Breaking News

Kebun Kurma Selain Menjadi Ikon Baru Lombok Utara, Juga Sebagai Destinasi Wisata dan Unik

 
Keseriusan Pemda merencanakan pengembangan kebun kurma sebagai Ikon dan Wisata Agro sangat dibutuhkan


Lombok Utara (postkotantb.com) - Kurma merupakan salah satu pohon buah tertua di wilayah Arab dan secara ekstensif dibudidayakan sebagai buah yang memiliki rasa manis yang dapat dikonsumsi oleh semua orang dan segala usia.

Karena sudah sejak lama dibudidayakan, distribusi asli kurma tidak diketahui secara pasti namun diduga berasal dari suatu daerah di gurun Afrika Utara dan Asia Barat Daya (Baloch, 2014).

Dewasa ini, kurma tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat di Timur Tengah saja, namun juga oleh masyarakat di seluruh dunia, baik di Benua Asia, Eropa, Australia, Afrika, hingga Amerika.

Kebun Kurma bisa dijadikan salah satu destinasi wisata yang berbasis agro, sebagaimana di Kabupaten Lombok Utara yang saat ini dapat di jadikan Ikon pemda KLU.

Saat ini, Kebun Kurma yang ada di dusun Jugil desa Sambik Bangkol dan di dusun Lempenge/Montong Pall dan beberapa tempat di wilayah Kabupaten Lombok Utara, merupakan tanaman yang sedang dikembangkan oleh masyarakat KLU saat ini secara berkelompok.  

Perkebunan kurma yang tak mengenal musim, menyuguhkan hamparan pohon kurma sebagai daya tarik wisata, dibandingkan dengan wisata buatan lainnya.


Meski kebun kurma di wilayah KLU belum maksimal, namun setidaknya pemerintah daerah mulai berencana untuk menjadikan kebun kurma sebagai kebun wisata buatan, dengan merumuskan pengembangan yang dilakukan dengan strategi yang tepat terkait dengan memaksimalkan daya tarik yang ada.

Penulis (Jaharudin) mengamati dari sisi kunjungan warga lokal dan bukan saja dari warga KLU sendiri, melainkan dari berbagai daerah lain di luar Kabupaten Lombok Utara, kerap kali datang untuk sekedar ingin tahu dan melihat langsung di kebun kurma yang sedang berbuah.

Pengamatan penulis menunjukkan, bahwa pengembangan daya tarik wisata yang telah dilakukan oleh Waq Dolah dan kawan kawannya menunjukkan,bahwa posisi startegi wisata Kebun Kurmberada di desa Sambik Bangkol, desa Rempek dan sekitarnya, sembari menikmati pemandangan perbukitan, hamparan lahan yang luas serta laut lepas dari sekitar perkebunan kurma.

Apalagi mengingat kurma KLU dalam bulan Nopember 2023 baru lalu menjadi perwakilan Indonesia untuk ikut dalan Fertival bergengsi di Dubai Timur Tengah.

Penuturan Uts Saharman saat di temui, Minggu (14/01/2024) mengatakan, Waq Dolah bukan sebatas ikut pameran, melainkan sebagai nara sumber di depan peserta Festival bergengsi di Dubai.


Karena itu, sepatutnya pemda KLU melihat potensi ini untuk merencanakan perkebunan kurma yang lebih luas dengan ketersediaan lahan yang cukup luas pula serta menjadikan kebun kurma sebagai Ikon KLU.

Selanjutnya kebun kurma merupakan wisata buatan berbasis agrowisata yang menawarkan pemandangan perkebunan, yang terdiri dari ratusan pohon kurma menjadi daya tarik utamanya dan unik.  


Keberadaan Wisata kebun kurma dapat membuktikan, bahwa dengan kondisi tanah dan cuaca di Kabupaten Lombok Utara yang potensial dan luas, maka pohon kurma dapat tumbuh dengan baik dan menjadi wisata kebun kurma satu-satunya destinasi buatan di NTB.

Tinggal bagaimana kesungguhan pemerintah daerah dan stakeholder untuk serius mengelola potensi ini. (Red)

0 Komentar

Posting Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close