 |
| Bupati Dompu, H. Kader Jaelani. |
Mataram (postkotantb.com)- Pemerintah Kabupaten Dompu, akhirnya mengambil langkah alternatif dalam rangka mengantisipasi polemik Joki Cilik. Langkah yang dimaksud adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Hal tersebut disampaikan Bupati Dompu H. Kader Jaelani, usai menghadiri kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Ketua KPK RI Wilayah NTB, di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB, Rabu (01/09/2022).
"Saya harus berdiri di tengah-tengah," tegasnya.
Sikap obyektif melalui penggunaan APD terhadap joki cilik bukan tanpa alasan. Diakui dia bahwa selain sebagai bupati, dirinya saat ini dipercaya menduduki posisi Ketua Persatuan Olah Raga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) NTB dan Ketua KONI Dompu.
Dia tidak ingin tradisi joki cilik memudar. Lebihnya lagi, sosok nomor 1 di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini pernah menjadi joki cilik, dikala dirinya duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Mereka sebelum berkompetisi harus menggunakan pelindung seperti atlet bidang olah raga lainnya. Jangan sampai nanti jatuh korban lagi. Kalau tempo hari memang khabarnya ada dua joki meninggal dunia. Kami juga sudah siapkan SOP," sebutnya.
Tidak hanya itu. Pihaknya, kata dia, akan melibatkan sejumlah guru untuk memberikan pembekalan soal pentingnya APD untuk keselamatan diri mengendarai kuda, kepada para joki cilik, sebelum bertanding.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas joki cilik, mengingat Kabupaten Dompu akan jadi tuan rumah PON 2028 mendatang. "Nanti kami akan siapkan ruangan khusus, pra perlombaan pacuan kuda," tutupnya.(RIN)
0 Komentar