Breaking News

Perspektif Dokter Spesialis Anak RSUD Praya Terkait Stunting di Lombok Tengah




Dr.Putu Diah Vedaswari, Sp.A,M.Biomed selaku dokter spesialis anak RSUD Praya Loteng

Lombok tengah,(postkotantb.com) - Stunting rupanya masih jadi pekerjaan rumah yang berat bagi segenap Steckholder lingkup Pemerintah Daerah Lombok tengah.

Sampai-sampai Direktur Utama RSUD Praya yang juga Ketua IDI Loteng, Dr. Mamang Bagiansyah deklarasikan perang terhadap stunting dan menyatakan diri siap jadi bapak asuh bagi anak-anak Lombok tengah.

Melalui Dr. Putu Diah Vedaswari, Sp.A,M.Biomed selaku Dokter spesialis anak RSUD Praya, yang juga jadi tim pakar penanganan stunting Lombok tengah, mengurai beberapa poin penting terkait informasi detail tentang stunting yang mesti diketahui masyarakat secara utuh. Agar orang tua terutama memiliki modal kesiapan individu dalam memcegah dan mengatasi stunting di samping terus mendapat pendampingan lewat posyandu.

" Kami berikan layanan terapi bagi pasien anak stunting dan hanya berikan rekomendasi terkait penanganan," Kata Dokter Diah.

Mencuatnya isu angka stunting yang tinggi di Loteng, menurut dia, perlu dikroscek kembali. Pasalnya, untuk pemeriksaan stunting butuh keterampilan khusus untuk menghitung. Tidak hanya mengukur tinggi badan, tapi juga diselaraskan dengan usia anak, kemudian diflot ke dalam kurva pertumbuhan.

" Semua ada di buku KIA, paling mudah lagi dikerjakan di buku KMS," imbuhnya.

Ia menjabarkan, semisal tinggi badan "A" dan usianya "B". Kemudian dicari titik perpotongannya. Kalau di bawah minus 2SE barulah bisa divonis stunting.

Memang, diakui, untuk memperoleh data stunting yang riil dilapangan cukup dilematis. Sebab, kader tidak miliki pendidikan mempuni. Perekrutannya bersifat sukarela. Yang pekerjaannya sebatas membantu menimbang berat dan ukur tinggi badan.
" Jika ditemukan stunting, kurang gizi, atau gizi buruk seharusnya dirujuk ke puskesmas untuk terus diverifikasi dan dilaporkan ," ujarnya.

Setelah faktual, barulah kami, ungkapnya, lakukan langkah-langkah seperti tindakan terapi, pemberian PMT seimbang, dan konseling gizi.

Terpenting, tegasnya, anak harus dipastikan ikut posyandu secara aktif pada usia 2 tahun pertama. Itulah masa-masa vital yang paling menentukan bagaimana pertumbuhan kedepan.

Disarankan, para ibu tetap posyandu setiap bulan untuk memantau. Anak-anak berhak peroleh pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan secara berkala dan tentu divaksin imunisasi. Stunting tidak muncul tiba-tiba. Gejala diawali berat badan tidak meningkat. Semisal ketika ditimbang 3 bulan berturut-turut beratnya stagnan 5 kilo, akibatkan gagal tumbuh.

Diharapkan, kedepan ada program spesifik penanganan anak stunting. Regulasinya belum jelas. Yang sudah jalan hanya tatalaksana gizi buruk.

" Sebaiknya tim inti yakni BKKBN perlu meramu secara khusus penanggulangan stunting, kita tim pakar cuma bisa kasik saran dan masukan," terangnya.

Disimpulkan, perkara substantif yang mesti diperhatikan orang tua mengenai stunting adalah kesadaran pentingnya 2 tahun pertama kehidupan. Terlebih sebenarnya keberadaan buku KMS sudah ada panduan lengkap. Cukup sempurna dijadikan pedoman literasi pengetahuan ibu-ibu dalam merawat anak.

" Tips-tips cara membuat MPASI bubur lumat contohnya, di KMS ada, ndak perlu bingung, tinggal ikuti saja," arahnya.

Adapun pola makan yang dianjurkan.Di usia 6 bulan pertama, harus diberikan ASI Ekslusif. Setelah itu digalakan MPASI nya, prioritaskan aneka daging dan telur yang mengandung protein hewani guna membentuk tubuh, kalau nabati dikurangi.

" Disayangkan, sekarang banyak terjebak pola makan salah, maunya praktis saja, dikasik snack atau makanan siap saji, mie instan, pentol, itu dijamin tidak steril, " keluhnya.

Persoalan lain semacam pemberian susu formula. Sebaiknya ikuti aturan sesuai dosis tertera, supaya komposisi air dan bubuknya pas. Jangan airnya lebih banyak sehingga tidak kental. hal demikian juga berpengaruh. Kuncinya mesti teliti dan telaten.

Sementara pada realisasinya, Dokter Putu Diah sendiri bersama IDI Loteng bukan sebatas berbicara tanpa aksi. Berbagai upaya pengentasan stunting telah dilakukan. Diantaranya lewat kegiatan Baksos Oktober laludisalah satu zona kantong stunting Desa Tanak Beak BKU.

Program yang dilakukan, ibu hamil tidak luput dari pemerikasaan. Bagaimana berat badannya (nila), USG, dan pemberian tablet SE biar terhindar anemia.

" Ada 27 anak stunting ditemukan, kita kasik paket gratis berisi susu formula entitas 1, dan telur sebanyak 30 butir per 1 anak selama 3 bulan, " lugasnya.

Salah seorang anggota DPRD Lombok tengah komisi IV bidang kesehatan, Lalu Sunting Mentas, mendukung sepenuhnya segala upaya tim tuntaskan stunting. Dia beranggapan ini tugas semua pihak.Hematnya, butuh perkuat soliditas, sinergitas, kerjasama dan kerja keroyokan. (Irs)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close