Breaking News

SMEKTI Luncurkan Mobil Tipe Buggy serta Meresmikan SPKLU Pertama di Indonesia

LOUNCHING: Kepala SMKN 3 Mataram (SMEKTI) Ruju Rahmad menjelaskan ke Kepala Dinas Dikbud NTB, H. Aidy Furqon, bahwa Produk Mobil Listrik Tipe Buggy dibuat selama 6 bulan, untuk diluncurkan di HUT SMEKTI Ke 52, Sabtu (07/01/2023).

Dalam Rangka Peringatan HUT SMEKTI yang Ke 52



Mataram (postkotantb.com)- Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke 52, dengan Tema "Serempak Berinovasi, dengan Kekuatan Kebersamaan untuk mewujudkan SMK BLUD", SMKN 3 Mataram (SMEKTI) kembali meluncurkan produk terbaru.

Produk tersebut berupa kendaraan listrik  Roda Empat Tipe Buggy yang mampu memuat 6 hingga 8 penumpang. Selain itu, SMK yang dikenal sebagai sekolah favorit ini juga meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) secara perdana bekerja sama dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB, dalam rangka mendukung program NTB hijau.

Hal ini menjadikan SMEKTI sebagai satu-satunya SMK yang memiliki SPKLU pertama di Indonesia. Sehingga, prestasi ini membuat SMEKTI mendulang apresiasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB.

"Setelah ini akan saya laporkan pretasi ini ke pak Gubernur. Saya senang sekali SMEKTI tetap berkarya dan berprestasi," puji Kepala Dinas Dikbud NTB, H. Aidy Furqon didampingi Kepala SMEKTI, Ruju Rahmad di sela-sela kegiatan menghadiri HUT SMEKTI, Sabtu (07/01/2023).

Disebutkan bahwa khusus SMK, pihaknya masih mengandalkan dua strategi, diantaranya Project Based Learning dan Production Based Learning, dalam rangka menyiapkan siswa SMK yang siap kerja. Terlebih lagi, pihaknya saat ini tengah menyusun konsep bagaimana agar ke depan, satu siswa dapat memiliki satu usaha.

"Kami meminta guru di sekolah kejuruan, agar dapat memberikan hasil yang lebih konkrit. Kalau dalam merdeka belajar minimal project based. Tapi saya upgrade lagi ke Product Based Learnung. Jadi walaupun kecil yang penting hasilnya ada," paparnya.

Di sisi lain, pihaknya juga tengah berupaya mengusulkan ke pemerintah pusat agar setiap SMK di NTB dapat memiliki BLUD sendiri, sembari membenahi dan menguatkan manajemen supaya sekolah mandiri dalam mencari dana. Minimal untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

"Sementara ini, baru 11 SMK yang sudah ada BLUD. Tahun ini kami masih berusaha supaya semua sekolah punya BLUD," imbuhnya.

Terpisah, Kepala SMEKTI, Ruju Rahmad menyebut, kendaraan listrik Tipe Buggy ini, merupakan produk baru, setelah DOLIS dan R-One Sementara ini, kata Ruju, kendaraan tersebut masih menjadi produk untuk kebutuhan riset sekolah dan digunakan di wilayah tertentu.

Kendati demikian, pihaknya akan segera mengurus dokumen agar kendaraan yang diproduksi, dapat melintas di jalur umum. "Masih berproses untuk kelengkapan dokumennya kami bekerja sama dengan intansi terkait, termasuk pihak kepolisian untuk terus memberikan masukan kepada kami. Baik untuk uji tipe dan kelayakan jalan," bebernya.

Di sisi lain, SMEKTI juga membuka gerbang bagi masyarakat yang menginginkan agar kendaraan pribadinya yang berbahan bakar minyak (BBM), dikonversikan menjadi kendaraan listirik. Pihaknya menjamin dalam waktu 1 jam, kendaraan BBM selesai dikerjakan.

"Soal biaya, memang pada awalnya mahal. Tapi setelah dikonversi biaya operasional masyarakat bisa lebih hemat. Yang perlu diingat suatu saat, kita semua akan beralih ke kendaraan listrik," jamin Ruju.

Sebaliknya, dalam kesempatan tersebut, Ruju berharap agar SMEKTI, segera menjadi SMK BLUD unggulan dan menjadi percontohan secara nasional. Namun tentunya, hal ini dibutuhkan perjuangan, kolaborasi serta sinergitas guru, agar dapat menelurkan siswanya yang kompetitif dan mandiri dalam berwirausaha.

PERESMIAN SPKLU: HUT SMKN 3 Mataram (SMEKTI) Ke 52, Kepala SMEKTI bersama pihak PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Indonesia, Sabtu (07/01/2023).



"Ke depannya kami akan melaksanakan pemetaan sedini mungkin, siapa yang ingin jadi pengusaha, TNI dan lain sebagainya. Itu yag harus kami garap," tegas Ruju.



KOMITMEN PT. PLN



Sementara itu, Manajer Marketing PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB, Lalu Mulyadi menambahkan, SPKLU yang ditempatkan di halaman SMEKTI, merupakan komitmen perusahaan, dalam mewujudkan akselerasi penyediaan infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik.

ke depan, pihaknya bersama SMK akan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjadi montir kendaraan konversi yang profesional, disertai fasilitas bengkel yang terakreditasi.

Berkaitan dengan uji tipe kendaraan, lanjut Mulyadi, perusahaan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) NTB akan mengundang pihak kementerian terkait untuk melaksanakan uji publik untuk memastikan layak atau tidaknya kendaraan yang telah dikonversi.

Selain itu, pihaknya akan melaksanakan penandatanganan kerja sama (PKS) dengan sejumlah sekolah, dalam hal pemanfaatan produk sepeda listrik, sebagai moda transportasi utama siswa untuk beraktivitas.

"Ini juga menjadi solusi bagi para orang tua siswa yang tidak sempat mengantar anaknya ke sekolah. Sepeda listrik yang digunakan itu hasil kreasi mereka sendiri untuk digunakan  mereka sendiri. Jadi ini hemat energi. Siswa tidak perlu lagi khawatir mereka trek di jalan dan tidak perlu takut karena tidak ada SIM. Ini jenis sepeda kendaraan bermotor," ujarnya.

Pihaknya akan menyisir sejumlah aset kendaraan yang mangkrak di setiap dinas untuk dikonversikan menjadi kendaraan listrik. Di sisi lain, pemerintah juga dapat lebih menghemat biaya untuk BBM kendaraan.

"Jadi upaya kami bagaimana bisa berkontribusi bagi devisa negara. Seperti tadi kompor induksi tadi. Jadi bagaimana kami bisa mengurangi pemanfaatan energi primer. Setelah kendaraan mangkrak di konversi, kami akan konvoi untuk meminta tanggapan masyarakat," jelasnya.(RIN)

 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close