Breaking News

Teknologi Tepat Guna, Inovasi Konstruktif Pemajuan Desa

 
Oleh: Sarjono, S.I.Kom, M.Sos_

"Nyala lilin di desa mampu menerangi antero negeri dan pada desa masa depan Indonesia bergantung."


TOREHAN
ini berpijak pada kalimat di atas, betapa tidak, dalam membangun dibutuhkan "mind map" yang akan memberikan kejelasan arah pembangunan sehingga bisa memudahkan tujuan pembangunan tercapai.Titik utama mind map pembangunan dalam skala nasional adalah desa. Desa adalah ujung tombak pemerintah dalam melakukan pembangunan (UU No.6/2014 tentang Desa). Atas dasar itulah, pemerintah memberikan desa kewenangan untuk mengatur siklus pembangunan di wilayahnya sendiri untuk mempermudah desa mewujudkan kesejahteraan warganya.

Maka, membangun dari pinggiran berarti upaya memperkuat desa dengan komitmen mengawal penerapan UU Desa secara sistematis, konsisten, dan berkelanjutan mencapai desa yang maju, kuat, mandiri dan demokratis. Ending goals ini harus diikhtiarkan melalui pencapaian tujuan SDGs Desa yang kesembilan: infrastruktur dan inovasi sesuai kebutuhan. Tujuan ini dapat dicapai lewat ketepatan pengembangan dan penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis  sumber daya lokal.

TTG, kini sudah menjadi variabel penting dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, sehingga penggunaan dan pengembangannya harus dipertimbangkan manakala pemerintah desa menetapkan prioritas program dan kegiatan pembangunan desa dalam musyawarah desa. Terlebih dalam konteks pembangunan kawasan perdesaan maka salah satu prasyarat yang tidak boleh luput adalah pengembangan dan penggunaan teknologi tepat guna.

Salah satu di antara langkah praktis pengembangan TTG bisa ditempuh melalui memasyarakatkan secara kontinyu inovasi-inovasi teknologi buah karya kreativitas masyarakat di seluruh desa.

Pemasyarakatan TTG dapat dilakukan lewat ruang promosi maupun sharing dan pertukaran informasi pengembangan dan pendayagunaan TTG dalam konteks upaya memajukan perekonomian masyarakat.

Tujuan utama promosi karya cipta TTG ke seluruh lapisan masyarakat agar mereka dapat memanfaatkannya secara optimal. Selain daripada itu, upaya mendorong kesempatan yang luas kepada lapisan-lapisan masyarakat mewujudkan kemandirian hidup berdesa. 

Untuk tercapainya sasaran masyarakat yang mandiri para inventor perlu menghasilkan output TTG yang sederhana, praktis dan mudah dimanfaatkan. TTG yang dihasilkan harus betul-betul teknologi yang dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat guna menunjang aktivitas keseharian mereka. Dengan lain perkataan, TTG yang diciptakan adalah teknologi yang dapat memberi manfaat nyata bagi kepentingan umum.

Kuantitas TTG kreasi masyarakat terutama generasi muda kita di pelosok-pelosok negeri beberapa tahun belakangan sesungguhnya menunjukkan betapa desa-desa di Indonesia kaya potensi sumberdaya alam guna melahirkan karya cipta teknologi tepat guna berbasis sektor-sektor unggulan di desa.

Pengembangan inovasi teknologi tepat guna dalam rangka mengeskalasi kemajuan desa dan daerah pada umumnya haruslah teknologi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat seperti peningkatan ekonomi dan peningkatan potensi daerah maupun penguatan kearifan lokal yang tumbuh berkembang di masyarakat.

Dalam pada itu, seluruh stakeholder perlu bersepakat bahwa promosi TTG sebagai upaya strategis mendiseminasikan informasi pengembangan inovasi sejalan dengan kebutuhan masyarakat, teknologi tepat guna yang dapat menjawab problem kemasyarakatan serta dapat memberikan nilai tambah perekonomian dan lingkungan hidup.Di samping itu, memantik terobosan membidani munculnya inventor baru di tengah masyarakat kita.Cengli, itulah kelumit makna nyala lilin di desa penerang Indonesia, masa depan negeri bergantung periphery. (@ng)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close