Breaking News

Majelis Adat Sasak Gelar Kegiatan Raras Pusake 17 Muharram 1445 H

 


Foto doc.Lalu M Irsyadi postkotantb.com


Mataram (postkotantb.com) - Majelis Adat Sasak (MAS) kembali gelar kegiatan " Raras Pusake " pada Kamis (03/8/2023) 17 Muharram 1445 H. Bertempat di Jl Transmigrasi gang SMPN 06 Mataram No.72 mulai pukul 18.30 wita sampai selesai. Dihadiri ratusan peserta dari seluruh kalangan masyarakat.

Rangkaian kegiatan diisi juga dengan Mepaosan, wirid dan do'a, syiar hikayat dan lainnya.

Dr.HL.Sajim Sastrawan, SH.MH selaku Majelis Agung Pengerakse mengatakan, kegiatan Raras Pusake ini dilakukan sebagai salah satu upaya mempertahankan tradisi dalam menguatkan karakter kebangsaan dimanapun berada sekalipun zaman modern.

Acara raras pusake ini bertujuan untuk membersihkan gegaman atau pusake pusake se antero Lombok, dengan mengundang semua tokoh.


"pencucian pusaka agar khadam di keris-keris ini tetap bermukim, sehingga kepercayaan diri kita sebagai bangsa tetap terjamin, begitupun sebagai sarana menguatkan keyakinan kepada Tuhan yang memberikan energi atau kekuatan pada manusia dan benda-benda ciptaanNya," ungkap miq Sajim, kepada postkotantb.com Kamis (03/8/2023).

Benda pusaka, ulas Miq Sajim, suka tidak suka sudah jadi suatu hal yang diyakini sakral bagi sebagian besar bangsa Sasak. Seperti contoh nyata, saat covid-19 dulu, benda pusaka diarak keliling Desa untuk menolak bala. Sebagai daya dobrak semangat kepercayaan diri yang membara efek energi benda pusaka untuk melawan mental yang jatuh akibat virus atau malabahaya.

Lalu bicara soal keris, sebagai pusaka perseorangan dulu adalah selep, dibawa kemana-mana, mengandung makna sebagai alat pelengkap kehidupan sehingga kehidupan menjadi nyaman. Kehidupan inilah yang dibersihkan, dimandikan, dijaga, dan dirawat. Sehingga kedepan, kehidupan bangsa Sasak tetap terukur, terjamin, kuat dan mampu bersaing.

" Keris yang dulu ibarat handphone lah di zaman sekarang yang selalu kita genggam, bagian penting yang tidak terlepas dari kehidupan kita, sehati hari" urainya.

Raras pusake digelar setiap tahun dibulan Muharram atau Syuro. Muharram dipilih karena dinilai baik, banyak terlukis sejarah bagi perkembangan islam di dunia, Nusantara dan pulau Lombok.

Diharapakan, kegiatan tersebut berkelanjutan dan bisa dilakukan juga oleh simbol simbol organisasi Sasak lainnya.

" Acara ini jadi sarana perkumpulan banyak pihak, jalin silaturahmi, dan pemersatu, bisa saling bertukar pikiran dan bercerita tentang kelebihan yang dimiliki benda pusakanya," tandasnya.

Taufan Rahmadi Staf Ahli Kemenparekraf RI menilai Raras Pusaka adalah event budaya yang dapat menjadi atraksi untuk wisatawan domestik ataupun mancanegara.

Raras Pusake dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang betapa kayanya lombok dengan pusaka pusaka peninggalan leluhur.

" Dalam kemasannya , Raras Pusake bisa menjadi salah satu rangkaian event event utama di Lombok," paparnya.


Ketua Umum Laskar Sasak, Lalu M Ali Sadikin S.Pd sangat mengapresiasi giat Majlis Adat Sasak (MAS) yang tetap mengawal dan melestarikan  nilai nilai adat budaya di Gumi Sasak salah satunya melalui Raras pusaka.

" Alhamdulillah kami generasi muda pewaris kedepannya sangat bersyukur, melihat orang tua kami sebagai pengemong budaya bisa berkumpul dan bersatu dalam acara yang sakral ini," ungkapnya.

Ia bertekad siap meneruskan dan melestarikannya sebagai bentuk tanggungjawab moril dan peran nyata terhadap peradaban bangsa Sasak, NTB dan Indonesia. Tandasnya. (Irsyad)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close