![]() |
Kepala SMKN 1 Gerung, Hj Erni Zuhara, bersama Baiq Fenny Yuana selaku Guru Pembimbing, memperlihatkan seragam perkantoran yang berbahan kain tenun, Senin (18/09). |
Lombok Barat (postkotantb.com)- Teaching Factory merupakan salah satu dari 11 strategi Gemilang Karya. Khusus di SMKN 1 Gerung, saat ini Teaching Factory pada jurusan Tata Busana kian menjadi primadona.
Saat ini saja, sekolah favorit tersebut banjir orderan untuk seragam perkantoran berbahan kain tenun. Salah satu pemesannya pihak Bank NTB Syariah Kantor Cabang Gerung. perusahaan BUMD ini memesan sebanyak 55 pcs. Kemudian Dharma Wanita Lombok Barat sebanyak 58 pcs.
"Sekarang memang pemerintah daerah dianjurkan untuk mengenakan busana berbahan tenun lokal. Ini merupakan orderan perdana dengan pesanan yang cukup besar. Karena selama ini, Teaching Factory hanya mengerjakan seragam siswa," ujar Kepala SMKN 1 Gerung, Hj Erni Zuhara.
Menurutnya, pesanan yang membludak tersebut tidak lepas dari kepemimpinan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Hj Siti Rohmi Djalillah (Zul-Rohmi) yang menjadikan SMKN 1 Gerung sebagai salah satu dari 23 SMK yang mendapatkan SK SMK BLUD.
Tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan melakukan promosi yang lebih luas lagi ke depannya ke setiap instansi pemerintah daerah.
"Waktu pengerjaan seragam tidak lama. Namun karena jumlahnya cukup besar dengan ukuran baju sampai 2 meteran lebih, para pengrajin kain tenun membutuhkan waktu cukup lama, maksimal dua bulanan," bebernya.
Ia memprediksi, ke depan jumlah orderan seragam kantor ini akan semakin bertambah. Untuk mengantisipasi membludaknya orderan, SMKN 1 Gerung ke depan akan lebih intens dengan para pengrajin kain tenun.
![]() |
Dok RIN. |
Bila perlu sebaliknya, pihak sekolah juga akan membantu untuk pemasaran produk para pengrajin, sekaligus menyiapkan penjahitan sesuai motif yang diberikan pengrajin.
Sarana prasarana dan fasilitas produksi, meski mesin jahit masih tipe lama, ia menjamin tidak akan mengurangi kualitas produk. Kendati demikian, ia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB dapat membantu melakukan modernisasi peralatan mesin jahit SMKN 1 Gerung.
"Jadi bertambahnya orderan, bukanlah kendala. Bahkan menjadi tantangan bagi kami di sekolah. Cuma letak showroom kita yang agak di dalam, maka perlu untuk kami pikirkan. Sebab itu menjadi bagian untuk promosi nyata produk-produk siswa kepada masyarakat," imbuhnya.
"Kami juga tengah merintis komunikasi dengan Dinas Perdagangan Lombok Barat yang membawahi penenun. Harapan kami ke depan tetap dilibatkan untuk pembuatan seragam. Tentu ini kompetensi anak-anak dalam menjahit meningkat dan menambah penghasilan keluarga," jelasnya.
Sementara itu, Baiq Fenny Yuana selaku Guru Pembimbing menambahkan, pihaknya mematok harga pokok yang kompetitif untuk produk seragam perkantoran.
Setiap seragam tenun di bandrol dengan harga Rp. 250 ribu sampai dengan Rp. 300 ribu. Ini disesuaikan dengan model jahitan dan bahan tenunnya. Dalam menjalin kerja sama dengan penenun, pihaknya memanfaatkan sistem custom.
"Kalau banyak memang harus custom, Jika yang dipesan itu jumlahnya besar dan pengerjaanya pun bisa sampai 1 bulan," jelasnya.(RIN)
0 Komentar