Breaking News

Penutupan Gebyar Pasraman 2023 Meriah

Penyelenggara Hindu Kemenag Kota Mataram, Ni. Wy Sriningsih, bersama Ir.Ni Nyoman Maryani selaku Ketua LP3 Kota Mataram, I Putu Ekacakrawirawan selaku ketua panitia, dan para juara umum Gebyar Pasraman III Tahun 2023, Minggu (24/09).

Ekacakrawirawan: Seni dan Budaya, Sarana Pemersatu Umat!



Mataram (postkotantb.com)- Gebyar Pasraman III Tahun 2023 yang terselenggara selama dua berturut-turut di Yayasan Dharma Laksana TK Dwijendra Jalan Dr. Surjono, Lingkar Selatan Kota Mataram, Minggu (24/09), berakhir dengan kemeriahan para juara.

Gebyar ini terselenggara selama dua hari, atas kerja sama antara LP3 Kota Mataram dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram. Dalam event ini, pihak panitia membuka 13 mata lomba.

Yaitu Tri Sandya, Kramaning Sembah, Yoga Asanas, Pajegan, Membaca Kekawin, Video Pendek, Pelafalan Doa Sehari-hari, Lomba Cipta dan Baca, Puisi Keagamaan Hindu, Bercerita Keagamaan Hindu, Gending Rare,  Lomba Berbusana ke Pura, serta Lomba Presenter dan Penyiar.

Dari sekian mata lomba, sebagiannya lebih terhadap seni dan budaya. Bahkan untuk hiburan di acara penutupan event tersebut, pihak panitia lebih banyak menampilkan seni dan budaya.

I Putu Ekacakrawirawan selaku ketua panitia menuturkan, Gebyar tersebut selain untuk mengenalkan Pasraman ke masyarakat luas sebagai sarana pendidikan non formal, Gebyar ini juga dalam rangka mendorong moderasi beragama, melalui seni dan budaya.

"Yang ingin kami tekankan adalah, pasraman ini bukan aliran. Tapi lembaga pendidikan di bawah Kemenag. Materi pembelajaran di Pasraman tidak hanya membahas tentang keagamaan. Di Pasraman ini juga diajarkan seni dan budaya untuk mempersatukan umat," ujarnya.

Ia mengatakan Hal ini terbukti ketika pelaksanaan Parade dalam rangka pembukaan Gebyar Pasraman yang diselenggarakan Jumat Kemarin.

Di mana sejumlah tamu kehormatan yang berasal dari mancanegara, menyaksikan kerukunan Umat Muslim, Hindu, Budha serta Kristen yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

"Kemarin dari Amerika dan Jerman sebagai tamu kehormatan, sengaja datang ke Kota Mataram karena ingin melihat budaya kita. Dan mereka menyaksikan, berbagai agama menyatu di parade itu. Luar biasa sekali kemarin," ulasnya.

Sementara itu, Ir.Ni Nyoman Maryani selaku Ketua LP3 Kota Mataram yang sekaligus sebagai inisiator Kegiatan Gebyar Pasraman ini, memberikan pujian atas penampilan seni dan budaya para peserta. Ini menjadi bukti, masing-masing pasraman memiliki keunggulan.

"Ada silatnya, tarinya dan banyak lagi penampilan seni dan budaya, sebagai bukti Sradhe dan Bhaktinya, terhadap apa yang mereka anut," puji Maryani.

Saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan para peserta untuk mengikuti Jambore Pasraman, melalui event tingkat provinsi tahun depan. "Kalau masih kelas VI SD masih belum bisa untuk masuk ke Jambore Pasraman," ungkapnya.

Sementara itu, Penyelenggara Hindu Kemenag Kota Mataram, Ni. Wy Sriningsih memaparkan, sesuai data Kemenag Kota Mataram, ada sekitar 23 Pasraman non formal. Namun hingga saat ini, baru satu Pasraman yang memiliki izin operasional disebabkan belum memiliki tempat sendiri.

"Pasraman yang ada di Kota Mataram masih menggunakan Banjar. Tempat di Kota Mataram terbatas, sedangkan untuk mendapatkan izin, harus memiliki tempat dulu. Untuk tanda daftar, setiap Pasraman harus memilikinya dan pengusulan melalui Kemenag Kota Mataram, sesuai saran dari LP3, sebagai lembaga yang menaungi Pasraman," katanya.

Sementara ini, bantuan Kemenag Kota Mataram masih terbatas, tidak sebanding dengan jumlah keseluruhan Pasraman di wilayah kota tersebut. Sehingga bantuan Itu kata dia, disalurkan secara bergilir.

"Untuk tahun ini saja hanya tiga Pasraman yang mendapatkan bantuan. Tapi kami tetap upayakan setiap tahunnya, masing-masing pasraman bisa mendapatkan bantuan," tutupnya.(RIN)
 

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close