Breaking News

Yayasan Cipta : Da'i Kesehatan dan Tokoh Adat Berperan dalam Penurunan Stunting di Lobar

 


Lombok Barat (postkotantb.com) - Yayasan Cipta dan Tanoto Foundation mitra Pemkab Lombok Barat mengadakan Lokakarya Peremajaan Dokumen Strategi Komunikasi Perubahan Prilaku Untuk Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (8/6/2023) di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan Lokakarya ini dihadiri oleh Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lobar H.  Mujiburrahman, District Officer Kab. Lobar Tanoto Foundation Budi Santosa, TP-PKK Kab. Lobar, Kemenag Lobar, OPD Lingkup Kabupaten Lombok Barat.

Dalam sambutannya Plh. Kepala Dikes Lobar H. Mujiburrahman menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Yayasan Citra dan Tanoto Foundation atas terselenggaranya kegiatan Lokakarya Peremajaan Dokumen Strategi Komunikasi Perubahan Prilaku Untuk Penurunan Angka Stunting.

Yayasan Citra dan Tanoto Foundation merupakan mitra Pemkab Lombok Barat dalam percepatan penurunan kasus stunting di Kabupaten Lombok Barat. "Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan atas terselenggara kegiatan ini", sampainya.

Plh. Kepala Dikes Lobar H. Mujiburrahman menyampaikan Pembuatan Dokumen SKPP ini telah dibuat dari tahun 2019 sampai dengan saat ini 2023 tapi mulai dari dikeluarkannya Dokumen SKPP ini belum pernah sama sekali diremajakan atau diupdate.

Maka dari perlu mengundang beberapa OPD terkait untuk bisa dan ikut menuangkan ide, inovasi untuk membahas peremajaan Dokumen SKPP tersebut dalam sebuah kegiatan lokakarya. Sehingga kedepannya Dikes sebagai perpanjangan tangan bisa mensosialisasikan, memberikan edukasi dan memberikan Informasi terkait SKPP ini. "Kegiatan ini sebagai wadah peremajaan dokumen SKPP Lobar", jelasnya.

Selain itu H.Mujiburrahman menyebutkan juga Dikes bekerjasama dengan 11 Unit Pelayanan (UP) yang ada untuk ikut mensosialisasikan melalui kegiatan penyuluhan, bakti sosial dan pengobatan massal. Kegiatan yang bertujuan untuk menyatukan Unit Pelayanan yang ada serta peran dari Dai Kesehatan.

Dai Kesehatan memilik peran yang sangat penting di masyarakat karena sangat dengar. "Dikes juga berkoordinasi dan berintegrasi demi mensukseskan program nasional ini", imbuhnya.

Plh Kepala Dikes H. Mujiburrahman menyampaikan sudah banyak inovasi yang sudah dilakukan, diantaranya oleh beberapa Puskesmas. Inovasi tersebut kurang lebihnya 100 inovasi yang mana salah satunya adalah “BASUM ANTING ”.

Penyampaian atau sosialisasi melaui media promosi salah satunya menggunakan baner yang tujuannya masyarakat bisa membaca dan melihat. Tujuan kedepan inovasi ini bisa dikembangkan dan menuju tingkat nasional. Ada juga batuan sosial yaitu “WAHACE” yang mana masyakat khususnya Lombok Barat tidak lagi menggunakan Surat Keterangan Miskin. Sehingga semua tercover di aplikasi “WAHACE” tersebut. "Banyak inovasi yang telah dilakukan di dunia kesehatan Lombok Barat diantaranya BASUM ANTING dan WAHACE", tutupnya.

Sedangkan Wihdaturrahmah dari perwakilan Yayasan Cipta menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh OPD terkait yang hadir dan sudah menyambut positif kegiatan ini. Acara ini terselenggara berkat kerjasama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan dukungan dari beberapa konsorsium diantaranya USAID, Tonato Fundation, AMMAN, Bakti Barito, BCA dan Yayasan Cipta dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting. "Terima kasih kami sampaikan kepada semua OPD terkait yang telah hadir dalam kegiatan ini", ujarnya

Selain itu Wihdaturrahmah Yayasan Cipta juga mejelaskan ada beberapa tokoh yang sudah terindentifikasi di Kabupaten Lombok Barat dalam penurunan stunting yaitu Dai Kesehatan dan Tokoh Adat.

Para tokoh ini sudah dilatih dan bisa mensosialisasikan, memberikan pengertian tentang stunting ke level paling bawah yaitu masyarakat. Ia juga mejelaskan dipertemuan fase kedua ini menjadi penguatan SKPP dan konfergensi yang mana kelanjutan dari kegiatan sebelumnya Lokakarya Pra Rembug Stunting.

"Dalam Peremajaan Dokumen SKPP diharapkan dari beberapa OPD terkait bisa menuangkan ide dan inovasinya selama kurun waktu 3 tahun belakangan ini semenjak dokumen ini terbit". jelasnya. (Wan).

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close