Breaking News

Miris !! Sabet Juara II Dunia Lomba Binaraga, Andi Satriawan Terabaikan

 


Andi Satriawan (kanan) Juara II Binaraga didampingi sang Manager Lalu Saeful Bahri (kiri)


Mataram, (postkotantb.com) - Masih merasuk dalam ingatan dan perasaan dalam lubuk hati Andi Satriawan (30). Bagaimana ia jadi satu-satunya atlit binaraga wakili NTB dengan segenap jiwa raga tertatih tatih sekuat tenaga korbankan segalanya, berjuang sendiri hanya demi mempersembahkan gelar juara II Dunia untuk mengangkat nama baik NTB di kancah internasional pada ajang bergengsi Kompetisi Binaraga Internasional oleh World Fitnes Federation (WFF), dalam rangkaian kegiatan World Muscle Tour dan Sport Festival di Kute Mandalika (19-20 November 2022) lalu.

Andi berhasil naik di podium Kedua kelas 65 kilogram kategori body building, setelah bersaing ketat dengan jawara asal India. Dan mampu singkirkan peserta lainnya dari 6 delegasi negara unggulan.

" Saya sangat senang dan begitu terharu, prestasi ini saya dedikasikan untuk keluarga dan Daerah NTB tercinta, " ungkapnya.

Kepada media ini, Selasa (22/11/22). Andi sedikit flash back cerita awal memulai aktifitas kebinaragaan.Semua bermula dari hoby hingga ia tertarik dan  terus menekuni berkeliling fitnes dari gym ke gym yang ada di hampir semua tempat.

Di samping sebagai aktifitas menyehatkan juga dapat selalu menumbuhkan semangat jalani kehidupan. Lalu, seiring waktu berjalan, dia tidak menyangka bahwa hoby yang digeluti itu ternyata dapat di lombakan. Sehingga jadi peluang emas dulang prestasi dan sarana tepat untuk unjuk gigi.

" Saya coba beranikan diri ikut Even lokalan dulu tahun 2016 dan terus merambah Nasional menjuarai Even IEPB Indonesia muschel bit Bali beruntun 2016, 2017, dan 2018, " ceritanya.

Diulas, pertama, Andi maen dikelas Man fisik under 75. Berlanjut ke kelas body building under 60, terus mengantarkannya ke taraf tertinggi yakni juara 2 Dunia di Kute Mandalika baru-baru ini yang diikuti 22 Negara.

Ditanya soal dukungan dan apresiasi Pemerintah, Andi mengaku tidak pernah ada sama sekali.Selama ini ia hanya berjalan sendiri secara mandiri gunakan dana swadaya karena dorongan hoby dan kemauan kuat.


" Sedih juga rasanya, tidak terasa keluarkan air mata, sampai bisa juara Dunia pun kita tidak diperhatikan, kenapa hal-hal positif sangat jarang dan sulit diatensi, sementara kita didorong terus untuk berbuat positif, miris, " keluhnya.

Lalu Saeful Bahri selaku manajer,  sangat menyayangkan jika potensi besar seperti atlet binaraga Andi terabaikan. Untuk mencapai titik yang sekarang ini amatlah berat dan bisa dibilang mustahil. Bisa jadi peserta saja itu sangat luar biasa. Seleksi dan pendaftarannya tidak main-main, super ketat dan profesional.

" Andi itu sungguh hebat, bisa lolos seleksi dan jadi Juara II Dunia loch, bukan gelar ecek-ecek," cetusnya acungkan jempol.

Ditengah persiapan yang penuh kekurangan, Andi bisa tampil maksimal. Padahal sedianya dibutuhkan waktu pemusatan latihan yang lama, istirihat cukup, jaga pola makan, dan suplemen lengkap, tapi alhamdulillah menang.

Saeful berharap, Pemerintah beri dukungan dan apresiasi total atas prestasi Andi sebagai daya dongkrak peningkatan kualitas kedepan dan jadi agen motivasi atau pilot project bagi semua kalangan terutama pemuda.

" Andi adalah aset besar, gelar juara di Mandalika sontak membuat great nya melesat tinggi diperhitungkan Dunia, " kagumnya.

Kini, ada banyak sederet Even internasional yang menunggu didepan. Andi langsung mendapat undangan berlaga di Malaysia Desember esok. 

" Bantuan Pemerintah mutlak diperlukan, kami tidak bisa berjalan sendiri, karena keterbatasan biaya akomodasi transportasi dan lainnya, sementara atlet Daerah lain kami dengar mendapat penghormatan dan perhatian khusus secara maksimal demi nama baik, " tungkasnya. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close