Anggota DPRD NTB dari PDI Perjuangan H.Ruslan Turmuzi. Foto Ist/Iwan Sopiandi
Lombok Tengah (postkotantb.com) - Anggota DPRD NTB dari PDI Perjuangan H Ruslan Turmuzi menilai beasiswa luar negeri yang dicetuskan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023, Dr Zulkieflimansyah - Sitti Rohmi Djalillah selama ini peruntukannya tidak objektif.
Ruslan menjelaskan, beasiswa sebenarnya diperuntukkan bagi mahasiswa-mahasiswi berperestasi yang tidak mampu.
''Jadi bukan orang-orang yang dikirim sama politik atau politisi. Hanya kepentingan pribadi di situ, sehingga dia tidak objektif,'' ujar Ruslan saat dikonfirmasi di Praya, Lombok Tengah pada Selasa (28/11/2023).
Selama ini dewan melihat ada kekeliruan dalam hal rekrutmen mahasiswa penerima beasiswa luar negeri tersebut. Untuk itu, jika program ini dilanjutkan di tahun-tahun mendatang, rekrutmen mahasiswa penerima harus betul-betul selektif.
''Orang yang punya mobil, anaknya pejabat itu bisa juga dapat beasiswa luar negeri itu kan,'' herannya.
Ruslan juga sangat menyesalkan beasiswa luar negeri dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Padahal awal dari visi-misi Zul - Rohmi untuk membiayai beasiswa luar negeri ini adalah menggunakan corporate social responsibility (CSR), namun sepanjang perjalanannya ternyata menggunakan APBD.
''Padahal kalau kita melihat kewenangan pemerintah pusat, provinsi tidak ada mengatur tentang perguruan tinggi (PT),'' ungkapnya.
Di balik itu, Ruslan mendukung program ini tetap ada. Jika gubernur sudah definif, ia meminta rekrutmen harus ada tim seleksi (timsel) yang bertugas melakukan pengecekan, pengujian, dan pengumuman kepada masyarakat.
Pola rekrutmen juga harus transparan agar masyarakat tidak berprasangka yang tidak baik kepada pemerintah.
''Kita lihat nanti dari kemampuan orangtuanya, dilihat dari rekening listrik kek, banyak cara sekarang untuk melihat kemampuan seseorang,'' Tandasnya. (IS)
0 Komentar