Breaking News

Komisi III DPRD Loteng Turun Investigasi Proyek Pipa Air Baku di Bendungan Pengga, Begini Temuannya

 



Lombok Tengah,  (postkotantb.com) - Selama tiga hari berturut-turut, anggota Komisi III DPRD Lombok Tengah (Loteng) melakukan investigasi proyek penggalian pembangunan pipa air baku di kawasan Selatan Loteng. Proyek pipa air baku ini mulai Bendungan Pengga Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Daya, menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta Kecamatan Pujut.

"Ternyata sampai saat ini PT. NK belum selesai melakukan rekondisi, bahkan di beberapa tempat sama sekali belum disentuh. Seperti jalan dari Pertamina Desa Darek sampai Desa Penujak yang hanya ditutupi tanah liat dan pasir," ungkap anggota Komisi III DPRD Loteng, HM. Bintang, Jumat (9/9).

Atas temuan itu, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng, sepakat untuk memanggil pihak PT. NK, Senin pekan depan untuk dimintai keterangan.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Loteng, Muhalif mengaku, kemarin (8/9) pihaknya bersama anggota Komisi dan Dinas PUPR sempat turun ke lokasi. Hanya saja kedatangannya sempat tercium pihak PT. NK, sehingga terlihat ada para pekerja yang sedang bekerja.

"Sebelumnya kita sudah turun diam-diam dan tak ada pekerja di lokasi. Kita catat banyak sekali bekas galian belum dikembalikan seperti semula," ketusnya.

Atas temuan tersebut lanjut Ketua DPC Gerindra Loteng ini, PT. NK harus bertanggungjawab dan harus mengembalikan akses jakan seperti semula.

"Kita tak ingin aset yang sudah bagus mereka rusak, makanya kita akan tuntut agar harus dikembalikan seperti semula," tegasnya.

Ketua Satgas GNP TIPIKOR Loteng, Lalu Eko Mihardi dalam pemberitaan sebelumnya mengatakan, proyek pembangunan pipa air baku ini menelan anggaran cukup besar mencapai Rp 123 miliar. Proyek ini selesai pada 22 Agustus lalu. Namun sayangnya sejumlah fasilitas umum dan akses jalan justru rusak karena proyek yang dikerjakan PT. NK itu.

"Saya tak pungkiri memang ada beberapa lokasi yang sudah direkondisi, tapi jauh dari harapan. Karena ketinggian aspal yang dibuat PT. NK tidak rata dari aspal hotmix jalan sebelumnya," sesalnya.

Tidak hanya itu lanjut Lalu Eko, manhole cover penutup gorong gorong yang dibuat juga sudah rusak. Padahal ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan karena setengah manhole cover berada di badan dan tidak rata dengan aspal badan jalan.

"Kita menduga pembuatannya asal-asalan tidak menggunakan grill dari besi cor (K500). Kita semua paham, ada masa pemeliharaan, namun apanya yang mau dipelihara jika pekerjaan fisiknya masih belum selesai," ketus Lalu Eko. (Ap)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close