Breaking News

Ini Penjelasan Soal Rencana Kerja LPP Mataram, Simak Rinciannya

Dok RIN/TIM.

Mataram (postkotantb.com)- Awal tahun 2023, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mataram, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) NTB, telah menyusun sejumlah rencana kerja.

Dimulai dari pemberian remisi hingga kerja sama antara LPP Mataram dengan pihak Polda NTB. Ditemui di ruang kerjanya, Senin (09/01/2023), Kepala LPP Mataram, Dewi Andriani, menyebutkan, khusus bagian Admisi Orientasi (AO), tahun ini ada sekitar 108 orang mendapatkan remisi Idul Fitri.

Sekitar 7 orang mendapatkan remisi Hari Raya Nyepi, remisi 17 Agustus sekitar 116 orang, Remisi Hari Besar Waisak 2 orang dan 3 orang mendapatkan remisi Hari Natal sekitar 3 orang. Total keseluruhan 236 warga binaan.

"Sedangkan untuk remisi sakit berkepanjangan, remisi lansia di atas 70 tahun dan remisi Hari Imlek nihil," rincinya.

Selanjutnya, kata Dewi, Warga binaan yang mendapatkan hak integrasi sebanyak 39 orang. Dengan rincian Pembebasan Bersyarat sebanyak 38 orang dan Cuti Bersyarat (CB) sebanyak 1 orang. Untuk Asimilasi serta Cuti Mengunjungi Keluarga (CMB) nihil.

Dalam kesempatan tersebut, Dewi menyampaikan bahwa saat ini, LPP Mataram juga menjalin kerja sama dengan pihak Pengadilan dalam hal kunjungan tatap muka terhadap warga binaan, melalui aplikasi Sistim Pelayanan Terpadu (SIPADU)

"Perihal kunjungan tahanan pengadilan yang di dalam lapas perempuan atau kejaksaan sudah bisa langsung ke lapas dengan menunjukan barcode dan bisa langsung di print di lapas," imbuhnya.

Berkaitan dengan sarana dan prasarana (Sarpras) di bagian Tata Usaha (TU), lanjut Dewi, Tahun ini LPP Mataram akan mendapatkan bantuan senilai Rp 11 Miliar untuk rehabilitasi gedung dan blok hunian warga binaan, perbaikan jaringan, saluran serta pagar pembatas.

Selain itu, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Polda NTB untuk kegiatan pembinaan fisik, mental, disiplin (FMD) para pegawai LPP Mataram, rutin sekali dalam sebulan. "Saya ingatkan untuk tim regu dan yang bertugas di bagian pelayanan untuk aktif dalam kegiatan ini," tegas Dewi.

"Kalau perputaran pegawai tiap tahun selalu ada. Tahun ini saya sudah ajukan ke Kanwil Kemenkumham untuk penambahan petugas yang pria sebanyak dua orang. Satu di P2U dan satu di AO," sambungnya.



PRESTASI



Tiap tahunnya, LPP Mataram intens dalam melaksanakan pelatihan dan bimbingan terhadap warga binaan. Tahun 2022 saja, satu-satunya lapas perempuan di NTB ini telah mensertifikatkan lebih dari 100 warga binaan.

"Targetnya 100 sertifikat untuk pelatihan bwrsertifikasi. Tapi kami bisa mensertifikatkan lebih dari itu," beber Dewi.

Ke depan, tambah Dewi, LPP Mataram akan melaksanakan penguatan keahlian. Semisal saja pelatihan menjahit. Pihaknya target, masing-masing warga binaan harus mampu dan mahir mengimplementasikan keahlian itu, mulai dari pengukuran, sampai pada tahap penyelesaian jahitan.

"Saya inginkan keahlian mereka mantap, tidak sepotong-sepotong. Di DIPA juga sudah ada anggaran untuk pelatihan bersertifikasi," jelasnya.(RIN/TIM)

 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close