 |
| Di depan Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, Kepala Dispar NTB, Jamaluddin Maladi, memberikan penjelasan atas keberadaan Siswa SMA, SMK, Ponpes, di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/3). Dok RIN. |
Loteng (postkotantb.com)- Event World Superbike (WSBK) 2023 yang berlangsung selama tiga hari di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Provinsi NTB, berakhir dengan kesuksesan yang gemilang.
Kesuksesan itu dilihat dari faktor jumlah penonton yang naik hingga 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Sehingga menembus angka 59 ribu penonton.
Namun keberhasilan penyelenggaran sport tourism berkelas dunia tersebut, tidak lepas dari keberadaan siswa SMA, SMK dan pondok pesantren (Ponpes). Dari total keseluruhan jumlah penonton, nyaris sebagian besar diisi oleh para siswa.
"Jadi, dari Jumat sampai Sabtu, para siswa sedang menghadapi ujian. Jadi pas hari Minggu, ada sekitar 25 ribu tiket terjual habis untuk siswa," ungkap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, yang sekaligus sebagai Komandan Lapangan WSBK 2023, Jamaluddin Maladi di Media Center Indonesia (MCI), Minggu (5/3).
Hal ini berdasarkan aspirasi yang diterima Pemprov NTB, bahwa banyak para siswa sejak lama ingin menyaksikan langsung WSBK. Itu tidak tercapai akibat terbentur harga tiket yang cukup mahal.
"Akhirnya ITDC membuat paket paling murah, tidak pakai gelang. Untuk nonton satu hari dijual Rp. 20 Ribu. Kalau tiga hari Rp. 25 Ribu. Dan Alhamdulillah terjual habis," imbuh Jamal.
Paket murah untuk siswa bukan tanpa dasar. Kata Jamal, Pemprov NTB sengaja melibatkan para siswa sebagai penonton agar menyaksikan langsung bagaimana event internasional di sirkuit tersebut.
Sehingga, ketika kuliah di luar daerah, siswa dapat memberikan penjelasan kepada orang lain, bagaimana kondisi di Sirkuit Internasional Mandalika.
"Jangan sampai pas kuliah di luar daerah mereka malah dapat penjelasan dari orang Jawa, Jakarta, Makasar. Padahal mereka anak asli daerah," jelasnya.(RIN)
0 Komentar