satu satunya yang saya ambil sikap dengan memindahkan anak saya ke sekolah lain yang walaupun jarak tempuhnya sangat jauh " beber Edi

Untuk itu Edi berharap kepada pemerintah daerah, melalui Dinas pendidikan, dalam menghadapi tahun ajaran baru 2022/2023 segera melakukan langkah  langkah nyata untuk dapat mewujudkan menjadi Sekolah Negeri Pakirum, agar para wali murid di sekolah tersebut tidak resah dan gusar.

Hal senada juga di keluhkan oleh Ahmad Jumadi Ketua RT 22 Pakirum, terkait begitu banyaknya pungutan biaya siswa yang sekolah di SD-IT tersebut, diantaranya uang SPP Rp 240.000 per tahun, iuran bulan Rp 30.000, belum lagi tahun ajaran baru bagi siswa murid baru dikenakan uang pendaftraran Rp100 ribu dan menyiapkan masing - masing siswa meja belajar, hal inilah yang membuat dirinya mengeluarkan anaknya di SD-IT tersebut dan di pindahkan ke SDN Meraran, " biar jarak trmpuh tidak terlalu jauh, yang penting Negeri dan bahkan tidak dipungut biaya satu sen-pun, daripada sekolah di SD- IT tersebut terlalu banyak pengeluaran " cetus Ahmad

Menurut Ahmad, pengusulan untuk bisa dijadikan SDN Pakirum ke pemerintah, sudah lama dilakukan, namun hal tersebut tidak pernah ditanggapi oleh pemerintah, maka dalam kesempatan ini, selalu tokoh masyarakat sangat berharap kepada pemerintah untuk segera meralisasikan keberadaan SDN Pakirum.

Hal ini dikarenakan kondisi guru yang ada di SD-IT tersebut sangat kekurangan yang saat ini tinggal 3 guru honor yang tersisa, sementara tidak ada aturan pemerintah membantu suplay guru ke sekolah swasta, " semoga dengan kondisi sekolah tersebut, pemrintah segera mengambil langkah kongkrit demi keberlangsungan pendidikan anak didik kita.

" saat ini bagi siswa yang baru mendaftar di sekolah tersebut dikenakan biaya 100 ribu per siswa, ditambah lagi biaya untuk beli bangku masing masing siswa 500 ribu, belum lagi iuran bulanan dan SPP per tahun, sementara penghidupan warga Pakirum masih dibawah garis kemiskinan " kata Ahmad berharap. (Edi)

0 Komentar

Posting Komentar
DISCLAIMER: POST KOTA NTB menggunakan iklan pihak ketiga ADSTERRA. Kami tidak bisa sepenuhnya mengatur tayangan iklan. Jika muncul tayangan iklan yang dianggap melanggar ketentuan, harap hubungi kami untuk kami tindaklanjuti.

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close