 |
| Rapat Pleno di Kecamatan Narmada yang dijadwalkan selama 5 hari di Gedung Seni dan Budaya, dilaksanakan secara terbuka. Masyarakat diperbolehkan untuk menyaksikan proses rapat tersebut. |
Lombok Barat (postkotantb.com)- Ketua Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Abdul Mustar menegaskan, soal isu yang menyebut Rapat Pleno di Kecamatan Narmada dilaksana tertutup itu tidak benar.
Isu tersebut berawal dari adanya papan informasi yang bertuliskan, 'Selain Petugas Pemilu dilarang Masuk'. Padahal papan informasi yang dimaksud, terpasang saat pengembalian kotak suara dari TPS ke PPS dan PPK.
Abdul Mustar pun kembali menegaskan, proses pelaksanaan pleno di kecamatan tersebut dilaksanakan terbuka. Masyarakat diperbolehkan untuk menyaksikan proses pelaksanaan pleno tersebut.
"Rapat pleno yang kami laksanakan itu secara terbuka, masyarakat boleh menyaksikan jalannya proses pleno. Tidak ada yang kami tutup-tutupi," tegas Abdul Mustar, saat ditemui di Gedung Seni dan Budaya Kecamatan Narmada, Rabu (21/02).
Diakui, isu tersebut diketahui belum lama ini. Pihaknya mengambil langkah cepat untuk segera mencabut pengumuman tersebut.
Dijelaskan, terdapat empat panel yang keseluruhan, menggunakan alat berupa LCD Proyektor. Hal ini sebagai upaya PPK bersama Panwascam Narmada agar perhitungan suara dapat disaksikan dengan jelas oleh masyarakat.
"Saat skorsing karena ada data yang tidak balance, itu disaksikan oleh masyarakat. Dan kami jamin selama proses pleno, tidak ada yang dimainkan. Jadi sekali lagi rapat pleno ini kami selenggarakan terbuka, silahkan saja masyarakat datang untuk menyaksikan prosesnya," ujarnya lagi
Senada ditegaskan Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPK) Kecamatan Narmada, Lalu Satria Admawinata menambahkan, masyarakat yang menyaksikan rapat pleno kecamatan, dengan catatan tidak diperbolehkan untuk bersuara.
"Yang berhak bersuara adalah saksi yang memiliki mandat dari parpolnya, PKD dan Panwascam," tutupnya.(RIN)
0 Komentar