Breaking News

Jelang RDPU: Adian Napitulu Pastikan Komisi VII DPR RI Tidak Dapat Di Intervensi

 


Adian Napitulu Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Jakarta, (postkotantb.com) – Karut marut persoalan dugaan pelanggaran HAM oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sampai saat ini belum terselesaikan. Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara petinggi perusahaan tambang itu dan Komisi VII DPR RI juga belum membuahkan hasil signifikan.

RDPU kedua pun akan dilanjutkan pada, Rabu 14 Desember 2022 besok. Lalu apa saja yang akan dibahas dalam RDPU kedua tersebut? Dan bagaimana pengusutan dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh PT. AMMAN Mineral?

Anggota Komisi VII DPR RI, Adian Napitupulu mengatakan RDPU DPR dengan Amman Mineral tanggal 14 Desember merupakan rapat yang sangat penting mengingat korban jiwa yang sudah cukup banyak di Amman Mineral selama mereka mengelola tambang emas di Sumbawa.

“Sedikitnya ada 4 korbam jiwa yang bisa di identifikasi dan belasan lagi yang luka,” katanya kepada wartawan, Selasa 13 Desember 2022.

Saat disinggung soal apakah sudah ada tindakan konkret yang dilakukan DPR, dalam hal ini Komisi VII, Adian menjawab tegas.

“Rakyat Indonesia adalah manusia bukan kecoak, bukan tikus yang bisa mati kapan saja tanpa di pedulikan. Siapapun yang menganggap bahwa meninggalkan sekian banyak Rakyat Indonesia di amman mineral adalah kejadian luar biasa yang tidak bisa dianggap sepele dan di lupakan begitu saja. DPR harus berani mengawal persoalan ini,” tegas Adian.

Adian juga menuturkan, selain dugaan adanya pelanggaran HAM, ada juga pelanggaran lain yang menjadi sorotan DPR terhadap Amman Mineral.

“Selain berbagai kasus kecelakaan kerja tersebut maka ada berbagai macam pelanggaran yang di lakukan oleh Amman seperti pelanggaran lingkungan, penggelapan dana CSR, indikasi adanya permainan uang dalam dengan eksekutif yang tentunya harus berani di usut,” ungkapnya.

Sejak kasus ini mencuat ke publik hingga RDPU I pihak Amman Mineral terkesan sangat kuat. Aksi dari pekerja ke DPR, serta aduan ke Istana dan Komnas HAM juga terkesan alot dan jalan di tempat.

Berhembus kabar juga bahwa Amman Mineral telah melakukan upaya-upaya “damai” dengan berbagai pihak dalam menghadapi RDPU kedua mendatang. Kabar lainnya, Amman Mineral juga melakukan intervensi terhadap sejumlah anggota dewan.

“Tentunya hal tersebut tidak bisa di biarkan terjadi. Berjalannya RDPU tanggal 14 Desember besok akan menjadi bukti bahwa DPR tidak bisa di intervensi siapapun dan untuk kepentingan apapun,” demikian kata Sekjen PENA 98 ini.

Dari informasi yang diterima, ada rangkaian kecelakaan yang terjadi di Amman Mineral. Pertama, pada 24 Febuari 2022, meninggal 1 orang bernama Rachmat Handi. Sementara dua orang lainnya, yaitu Muliadi dan Soeparto mengalami cacat fisik. (HS/Release)


0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close