 |
| FOTO:RIN. |
Mataram (postkotantb.com)- Pasca berpartisipasi di event nasional Pelangi Nusantara dan HUT Kota Mataram ke 29, pekan kemarin, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mataram, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) NTB, kembali menjajal produk unggulannya di ajang IWAPI Traid Fair 3 Tahun 2022.
Ajang tersebut diadakan sekali dalam satu tahun. Tahun ini IWAPI mengadakannya di Lombok Epicentrum Mall (LEM), Jalan Majapahit, Kota Mataram, Sabtu (03/09/2022). Produk hasil kerajinan tangan warga binaan Lapas Perempuan pun berhasil menghipnotis hati para pengunjung.
Tidak heran jika Booth milik Kemenkumham NTB, diramaikan oleh kedatangan pengunjung yang penasaran dan bahkan sesekali terdengar berbagai tawaran harga, antara pengunjung dan petugas Lapas Perempuan Mataram.
"Khusus event ini, kami memang mengeluarkan beberapa produk unggulan hasil kerajinan tangan warga binaan kami," ungkap Kepala LPP Mataram, Dewi Andriani.
Salah satu produk yang unik dan menarik adalah gelang, kalung, bross serta strap masker yang dihiasi Mutiara Air Tawar. Produk yang satu ini memiliki warna dan bentuk yang sangat unik. Belum lagi Aneka Kue Kering, Sambal, Keripik Bayam dan Ubi.
FOTO:RIN.
Selain itu, Lapas Perempuan juga menjajal tas, boneka dan kopiah hasil rajutan, celengan karakter, kotak tisu cukli, pigura cukli dan Jilbab Sulam. "Di booth ini juga ada beras hasil panen dari lapas mataram dan sejumlah produk dari lapas dan Bapas se Pulau Lombok," imbuhnya.
Diakui Dewi, ini merupakan kali kedua Lapas Perempuan Mataram berpartisipasi di ajang IWAPI dan sejauh ini, minat masyarakat meningkat. Hal tersebut dinilai dari daya beli masyarakat terhadap produk warga binaan yang naik 20 persen sampai 25 persen pertahunnya.
"Dari setiap pelatihan kemandirian dan setiap produk-produk baru yang dihasilkan warga binaan, kami berharap ke depan produk Lapas Perempuan mendapat pemasaran yang lebih baik lagi," harapnya.
Terpisah, Wakil Gubernur NTB, Hj. Siti Rohmi Djalillah, menyampaikan apresiasi atas upaya Lapas Perempuan Mataram dalam membina warga binaannya mandiri hingga mampu menghasilkan produk unik dan berkualitas. Pihaknya berharap lapas tersebut tetap intens memasarkan produk warga binaan, khususnya melalui jalur online.
"Produknya warga binaan Lapas Perempuan Mataram tadi bagus-bagus. Tinggal sekarang yang menjadi PR bagaimana manajemen marketingnya. Saya optimis produk hasil kerajinan tangan binaan lapas ini akan naik kelas. Karena era digital tidak ada yang bisa membatasi pemasaran," tutupnya.(RIN)
0 Komentar