Kepolisian Resor Sumbawa Barat melaksanakan latihan simulasi sistem pengamanan (Sispam) bahwa akan ada penyerangan terhadap Mako oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK).
Sumbawa Barat (postkotantb.com) -
Kepolisian Resor Sumbawa Barat melaksanakan latihan simulasi sistem pengamanan (Sispam) dalam rangka menghadapi penyerangan mako dari sekelompok masyarakat yang protes atas oknum Polres Sumbawa Barat yang melakukan tindak kekerasan terhadap masyarakat.
Kapolres Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap S.IK melalui Kasi Humas Ipda Eddy Soebandi S.Sos mengatakan, dalam latihan tersebut Kapolres AKBP Yasmara Harahap S.IK mendapatkan informasi dari unit intelkam, bahwa akan ada penyerangan terhadap Mako polres Sumbawa Barat oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK).
" Kemudian Kapolres Sumbawa Barat melakukan Panggilan Luar Biasa (PLB) terhadap seluruh personel Polres Sumbawa Barat yang ditandai dengan membunyikan sirene oleh anggota piket jaga" terang Eddy Selasa (01/8/2023).
Lanjut eddy, Kapolres Sumbawa Barat selaku pengendali Komando sekaligus penanggung jawab berada di tengah- tengah anggota.Personel Binmas dan Polwan sebagai Negosiator menempati pintu gerbang masuk Polres Sumbawa barat yang di pimpin oleh Kasat Binmas selaku Ka Tim Negosiator.
"Tim Negosiator memberikan himbauan kepada massa supaya tidak melakukan perbuatan melanggar hukum (anarkis) serta melakukan negosiasi terkait tuntutan massa yang meminta menghadirkan salah seorang oknum anggota polisi yang di duga telah melakukan penganiayaan terhadap salah seorang warganya," ujarnya
Eddy menambahkan, saat negosiasi berlangsung salah seorang massa mengeluarkan sajam hendak menusuk petugas kemudian warga tersebut di amankan oleh 2 orang anggota Tim Tindak, dengan adanya salah seorang warganya di amankan sehingga situasi semakin memanas dan anarkis kemudian dilaksanakan lapis ganti dari Dalmas awal ke Dalmas berikutnya.
" Kapolres Sumbawa Barat langsung memerintahkan Kabag Ops untuk mengamankan situasi serta memintak 3 orang perwakilan untuk melakukan negosiasi, massa menyetujui permintaan Kapolres untuk melaksanakan negosiasi dengan Kapolres dan didampingi oleh Waka Polres dan Kabag Ops bertempat di ruang Provos." Urainya
Adapun tuntutannya agar oknum yang diduga melakukan penganiayaan terhadap warga dituntut sesui dengan aturan hukum yang berlaku dan penyidikannya di lakukan dengan transparan.Akhirnya negosiasi pun mendapatkan kesepakatan kedua belah pihak, kemudian perwakilan kembali menuju massa menyampaikan, bahwa tuntutannya sudah diterima dan akan ditindak lanjuti, akhirnya massa pun membubarkan diri. Tandasnya. (Amri)
0 Komentar