Tradisi: para peziarah dari keluarga besar Kedatuan Kr. Raden Tanjung mendatangi makam leluhur mereka di "Makam Rembiga" di simpang tiga Kr. Kates desa Gondang Kecamatan Gangga Senin (14/8/2023). FOTO IAT/JAHARUDDIN.S.Sos
Lombok Utara (postkotantb.com) - Di kabupaten Lombok Utara memiliki tradisi adat budaya yang berbeda dalam prosesi memarek ke para leluhurnya. Khusus di kalangan umat Islam di Kabupaten Lombok utara tentu tidak asing dengan tradisi Memarek dalam mengenang para leluhur mereka yang telah meninggal dunia.
Tentu tak lepas dari izin kepada Allah SWT, para peziarah dari keluarga besar Kedatuan Kr. Raden Tanjung mendatangi makam leluhur mereka di "Makam Rembiga" di simpang tiga Kr. Kates desa Gondang Kecamatan Gangga Senin (14/8/2023).
Sejumla tokoh adat diantaranya, Datu Tresnabakti, Datu Mangku makam Remiga. Datu Kertajati, Datu mangku Bebekek, Datu Wira, Datu Danu, Datu Win, Datu Pejeroan dan pemuka agama serta orang tua dan sanak saudara dengan tujuan membersihkan makam, selain yang terutama tentu saja mendoakan dan bertujuan untuk bersua dengan sanak saudara yang masih hidup, maka Memarek merupakan sarana untuk berbakti dengan cara mendoakan orang tua atau sanak saudara yang pergi mendahului kita.
Tradisi ziarah Memarek seolah mengingatkan kepada kita untuk tetap menyisakan ruang untuk mengingat leluhur dan saudara kita yang paling dekat, yaitu kematian di samping mendoakan orang tua dan saudara yang pergi mendahului kita.
Usai memanjatkan do'a kepada Allah Subahaanahuataalaa, keluarga besar kedatuan (Datu Artadi almarhum), kembali pulang unguk melakukan proses Penyiraman (Besihkan) puluhan bebda benda besejarah yang masih utuh dan tersimpan baik di rumah salah satu keluarga terdekat dari almarhum Datu Artadi yaitu H Raden Nuna Abriadi, S.IP di Jero desa Tanjung Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
Sebagai penutup acara ziarah memarek Rembiga dan penyiraman benda pusaka dilanjutkan dengan Zikir serta Do'a Penutup. (@ng)
0 Komentar